Ku telusuri setiap kata agar tak salah makna
Sayang terlalu panjang yang kau ucapkan
Sayang diriku yang sudah kepayahan
Mengatongi semua kata-kata untuk bekal masa tua
Entah apa guna atau sekedar beban pikiran semata
Semua hanya berputar dalam otak dalam sehari, sepakan saja
Kemudian di geser oleh kata-kata baru dan terus sampai puluhan tahun
Ku beranikan untuk bertanya dimana letak kegunaan?
Dimana natinya akan bermuara semua kata?
Dimana akan Ku petik buah dari kata-kata
Atau semua itu hanya bohongmu belaka
Aku di tuntut kemandirian
Aku di tuntut kesejahteraan
Aku dituntut untuk berkebandaian
Aku dituntut untuk sopan
Namun sekarang aku menjadi pengangguran
Sekarang aku dalam kemiskinan dan kelaparan tanpa sepersenpun kekuatan
Aku pun dalam kebodohan, penguasa menjadikan ku demikian tanpa melawan
Aku tak mampu menghormati karena diri sendiri tak mampu untuk dihargai
Dimana janji masis kata-kata
Kata janji yang tertulis
kata janji yang teucap
Andai ku bisa membantaimu
Ku buatkau hidup menderita selamanya
Untungnya aku tak mampu
Janji yang terkatakan sebagai ilmu
Ruanganya katanya ilmu
Semua ia katakan itu ilmu
Tapi apa ukuran semua itu
Diriku tetaplah orang yang belum mampu:
Dewasakan diri untuk menghadapi yang hakiki
Mandiri tanpa menggantungkan diri
Berani mengambil pilihan untuk hidup sendiri
Malang 31 Juli 2012
No comments:
Post a Comment