September 29, 2012

Waktu Kehidupan

Kehidupan ini memang misteri
Kehidupan tak semudah bayangan dan lamunan
Impian indah itu bisa menjadi bencana istimewa
Kadang juga berbalik
Semua keindahan istimewa itu bisa menjadi luar biasa

Manusia hanya bisa meraba dalam satu detik kedepan
Satu menit akan datang menjadi tanda tanya
Satu jam kedepan mejadi terkaan
Satu hari kedepan menjadi ketidaktahuan

Detik kebelakang menjadi runtutan
Satu menit kebelakang menjadi dorongan
Satu jam kebelakang menjadi alasan
satu hari kebelakang menjadi sejarah


29 September 2012

September 27, 2012

Kenapa Pendidikan

Kau tuntut aku belajar, aku belajar kau anggap orang nyasar
Kau tuntut aku berpendidikan, tapi waktu kau sia-siakan
Kau tuntut aku berijasah, namun jutaan rupiah untuk terselenggarakanya
Kau tuntut aku lulus, tapi masa depanku kau putus
Kau tuntut aku wisuda, tapi kehidupanku menjadi sia-sia

Apa yang harus aku kerjakan?
Bagaimana aku harus bertahan?

Untuk apa pendidikan?, jika diriku cuma menjadi pengangguran
Sebenarnya apa itu pendidikan? jika hanya melahirkan penindasan
Siang-malam menjadikan kegundahan
Haruskah aku bangkit dari kesadaran
Menjadikan perlawanan yang menghancurkan
Membunuh semua dalang kebiadapan

Tapi aku manusia !
Punya rasa,  punya cinta
Punya belas, punya kasih 
Haruskah ku matikan hati untuk melakukan semua

26 September 2012


September 26, 2012

Gersang

Gersang negeriku dengan berjuta celah diatas tanah
Sungguh panas alamnya
Berderet crigen mengantri
Mengaisi tetesan kehidupan yang sulit dicari

Air sumber kehidupan
Air intisegalanya

Ulah siapa dan untuk apa??
Kaum sserakah begitu mudah menghabiskanya
Kaum korban hanya bisa mendesah derita
Tak berdaya dengan kondisinya

Alam yang marah siapa yang bisa membendungnya
Alam yang murka menghancurkan segalnya
Tanpa memilah dan membela siapapun siap menjadi sasaranya
Hanya menunggu detik bencana tiba

Kesuburan alam raya akan hancur dengan sendirinya
Hanya mereka yang sadar bncana mau menjaganya
Dialah yang peduli generasinya
Tak menginginkan manusia punah termakan alam yang menghidupinya

26 september 2012

Tawuran, Penguasa Tertawa

Tawuran kebangaan para mereka yang merasa berkuasa
Tawuran ulah mereka yang serakah ingin menguasai meraka yang tidak berdaya
Korban sudah menjadi kwajiban
Penyesalan pasti dibelakang

Semua pasti penuh dengan kepentingan
Penuh dengan kebusukan dan kebiadapan
Jatuhnya korban nyawa menjadi hal biasa
Hanya keluarganya yang menyesalinya
Mereka yang  berkuasa tertawa bangga

Para kaum serakah pasti tertawa bahagia
Tujuanya akan terlaksana
Menguasai lahan sengketa
Semudah membalikan uang saja

Koraban dalam tangisan dan ratapan kepedihan
Rasa sakit yang dirasakan sendiri
Berujung Mati
Keluarga merasa iba

September 24, 2012

Bertahan Dalam Kemarau

Dalam panasnya udara siang
Lambang ganasnya alam
Kekutan manusia tiada bisa menghalanginya
Hanya mampu untuk bertahan
Berlidung dalam keteduhan ruang 

Ada manusia yang bertekat melawan demi bertahan
Terbang bersama angin melawan panasnya siang
Mengejar rizky untuk kehidupan esok hari
Sampai kanpan harus bertahan demikian

