Dalam gelisah tetap mecoba bahagia
Menghiasi mereka dalam gunda
Mengubur sepi hati
Mewarnai dengan gemerlap senyum penyejuk hati
Tiada bisa memungkiri meski pedih dan peri
Tetap dalam satu inti bahagia
Berjuta gelisah menjadi mutiara
Berjuta masalah menjadi nilai yang berharga
Berjuta beban menjadi pengalaman
Berjuta rintangan menjadi hiasan kehidupan
Inilah saatnya selesai pemikiran
Mengehadapi segalanya dengan senyuman
Memberi suritauladan kepada mereka untuk tetap tegar
Mendorong dengan kekuatan kebersamaan
Membelah penghisapan dan penindasan dengan keasamaan
Tetap menjaga keberlangsungan manusia sesungguhnya. . . .
Manusia bukan robot yang harus terus berkerja
Manusia bukan mesin yang hanya bisa di ambil hasilnya
Manuisa bukan boneka yang bisa di buat menghibur saja
Manusia bukan patung yang hanya berdiam diri
Manusia bukan hanya mainan kehidupan dunia
Manusia adalah manusia.....
Menjujung kebersamaan, kekeluargaan, saling menghormati, saling membantu, saling menjaga, saling mendorong untuk produktif, saling memotivasi untuk semangat mencapai puncak kejayaan hidup bersama.
Inilah manusia..!!
May 31, 2012
May 29, 2012
Terjatuh Dalam Jenuh
Ketika tubuh telah tidak mampu
Mengaisi semangat yang telah runtuh
Menatap dunia yang jatuh
Semua telah lesuh
Meski mereka yang sebelumnya menggebu-gebu
Semua telah jatuh tanpa bangun untuk bersatu
Menunggu detik yang pasti terjadi
Mengaisi semangat yang telah runtuh
Menatap dunia yang jatuh
Semua telah lesuh
Meski mereka yang sebelumnya menggebu-gebu
Semua telah jatuh tanpa bangun untuk bersatu
Menunggu detik yang pasti terjadi
May 24, 2012
Ketidakmampuan
Jalan kehidupan manusia memang tak sama
Tapi mereka mempunyai kebutuhan yang sama
Semua memang berbeda tapi berkeinginan berbeda
Semua memang membutuhkan bahagia
Tapi jalan darinya yang sangat berbeda
Jalan serakah menjadi andalan utama ketika kesempatan tiba
Mengeruk dan menguras habis kekayaan yang ada
Melanggengkan kekuasaan demi kepuasan semata
Jalan bahagia bagi mereka yang hina
Meratapi nasip memuaskan diri dengan menghujat takdir
Menganggap dirinya belum mampu
Meminta pada Tuhan sebagai andalan
Menutup diri agar tidak tergiur nafsu mengingini
Muncukupkan diri dengan membatasi apa yang dibutuhi
Merasa puas dengan apa yang serba kurang
Merasa sehat dengan menahan sakit yang berkepanjangan
Sampai mati pun demikian
Mengurung diri dalam lemari besi
Agar tidak terpengaruhi arus liberalisasi
Munutup kuping dari suara menggahnya dunia
Agar tetap terjaga dari unsur serakah
Menutup mata dari gemerlap dunia
Agar tidak serakah lepas dari esensi manusia
Menghirup segarnya kebersamaan dan kedamaian
Merapi teori esensi kehidupan
Besemayam dalam ketengan dan kedamaian...
Tapi mereka mempunyai kebutuhan yang sama
Semua memang berbeda tapi berkeinginan berbeda
Semua memang membutuhkan bahagia
Tapi jalan darinya yang sangat berbeda
Jalan serakah menjadi andalan utama ketika kesempatan tiba
Mengeruk dan menguras habis kekayaan yang ada
Melanggengkan kekuasaan demi kepuasan semata
Jalan bahagia bagi mereka yang hina
Meratapi nasip memuaskan diri dengan menghujat takdir
Menganggap dirinya belum mampu
Meminta pada Tuhan sebagai andalan
Menutup diri agar tidak tergiur nafsu mengingini
Muncukupkan diri dengan membatasi apa yang dibutuhi
Merasa puas dengan apa yang serba kurang
Merasa sehat dengan menahan sakit yang berkepanjangan
Sampai mati pun demikian
Mengurung diri dalam lemari besi
Agar tidak terpengaruhi arus liberalisasi
Munutup kuping dari suara menggahnya dunia
Agar tetap terjaga dari unsur serakah
Menutup mata dari gemerlap dunia
Agar tidak serakah lepas dari esensi manusia
Menghirup segarnya kebersamaan dan kedamaian
Merapi teori esensi kehidupan
Besemayam dalam ketengan dan kedamaian...
May 23, 2012
Angin dan Noda Beban
Kegeliasahan itu mulai mengikuti kencangnya angin
Satu persatu pergi meninggalkan diri ini yang gersang
Mereka sudah terbang tidak lagi melekat menjadi benban berat
Suatu tanda menjadi bekas sejarah hidup
Seiring bejalanya kehidupan akan tetap menjadi catatan
Trimakasih telah ringankan diri untuk melakah
Angin terus berhembus
Tiada bisa lepas darinya
Masalah dan benban baru pun terbawah lagi
Melekat dalam diri
Menghiasi diding kehidupan ini...
Terus dan terus
Sampai gersang tubuh ini
Sampai punuh tubuh denga catatan sejarah beban dan penderitaan
Sampai tak mampu lagi tubuh menahan diri dan mati...
By: Cairudin
Satu persatu pergi meninggalkan diri ini yang gersang
Mereka sudah terbang tidak lagi melekat menjadi benban berat
Suatu tanda menjadi bekas sejarah hidup
Seiring bejalanya kehidupan akan tetap menjadi catatan
Trimakasih telah ringankan diri untuk melakah
Angin terus berhembus
Tiada bisa lepas darinya
Masalah dan benban baru pun terbawah lagi
Melekat dalam diri
Menghiasi diding kehidupan ini...
Terus dan terus
Sampai gersang tubuh ini
Sampai punuh tubuh denga catatan sejarah beban dan penderitaan
Sampai tak mampu lagi tubuh menahan diri dan mati...
By: Cairudin
May 22, 2012
Panggung Sandiwara Reformasi
Puluhan tahun telah terlampaui
Berjuta pengorbanan tenaga dan jiwa telah sirna
Semua tiada bekas atau kenangan sejarah
Kegagalan bukan lagi menjadi humoran
Tujuan mulia dari peristiwa bersejarah bangsa
Reformasi birokrasi mengorbankan harga diri
Tujuan suci telah ternodai oleh korupsi
Cita-cita berjuta manusia telah di hina
Jutaan Rakyat dalam kehidupan sengsara
Reformasi hanya merubah boneka pemerintah
Patung-patung hidup berpesta pora
Berbagi kursi jabatan, demi kekuasaan
Menumpuk harta dan menguras uang negara menjadi tujuanya
Panggung sandiwara pemerintah
Opret Kehidupan bernegara
Rakyat sebagai penonton
Hanya bisa bersorak pada lokon yang kelihatan bijaksana
Semua bisa tertawa perut lapar tidak terasa
Semua tercengang saat ketegangan, Meski pikiran dalam kebodohan
Hancurlah sudah panggung sandiwara negara
Sutradara tertawa bangga
Penonton pulang tetap membawa gelisah
Mau makan apa dan darimana ...!!!
Pertanyaan yang setiap hari menyelimuti
Tuntutan perut sendiri dan keluarga yang terus menuntut
By: Cairudin
Berjuta pengorbanan tenaga dan jiwa telah sirna
Semua tiada bekas atau kenangan sejarah
Kegagalan bukan lagi menjadi humoran
Tujuan mulia dari peristiwa bersejarah bangsa
Reformasi birokrasi mengorbankan harga diri
Tujuan suci telah ternodai oleh korupsi
Cita-cita berjuta manusia telah di hina
Jutaan Rakyat dalam kehidupan sengsara
Reformasi hanya merubah boneka pemerintah
Patung-patung hidup berpesta pora
Berbagi kursi jabatan, demi kekuasaan
Menumpuk harta dan menguras uang negara menjadi tujuanya
Panggung sandiwara pemerintah
Opret Kehidupan bernegara
Rakyat sebagai penonton
Hanya bisa bersorak pada lokon yang kelihatan bijaksana
Semua bisa tertawa perut lapar tidak terasa
Semua tercengang saat ketegangan, Meski pikiran dalam kebodohan
Hancurlah sudah panggung sandiwara negara
Sutradara tertawa bangga
Penonton pulang tetap membawa gelisah
Mau makan apa dan darimana ...!!!
Pertanyaan yang setiap hari menyelimuti
Tuntutan perut sendiri dan keluarga yang terus menuntut
By: Cairudin
May 21, 2012
Tiada Fasilitas Kesehatan
Kesehatan menjadi kebuthan pokok semua manusia
Tapi tadak semua bisa menikmatinya
Semua hanya sekilas dan formalitas
Biaya menjadi kendala utama
Bukan hanya mereka yang hanya bisa menikmati
Meski bisa menikmati bakal mati
Yang tidak bisa menikamati mati perlahan
Merasakan kesakitan sampai upacara pelepasan
Jirit balita digendong ibunya
Menangis keras entah kenapa,? pastinya sakit
Sang ibu pun tak rela anaknya menderita
Puskesma jadi alternatif utama
Meski mengantri lama
Menunggu berjam-jam, untuk satu kata panggilan
Hanya itu yang bisa dilakukan
Tanpa menentang antrian atau maju kedepan
Menanti sampai semua pergi sendiri-sendiri
Salah satu dari sekian juta
Dari semua yang merasakan pentinganya kesehatan
Apa yang dibisa..!!
Menahan sakit, Meski sampai ajal tiba...!!!