Tetap manusia yang mengkondisikan alam
Manusia yang mengubah dunia

Burung hanya tebang pun mencari makan
Demi perutnya dan anak-anaknya
Kembali kesarang dalam kondisi kenyang
Manusia tidak sekedar kenyang
Menumpuknya dalam kesempatan

Celaka sang serakah 
Memakan kehidupan dalam ketidakpuasan
Berkuasa seperti Tuhan
Nasib nyaman sang penguasa yang tega

Manusia yang susah hanya bisa meminum ludah
Saat panas terus mencerca
Saat kenyamanan harus dipertaruhkan
Hanya demi bertahan 

25 september 2012

Pendidikan Pedang Kehidupan

Dimana keberhasilan pendidikan yang banggakan
Sebatas ijasah atau selesai wisuda
Selesai bukan ukuran untuk untuk keberhasilan
Itu semua hanya sebatas ketuntasan

Belum ada yang menjamin keberhasilan 
Siapa yang berani menjamin kesejahteraan lulusan
Tersembah sebagai Tuhan  keadilan
Saking mirisnya kehidupan
Disana-sini penuh kesulitan, kegundahan, ketidakadilan, penghisapan

Mungkin orang bertanya itu hanya sebatas asumsi
Keadaan berbalik demikian..!!!

Itu bukan kesulitan, tapi bagian kehidupan
Dirimu sekuat pedang penghunus kerajaan kebiadapan
Tanpa kekuatan pemegang itu hanya hiasan
Sebatas kenangan untuk masa datang

Pendidikan bukan pedang hiasan
Pendidikan penentu kehidupan
Pendidikan pondasi perjalan panjang
Pendidikan untuk mensejahterakn

Dimana semua...!!
Hanya harapan dan cita-cita 
Sebatas hiasan Negara
Pemabuk pecandunya...!!

26 September 2012


 

Malam

Inilah malam, kenikmatan dinginya tiada bisa dirasakan mereka yang dalam kenyamanan
Inilah malam kesunyianya tiada bisa dicapai mereka yang lalai
Inilah malam keindahanya tiada bisa menghiasi ruang sepi mereka yang tiada mensyukuri

kunikmati malam dengan secangkir kegelisahan
Segudang harapan, segunung kebosanan
Sampai detik ini masih dalam perenungan
Menggapai berusaha untuk sekian kali

Semoga tidak hanya menjadi mimpi-mimpi
Semoga tak sebatas  runag  di ulu hati
Semoga semua menghiasi indah kehidupan ini
Mekar senyum untuk esok pagi 
Mewakili bahagia hati mereka yang masih peduli

25 September 2012 

Kosong Dalam Pencarian

Apa yang ku temui 
Apa yang ku ketahui
Semua bukan apa-apa
Hampa tujuan semula

Jiwa kosong tanpa isi dan arti
Semua hampa dalam tubuh tanpa darah
Semua biasa tanpa gerak dalam nadi 
Sendi tanpa bisa mewakili kehendak hati

Kehendak kebutuhan semangat
Semangat untuk mencapai
Pendorong perjalanan mencapai  tujuan
Sampai titik pencapaian tiada mampu mendapatkan

malang 25 september 2012

Pencari Hakikat Hati

Mencari dan terus mencari sampai mati
Apa yang akan dicapai dalam kehidupan ini
Petanyaan dalam mimpi-mimpi kehidupan
Untuk apa kau jadikan

Selama pencarian tiada mampu menemukan
Hakikat penghidupan yang diharapkan
Kematian hati menjadi andalan
Untuk memberangus semua kemauan dan keserakahan

Tapi apakah itu jalan keluar
Mematikan jalan penciptaan
Menggusur potensi diri
Menghendaki lain atas diri sendiri