Tapi tadak semua bisa menikmatinya
Semua hanya sekilas dan formalitas
Biaya menjadi kendala utama
Bukan hanya mereka yang hanya bisa menikmati
Meski bisa menikmati bakal mati
Yang tidak bisa menikamati mati perlahan
Merasakan kesakitan sampai upacara pelepasan
Jirit balita digendong ibunya
Menangis keras entah kenapa,? pastinya sakit
Sang ibu pun tak rela anaknya menderita
Puskesma jadi alternatif utama
Meski mengantri lama
Menunggu berjam-jam, untuk satu kata panggilan
Hanya itu yang bisa dilakukan
Tanpa menentang antrian atau maju kedepan
Menanti sampai semua pergi sendiri-sendiri
Salah satu dari sekian juta
Dari semua yang merasakan pentinganya kesehatan
Apa yang dibisa..!!
Menahan sakit, Meski sampai ajal tiba...!!!
May 20, 2012
Andai Berbalik
Bumi memang berputar
Tapi kehidupan tidak akan pernah berputar
Tidak akan pernah selesai sebelum jasad mati
Masih ada episode kelanjutan bagi yang menyakini
Berbalik dan memutar jalan kehidupan yang diingikan
Dari mereka yang dirudung kesusahan
Membalikan segitiga putaran kehidupan
Dari mikin menjadi kaya
Dari susah mencapai bahagia
Dari derita mencapai sejahtera
Tidak semudah agan bekelanjutan
Pikiran berhenti dalam kenyataan
Mencari dan terus mengaisi diri dalam perih
Kehidupan memang menyulitkan
Bagi diri mereka yang belum terpuji
Bagi mereka dalam jurang hitam belenggu kemiskinan
Bagi mereka terjerat kebodohan
Sekali lagi andai dunia ini berbalik arah dari bodoh menjadi pitar
Dari kecewa menjadi bahagia
Dari yang payah menjadi stamina
Dari mereka yang lusuh layu menjadi bangkit
Dari mereka yang kaya pasti enggan miskin
Dari mereka yang berkuasa enggan terjatuh
Dari mereka yang berpangkat enggan melarat
Tidak akan ada jaminan dalam perubahan kehidupan
Meski matahari terbit dari arah yang tidak berarti
Meski meski hidup berawal dari mati...
Tetap tidak mungkin
Berubah bisa menjadi nyata
Tapi siapa yang di kehendaki
Siapa yang masih peduli
Siapa yang masih punya nurani
Siapa yang mampu korbankkan diri
Siapa yang mau terenggut rasa damai
By: Cairudin
Tapi kehidupan tidak akan pernah berputar
Tidak akan pernah selesai sebelum jasad mati
Masih ada episode kelanjutan bagi yang menyakini
Berbalik dan memutar jalan kehidupan yang diingikan
Dari mereka yang dirudung kesusahan
Membalikan segitiga putaran kehidupan
Dari mikin menjadi kaya
Dari susah mencapai bahagia
Dari derita mencapai sejahtera
Tidak semudah agan bekelanjutan
Pikiran berhenti dalam kenyataan
Mencari dan terus mengaisi diri dalam perih
Kehidupan memang menyulitkan
Bagi diri mereka yang belum terpuji
Bagi mereka dalam jurang hitam belenggu kemiskinan
Bagi mereka terjerat kebodohan
Sekali lagi andai dunia ini berbalik arah dari bodoh menjadi pitar
Dari kecewa menjadi bahagia
Dari yang payah menjadi stamina
Dari mereka yang lusuh layu menjadi bangkit
Dari mereka yang kaya pasti enggan miskin
Dari mereka yang berkuasa enggan terjatuh
Dari mereka yang berpangkat enggan melarat
Tidak akan ada jaminan dalam perubahan kehidupan
Meski matahari terbit dari arah yang tidak berarti
Meski meski hidup berawal dari mati...
Tetap tidak mungkin
Berubah bisa menjadi nyata
Tapi siapa yang di kehendaki
Siapa yang masih peduli
Siapa yang masih punya nurani
Siapa yang mampu korbankkan diri
Siapa yang mau terenggut rasa damai
By: Cairudin
May 19, 2012
Delapan Penguasa (G-8)
Delapan otak penguasa negara jaya bermuara
Memikirkan keberlangsungan dunia
Berbicara sejahtera ekonomi
Takut tidak bisa menguasai lagi
Satu yang terunggul (rusia) jadikan iri
Terutama dia pemeganggang lebel Adidaya (AS)
Sepakat penyudutan kekuatan yang menyaingi
Dua banding delapan
Konflik yang berkepanjangan
Siapkan arena perang
Jutaan umat manusia jadi kan korban
Berbicara kedamaian, membukan peperangan
Berbicara keamanan, menjual persenjataan
Berbicara ekonomi, berebut untuk menguasai
Berbicara diplomasi, bagaimana untuk mengeksploitasi
Bicara damai siap dengan rudal sakti
Saling beradu kekuatan
Saling unjuk besi mematikan
Hitungan detik negaramu siap kumusnakan..!!
Lugunya berjuta pikiran mengikuti mereka
Tidak akan keluar keringat mereka
Meski rakyatnnya berkeluaran darah
Tidak akan tergores kulit mereka
Meski tulang rakyatnya hancur binasa
Kenapa mengikutinya
Langkahkan diri mengikuti hati
Demi damai yang hakiki
Dunia akan jalan sendiri...!!
Memikirkan keberlangsungan dunia
Berbicara sejahtera ekonomi
Takut tidak bisa menguasai lagi
Satu yang terunggul (rusia) jadikan iri
Terutama dia pemeganggang lebel Adidaya (AS)
Sepakat penyudutan kekuatan yang menyaingi
Dua banding delapan
Konflik yang berkepanjangan
Siapkan arena perang
Jutaan umat manusia jadi kan korban
Berbicara kedamaian, membukan peperangan
Berbicara keamanan, menjual persenjataan
Berbicara ekonomi, berebut untuk menguasai
Berbicara diplomasi, bagaimana untuk mengeksploitasi
Bicara damai siap dengan rudal sakti
Saling beradu kekuatan
Saling unjuk besi mematikan
Hitungan detik negaramu siap kumusnakan..!!
Lugunya berjuta pikiran mengikuti mereka
Tidak akan keluar keringat mereka
Meski rakyatnnya berkeluaran darah
Tidak akan tergores kulit mereka
Meski tulang rakyatnya hancur binasa
Kenapa mengikutinya
Langkahkan diri mengikuti hati
Demi damai yang hakiki
Dunia akan jalan sendiri...!!
Sadar
Berjuta kepala dalam satu muara
Menuju jaya mengikis hina
Berjalan, beriring perubahan
Menentang pemerintahan menuntut kesejahteraan
Melepas aturan, memperjelas kenyataan
Hidup bukan untuk korban penghisapan
Di sudur generasi, anak turun terbodohi
Terninabobok teknologi
Yang lain berjuang agar tidak mati
Mengais receh demi sesuap nasi
Sejak bayi sudah diajari
Tiada kempatan kecuali kesulitan
Tiada peluang kecuali harus kembali pulang
Tiada rumah keculai sengsarah
Tiada sejahterah kecuali terjajah
By: Cairudin
Menuju jaya mengikis hina
Berjalan, beriring perubahan
Menentang pemerintahan menuntut kesejahteraan
Melepas aturan, memperjelas kenyataan
Hidup bukan untuk korban penghisapan
Di sudur generasi, anak turun terbodohi
Terninabobok teknologi
Yang lain berjuang agar tidak mati
Mengais receh demi sesuap nasi
Sejak bayi sudah diajari
Tiada kempatan kecuali kesulitan
Tiada peluang kecuali harus kembali pulang
Tiada rumah keculai sengsarah
Tiada sejahterah kecuali terjajah
By: Cairudin
Terhenti Mati..!!
Berjuta aturan jadikan berantakan
Ratusan undang-undang jadikan berantakan
Nilai kenegaraan entah dikemanakan
Kebijakan untuk kepantingan benguasaan
Ratusan juta nasib manusia terkatung-katung
Berlarian mencari untung
Kenegeri sebarang siap menjadi patung
Pulang dengan kaki dan tangan buntung
Tidak sedikit dengan jasad busung
Jangan salahkan siapapun
Salahkan diri kenapa hidup dinegeri ini
Matikan diri dalam kubur jeruji
Jeruji duri hati dan pikiran
Sampai matinya harapan
Harapan pun telah mati
Kebutuhan terkebiri
Keinginan teraleniasi
Pikiran terbekukan
Hati hanya dengki
Tubuh hanya tulang lusuh
Jiwa hanya fatamorgana..
By: Cairudin
Ratusan undang-undang jadikan berantakan
Nilai kenegaraan entah dikemanakan
Kebijakan untuk kepantingan benguasaan
Ratusan juta nasib manusia terkatung-katung
Berlarian mencari untung
Kenegeri sebarang siap menjadi patung
Pulang dengan kaki dan tangan buntung
Tidak sedikit dengan jasad busung
Jangan salahkan siapapun
Salahkan diri kenapa hidup dinegeri ini
Matikan diri dalam kubur jeruji
Jeruji duri hati dan pikiran
Sampai matinya harapan
Harapan pun telah mati
Kebutuhan terkebiri
Keinginan teraleniasi
Pikiran terbekukan
Hati hanya dengki
Tubuh hanya tulang lusuh
Jiwa hanya fatamorgana..
By: Cairudin
May 18, 2012
Tiada Arti
Dosen bukan Tuhan berkehdak sesukanya
Bukanlah penguasa tiada celah salah
Bukan makluk suci tiada iri
Bukan dewa penentu segalanya
Kami bukan hanya mencari nilai A
Kami bukan pencari kebaikan hati
Kami bukanlah domba
Terbatas oleh dogma-dogma
Terikat oleh pemikiran yang telah dibuat
Menikmati teori yang sudah tersaji
Terpuaskan sebatas kayalan
Bukan itu..!!!