Kemana hati  akan melangkah
Sampai mana jiwa akan berkata
Untuk surga atau neraka
Sampai derita atau bahagia
Pilihan dalam nadi kehidupan

malang 25 september 2012

September 20, 2012

Jalan Kehidupan Demikian

Belajar dab terus belajar
Itu kata "semangat" 
Bekerja, berkarya dan membina diri
Mencapai mimpi yang belum teruji

Sampaikan diri untuk mereka mencapai
Mengejar apa yang harus selesai
Memenuhi perut untuk bertahan
Demi esok hari 
Kehidupan memang keharusan
Keberlangsungan untuk terus bertahan dalam tekanan

Tapi apakah cuma demikian
Sebatas keberlangsungan dan perjalanan
Titik mencapai dalam keberlangsungan
Penuh kesulitan dan benturan
Penuh himpitan dan kesulitan

Demikian dengan keadaan
Sampai kapan akan demikian
Untuk apa keberlangsungan
Sebatas jalan

Bukan dan bukan itu kehidupan
Pewarnaan dalam lingkungan
Kemanfaatan untuk semua
Khususnya sekitarnya..

20 September 2012

September 19, 2012

Pecandu Rindu

Dalam indah dunia hampa 
Tanpa cinta dan kebersamaan 
Dalam lamunan penuh kepedihan
Menangisi sendiri kehidupan yang sepi

Sampaikan salam untuk penguasa alam
Sampaikan sedih untuk pujaan hati
Sampaikan rindu untuk penyuka hambaMu
Sampaikan salam bahagia ketika berjumpa

Iringan kata tak mampu mewakilinya
Iringan nada hanya sebatas  nyanyian kecewa
Iringan langkah menuju padaNya yang utama
Sampaikan duka selama penantianya

Kuatkan hati memendam rindu
Alam raya saksi diriku
Mengharap engkau disana tahu
Hanyalah hayalan pengigau
Semua tak semudah hayalan pecandu ragu

 

September 17, 2012

Inti Damai

Terlalu berat kehidupan
Terlalu ringan jika cuma di angan
Bukan penghidupan jika tanpa kesulitan
Kemudahan itu pada kematian

Andai ku temukan penghidupan, kemudian
Ku tahu apa yang ku kerjakan
Tanpa kegelisahan yang sudah ditakdirkan
Itulah yang ingin ku temukan
Titik inti kedamaian

18 september 2012

September 6, 2012

Loncatan Kehidupan

Dalam kemapanan mencari kesesatan
Dalam kesesatan mengaisi nilai kehidupan
Berharap kehancuan segera datang
Tak ingin lama dalam kesakitan

Segerahlah datang kehancuran dan kepunahan
Titik klimaks loncaran peradapan
Bersemilah perubahan 
Bukan penindasan kebutuhan
Bukan kekejaman, penganiayaan perlahan

Tanpa di rasa malah mendukungnya
Menyatu dalam daging pribumi
Penindas dan kaum serakah dalam selimut sama

06 september 2012

September 5, 2012

 Dalam kemapanan ku belajar kesesatan
Dalam kesesatan ku belajar




Semangat dalam Kecewa

Usahaku sudah memuncak mencapai titik puncah kemarahan
Mengaisi diri dalam semangat yang ada
Menghadiri peluang sekecil apapun
Haruskah ku tundukan pikiran pada kenyataan

Tubuh telah letih termakan emosi
Hati terus menuntut untuk segera selesai
Pikiran hanya mampu menjaga dalam keputusasaan

Tuhan jaga lah jiwa dalam semangat
Api yang membara ini menjadi penghangat diri 
Terus melangkah mencapai cita
Tiada padam jika hanya kecewa

05 September 2012

September 4, 2012

Imajenasi Enggan

Rokok dibibir, berjuta kata terpikir
Beribu imajenasi berlabu
Ku tulis kebutuhan diri
Entah siapa yang peduli
Tuhan kan maha pemberi