Bukan kami harus menjadi makluk terbodohi
Terlelap dalam hegemoni lembutnya penyaji
Selesai dalam kursi...
Kelas yang membua kami terbatas
Bangku yang membuat kami terpaku
Papan yang membuat kami kesulitan
Materi membuat kami sepi
Silabus membuat kami terhapus
Belajar membuat kami terdampar
Membaca membaut kami di cela
Mengkaji membuat kami terkucili
Menulis membut kami sadis
Berkreasi membuat kami mati
By: Cairudin
Bukanlah penguasa tiada celah salah
Bukan makluk suci tiada iri
Bukan dewa penentu segalanya
Kami bukan hanya mencari nilai A
Kami bukan pencari kebaikan hati
Kami bukanlah domba
Terbatas oleh dogma-dogma
Terikat oleh pemikiran yang telah dibuat
Menikmati teori yang sudah tersaji
Terpuaskan sebatas kayalan
Bukan itu..!!!
Bukan kami harus menjadi makluk terbodohi
Terlelap dalam hegemoni lembutnya penyaji
Selesai dalam kursi...
Kelas yang membua kami terbatas
Bangku yang membuat kami terpaku
Papan yang membuat kami kesulitan
Materi membuat kami sepi
Silabus membuat kami terhapus
Belajar membuat kami terdampar
Membaca membaut kami di cela
Mengkaji membuat kami terkucili
Menulis membut kami sadis
Berkreasi membuat kami mati
By: Cairudin
Terhenti dan Mati
Berhenti dalam satu titik nadi
Tiada bisa menggapai apa yang dicari
Tiada yang berjalan sedikitpun
Tanpa bergerak...!!
Keinginan dan harapan masuk dalam kuburan
Terkubur dalam kemalasan dan ketidakberdayaan
Berhenti dan terhenti
Mati...!!!
Matinya harapan
Matinya kemauan
Matinya cita-cata
Matinya kepercayaan
Matinya kejujuran
Matinya kebenaran
Matinya keadilan
matinya kepedulian
Matinya kasih sayang
Matinya keprihatinan
Menunggu selesai
Menunggu terhenti
Menunggu mati..!!!
Berharap penderitaan selesai
Kesengsaraan terlepaskan
Terbang bersama awan kedamaian
Hidub dalam Alam Raya kesejahteraan
By: Cairudin
Tiada bisa menggapai apa yang dicari
Tiada yang berjalan sedikitpun
Tanpa bergerak...!!
Keinginan dan harapan masuk dalam kuburan
Terkubur dalam kemalasan dan ketidakberdayaan
Berhenti dan terhenti
Mati...!!!
Matinya harapan
Matinya kemauan
Matinya cita-cata
Matinya kepercayaan
Matinya kejujuran
Matinya kebenaran
Matinya keadilan
matinya kepedulian
Matinya kasih sayang
Matinya keprihatinan
Menunggu selesai
Menunggu terhenti
Menunggu mati..!!!
Berharap penderitaan selesai
Kesengsaraan terlepaskan
Terbang bersama awan kedamaian
Hidub dalam Alam Raya kesejahteraan
By: Cairudin
Berhenti Bukan Mati
Sejalan dalam pencarian...!!
Bersama angan untuk melengkapi kebutuhan
Bukan kami sang pecundang tanpa tujuan
Enggan susah atau sengsara
Kami berhenti diambang gelisah
Demi mencapai apa yang telah ada
Semua memang masih jauh dalam arah
Paling sedikit satu titik telah terlampau
Kami hanya berhenti bukan mati
Kami berhenti agar tidak mati
By: Cairudin
Bersama angan untuk melengkapi kebutuhan
Bukan kami sang pecundang tanpa tujuan
Enggan susah atau sengsara
Kami berhenti diambang gelisah
Demi mencapai apa yang telah ada
Semua memang masih jauh dalam arah
Paling sedikit satu titik telah terlampau
Kami hanya berhenti bukan mati
Kami berhenti agar tidak mati
By: Cairudin
May 17, 2012
Jangan Paksa Untuk Bangga
Kami belajar tidak mencela
Kami belajar menerima
Kenyataan belum menguatkan
Hamparan derita belum terasa
Masihkah menginginkan kami bangga
Bangga dengan negara kaya yang penuh derita
Derita rakyatnya yang tiada sejahtera
Masihkah mengajarkan pada generasi rasa Cinta tanah Air
Sedangkan Kekayaat tanah air harus untuk negara lain
Masikah kami harus bangga atas kebodohan ini
Kebodohan yang berkedok pendidikan
Masihkah kami harus bangga pada kayanya negara
Padahal yang kaya hanya para pengusaha dan aparat pemerintah
Seuruluh rakyat masih dalam jurang pemiskinan dan kelaparan
Hidup jauh dari kenyataan kesejahteraan
By: Cairudin
Kami belajar menerima
Kenyataan belum menguatkan
Hamparan derita belum terasa
Masihkah menginginkan kami bangga
Bangga dengan negara kaya yang penuh derita
Derita rakyatnya yang tiada sejahtera
Masihkah mengajarkan pada generasi rasa Cinta tanah Air
Sedangkan Kekayaat tanah air harus untuk negara lain
Masikah kami harus bangga atas kebodohan ini
Kebodohan yang berkedok pendidikan
Masihkah kami harus bangga pada kayanya negara
Padahal yang kaya hanya para pengusaha dan aparat pemerintah
Seuruluh rakyat masih dalam jurang pemiskinan dan kelaparan
Hidup jauh dari kenyataan kesejahteraan
By: Cairudin
Sisa-Sisa Kekuatan
Berlari enggan terjalani
Berjalan pun tiada kudapati
Mencapai apa yang dicari sepatas keinginan hati
Mencukupi apa yang dibutuhi tiada selesai
Sebuah refleksi akan kemauan hati
Bersanding dengan pikiran jernih
Menelusuri berjuta kesalahan diri
Mencari celah-celah kesombangan hati
Mengalir bersama aliran darah keangkuan
Merajut kebanggaan menyesatkan
Kenyataan tiada terhiraukan
Mendekam dalam jurang penyesalan
Mengaisi kekuatan kecil yang tiada didapati
Jari-jari kecil meratapi dinding tebing sepi
Kehedak hati sekuat yang diyakini
Dialah yang sisa terkuat dalam jiwa ini
By: Cairudin
Berjalan pun tiada kudapati
Mencapai apa yang dicari sepatas keinginan hati
Mencukupi apa yang dibutuhi tiada selesai
Sebuah refleksi akan kemauan hati
Bersanding dengan pikiran jernih
Menelusuri berjuta kesalahan diri
Mencari celah-celah kesombangan hati
Mengalir bersama aliran darah keangkuan
Merajut kebanggaan menyesatkan
Kenyataan tiada terhiraukan
Mendekam dalam jurang penyesalan
Mengaisi kekuatan kecil yang tiada didapati
Jari-jari kecil meratapi dinding tebing sepi
Kehedak hati sekuat yang diyakini
Dialah yang sisa terkuat dalam jiwa ini
By: Cairudin
Maksud Hati
Dalam susah bermekar senyum
Dialah orang yang pandai menyembunyi
Tiada hati yang selalu ramai
Tiada hati yang selalu sedih
Kesempurnaan yang tersembunyi
Selau bernyanyi dalam sepi
Meresapi sedih dengan damai
Menghadapi dengan pasti
Tiada salah dalam ceria
Tiada salah dalam selalu duka
Semua dalam satu sikap yang nyata
Jawaban untuk keadaan
Bersembunyi tersendiri menjadi rahasia sendiri
Bukan sebuah nasib untuk di ratapi
Hanya kemauan dan perlakuan yang akan menentukan
By: Cairudin
Dialah orang yang pandai menyembunyi
Tiada hati yang selalu ramai
Tiada hati yang selalu sedih
Kesempurnaan yang tersembunyi
Selau bernyanyi dalam sepi
Meresapi sedih dengan damai
Menghadapi dengan pasti
Tiada salah dalam ceria
Tiada salah dalam selalu duka
Semua dalam satu sikap yang nyata
Jawaban untuk keadaan
Bersembunyi tersendiri menjadi rahasia sendiri
Bukan sebuah nasib untuk di ratapi
Hanya kemauan dan perlakuan yang akan menentukan
By: Cairudin
May 16, 2012
Berhenti Berimajenasi
Otak menutut berandai
Sastrawan jadi patokan
Hidup menjadi lilin
Mampu membantu yang lain hangus dalam diri
Tiada yang berani..!!
Kecuali Mereka-mereka yang mempunyai tekat hati
Hidup menjadi Matahari
Mampu menerangi semesta dirinya tiada celaka
Hanya sedikit energi berubah semua merasakan nikmatnya
Tiada orang mencaci atau menghakimi
Semua tahu dirinya paling berguna
Atau hidup sebagai api
Hanya mampu menerangi dengan bantuan yang lain
Yang lain pun menjadi tumpuan korban
Dirinyalah yang di puja dan dihina ketika salah
Jiwa ku ikut larut dalam berandai-andai
Terbang bersama awan-awan hayalan
Meresapi sejuknya mimpi-mimpi
Sampai hilang jasad ini...!!!
Semua tiada sempurna
Tersadarkan oleh badai jiwa suci
Tersandarkan dalam refleksi
Berhenti dalam berimajinasi
Ternya tiada cayaha dalam diri
Kunang-kunang sebagai analogi
Tiada ku dapati
Menerangi diri sendiri tiada mampu
Apalagi untuk mereka yang telah layu
Ataupun mereka yang menggu hadirku..!!!
By: Cairudin
Sastrawan jadi patokan
Hidup menjadi lilin
Mampu membantu yang lain hangus dalam diri
Tiada yang berani..!!