Hati memang sering yang kawatir
Ketidakmampuan menjadi alasan
Meremehkan menjadi kebiasaan
Ku ukur dengan kesungguhan

Belum dan belum, sampai kapan
Tiadan ungkapan kegagalan, misterinya masih jauh di depan
Siapa yang tahu, siapa yang enggan
Tiada tersampai jika sudah di penuhi keraguan dan rasa enggan

Curhatan Kekecewaan

Ku terima kenyataan jika memang itu kesalahan
Tapi dalam hati dan pikiranku tidak tahu itu kesalahan 
Jangan sampai ada kedholiman
Ini hanya kenyataan yang belum di fahamkan
Ini memang pelajaran tapi bukan pengalaman

Ku samapikan maaf tiada balasan 
Tuhan memang maha pengampun tapi umatmu maha mendengki
Memang itu anugrah dari-Mu
Ku ambil nilai jika itu memang garisku

Pilahan dalam keberusahaan 
Penjalanan dalam kemaksimalan kekuatan
Inilah titik yang bisa ku lakukan 
Ku sampaikan 

Entah umatmu yang enggan mengabarkan
Atau memang ini keharusan
berjalan dalam kekecewaan
Memaksimalkan usaha dalam puing semangat kehancuran

04 September 2012

September 2, 2012

Puing Semangat

Kumpulkan puing-puing  keidak mampuan
Besama merajut semangat 
Demi kekuatan nyata untuk bangkit

Bukan harapan semu atau hayalan benalu
Bersama apapun enggan meragu
Demi apa yang engkau tuju
Sampai titik ujung, harus melebihi pendahulu

Demi jati diri untuk menjadi diri sendiri
Demi hakikat kehidupan yang ingin dicapai
Demi dii yang sudah lama tersakiti dan untuk selamanya
Kenyamanan hanya membuat lupa

03 September 2012

Butuh Sesama

Saat mata terbuka ketemui diriku yang sendiri
Saat tubuh sendiri, ku temui keheningan hati
Tersadarkan jika diri membutuhkan
Kebutuhan dengan sesama
Berbagi tawa atau sekedar gunda
Adam pun butuh hawa

Selamanya manusia tak mampu hidup sendiri
Sampai kapanpun akan membutuhkan kepada sesama
Atau mau selesai dalam punah

03 September 2012

Gerak Sunyi

Haruskah perlawanan muncul dalam kecurigaan
Haruskah berawal dari ketidakterimaan
Haruskah mengguncang tatanan 
Mencapai titik perubahan 

Sampai kapan kita larut dalam kedengkian
Tersakiti rasa iri, tidak puas terhadap yang dimiliki
Haruskah terlena pada kekayaan yang tidak kita punya
Haruskah bangga pada kemiskinan diri yang menggurita

Dimana perubahan ...???
Dimana perlawanan...???

Hening kehidupan yang mematikan
Terlalu cepat gerak untuk terhenti
Beralih menjadi energi gerak yang tidak diingini
Kebutaan akan kondisi dan salah arti

Gerak yang begitu cepat 
Gerak dalam kemelaratan pikiran
Menjadikan hambatan kebaikan persaudaraan
Kemustahilan kesejahteraan

Dimana perlawanan yang ku yakini
Dimana perubahan yang ku nanti
Sampai gerak yang sunyi
Titik terhenti

02 September 2012

 

Tenang Ketidakberdayaan

Dalam tenang ketidakberdayaan
Bersama serpihan angin, terbang entah kemana
Sampai saat bersandar
Tempat teakhir pencarian

Indah atau celaka kehidupan
Semua masih di angan
Tiada tujuan, semua dambakan kesejahteraan 
Mencapai titik kebahagiaan

Seluruh sudut kota terhiasi senyum tawa
Tangis bahagia mereka yang menikah
Bocah-bocah saling ejek dengan manja
Orang tua menatap penuh senyum sambil berkerja

02 September 2012