Kecuali Mereka-mereka yang mempunyai tekat hati
Hidup menjadi Matahari
Mampu menerangi semesta dirinya tiada celaka
Hanya sedikit energi berubah semua merasakan nikmatnya
Tiada orang mencaci atau menghakimi
Semua tahu dirinya paling berguna
Atau hidup sebagai api
Hanya mampu menerangi dengan bantuan yang lain
Yang lain pun menjadi tumpuan korban
Dirinyalah yang di puja dan dihina ketika salah
Jiwa ku ikut larut dalam berandai-andai
Terbang bersama awan-awan hayalan
Meresapi sejuknya mimpi-mimpi
Sampai hilang jasad ini...!!!
Semua tiada sempurna
Tersadarkan oleh badai jiwa suci
Tersandarkan dalam refleksi
Berhenti dalam berimajinasi
Ternya tiada cayaha dalam diri
Kunang-kunang sebagai analogi
Tiada ku dapati
Menerangi diri sendiri tiada mampu
Apalagi untuk mereka yang telah layu
Ataupun mereka yang menggu hadirku..!!!
By: Cairudin
Penjara Jiwa
Hati ketika gunda
Tiada berdaya jasad menggugah
Dalam semangat yang terkubur
Berbagai tumpukan masalah menyadur
Menggapai mimpi yang kabur
Gelisah tetaplah dalam sebuah gundah
Menjadi awan hitam yang setia
Menghadapi gelora meski dengan tidak berdaya
Memberi hati meski tidak berarti
Mengharap pada tubuh untuk berdiri
Bagaimana pun juga tetaplah
Berusaha sekuat jiwa melepas penjara kecewa
Tiada mampu diri ini untuk lari atau bersembunyi
Mengharap pada belas dan kasih
Tiada berdaya jasad menggugah
Dalam semangat yang terkubur
Berbagai tumpukan masalah menyadur
Menggapai mimpi yang kabur
Gelisah tetaplah dalam sebuah gundah
Menjadi awan hitam yang setia
Menghadapi gelora meski dengan tidak berdaya
Memberi hati meski tidak berarti
Mengharap pada tubuh untuk berdiri
Bagaimana pun juga tetaplah
Berusaha sekuat jiwa melepas penjara kecewa
Tiada mampu diri ini untuk lari atau bersembunyi
Mengharap pada belas dan kasih
May 15, 2012
Bukan Salah Penghujat
Jangan pernah salahkan rakyat menghujat
Rakyat menghujat bukan keparat
Inilah bentuk tidak sepakat
Saatnya menghujat karena dalam kondisi melarat
Bukan berarti mereka yang sesat
Kami hanya menuntuk hajat
Hidup tidak sekarat
Bagaiman kami bisa sehat
Ketika makan tidak lengkap
Berkerja kurang Istirahat
By: Cairudin
Rakyat menghujat bukan keparat
Inilah bentuk tidak sepakat
Saatnya menghujat karena dalam kondisi melarat
Bukan berarti mereka yang sesat
Kami hanya menuntuk hajat
Hidup tidak sekarat
Bagaiman kami bisa sehat
Ketika makan tidak lengkap
Berkerja kurang Istirahat
By: Cairudin
Manusia Robot
Kehidupan beraneka ragam
Hanya mereka yang mengetahui kenyataan bisa membedakan
Bukan bermaksud meremehkan tapi kenyataan kadang menyulitkan
Bukan sebuah pesimis atau ketidak mampuan
Namnun kebodohan yang masih berselimutan
Kehidupan memang kejam bagi mereka menjadi korban
Kehidupan memang menjadi surga bagi mereka yang bisa menguasa, memeras dan menghisap
Budak dalam zaman modern
Berbentuk makluk bersifat robot
Bekerja 12 jam
Ber-upah seadanya
By: Cairudin
Hanya mereka yang mengetahui kenyataan bisa membedakan
Bukan bermaksud meremehkan tapi kenyataan kadang menyulitkan
Bukan sebuah pesimis atau ketidak mampuan
Namnun kebodohan yang masih berselimutan
Kehidupan memang kejam bagi mereka menjadi korban
Kehidupan memang menjadi surga bagi mereka yang bisa menguasa, memeras dan menghisap
Budak dalam zaman modern
Berbentuk makluk bersifat robot
Bekerja 12 jam
Ber-upah seadanya
By: Cairudin
Jurang Tidak Berdaya
Tentang apa yang ku kecewa
Bukan sekedar penyesalan biasa
Tiada kejenuh yang pernah itu serupa
Mengejar diri mungkin yang masih bisa dijalani
Atau memilih terkubur dalam dengki pada diri sendiri
Tebalnya awan hitam bukan hambatan
Bagi mereka yang mengetahui awan hitam
Derasnya badai bukan musibah
Bagi mereka yang mampu memnfaatkanya
Semua kata semangat begitu menggelora
Masih juga hati kecil ini bangkit untuk membuka mata
Tubuh tetap lingluh dalam keluh
Tiap-tiap sendi menjadi kaku
Menghadapi, memilih lari
Atau bersembunyi
Semua tetap pahit dalam hati
Semua tetap hampa tiada guna
Menjadi hal baru dalam belenggu
Memperkaya ketidakberdaya
By: Cairudin
Bukan sekedar penyesalan biasa
Tiada kejenuh yang pernah itu serupa
Mengejar diri mungkin yang masih bisa dijalani
Atau memilih terkubur dalam dengki pada diri sendiri
Tebalnya awan hitam bukan hambatan
Bagi mereka yang mengetahui awan hitam
Derasnya badai bukan musibah
Bagi mereka yang mampu memnfaatkanya
Semua kata semangat begitu menggelora
Masih juga hati kecil ini bangkit untuk membuka mata
Tubuh tetap lingluh dalam keluh
Tiap-tiap sendi menjadi kaku
Menghadapi, memilih lari
Atau bersembunyi
Semua tetap pahit dalam hati
Semua tetap hampa tiada guna
Menjadi hal baru dalam belenggu
Memperkaya ketidakberdaya
By: Cairudin
May 14, 2012
Mati
Pergi tanpa kembali
Mungkin jalan yang harus dilalui
Lari menuju mati
Menuju ruang hampa
Tiada cahaya
Tanpa saudara atau bapa
kedamaian untuk selamanya
Tanpa permusuhan antar sesama
Tanpa perebutan jabatan
Tanpa penghisapan keringat yang tidak berdaya
Atau mengusai mereka yang sudah lemah
Berteman dengan mereka yang rakus dengan harta
Gelisah dengan apa yang belum didapatkanya
Hanya kepuasan sekilas mata
Bisa hilang sekejap mata
By: Cairudin
Mungkin jalan yang harus dilalui
Lari menuju mati
Menuju ruang hampa
Tiada cahaya
Tanpa saudara atau bapa
kedamaian untuk selamanya
Tanpa permusuhan antar sesama
Tanpa perebutan jabatan
Tanpa penghisapan keringat yang tidak berdaya
Atau mengusai mereka yang sudah lemah
Berteman dengan mereka yang rakus dengan harta
Gelisah dengan apa yang belum didapatkanya
Hanya kepuasan sekilas mata
Bisa hilang sekejap mata
By: Cairudin
May 13, 2012
Kaum Sendal Jepit
Hidup dalam hamparan alam luas
Selalu berada dalam pijakan bereka yang melangkah
Meleindungi mereka dalam bahaya
Tiada nasib muliaya atau istimewa
Dalam berjuta tahun dalam lubang yang sama
Kehinaan dan celaan menghujam begitu saja
Kaum sudra dalam kehidupan yang meuliakan tiada bahagia
Kaum kelas bawah yang selalu diinjak kemanusiaanya
Inilah hidup-hidup dalam bingkai sandal jepit
Tiada istimewa, selalu ada di bawah
Tiada bisa naik sedikitpun
Nasib yang tiada ampun
By: Cairudin
Selalu berada dalam pijakan bereka yang melangkah
Meleindungi mereka dalam bahaya
Tiada nasib muliaya atau istimewa
Dalam berjuta tahun dalam lubang yang sama
Kehinaan dan celaan menghujam begitu saja
Kaum sudra dalam kehidupan yang meuliakan tiada bahagia
Kaum kelas bawah yang selalu diinjak kemanusiaanya
Inilah hidup-hidup dalam bingkai sandal jepit
Tiada istimewa, selalu ada di bawah
Tiada bisa naik sedikitpun
Nasib yang tiada ampun
By: Cairudin
May 12, 2012
Menggali Nilai
Berjalan meratapi angan
Menyusuri sendi-sendi pemikiran
Menggapai impian
Berjuta kebutuhan
Mencapai inti sebelum jasad bersembunyi
Memberi bukan sekedar berbagi
Mengabdi bukan sekedar pasrah diri
Ketengan jiwa dalam hati masih bersembunyi
Hakikat sebuah nilai yang terus digali
By: Cairudin
Menyusuri sendi-sendi pemikiran
Menggapai impian
Berjuta kebutuhan
Mencapai inti sebelum jasad bersembunyi
Memberi bukan sekedar berbagi
Mengabdi bukan sekedar pasrah diri
Ketengan jiwa dalam hati masih bersembunyi
Hakikat sebuah nilai yang terus digali
By: Cairudin
Desa yang Terampas
Pagi yang Indah di desa
Suasana cerah tiada gunda menghiasi senyum kecil mereka
Mereka para penduduk desa yang tiada bosan dengan bekerja
Pagi mentari yang mencerahi memberi semngat tersendiri
Mentari hiasi suasana hari tanpa perih
Kedamai menentramkan penghasilan
Tanah subur, hidup makmur
Penghijauan berhambur
Sampai kapan bertahan
Kegelisahan sang generasi mulai menghujam
Manusia tiada puas dengan apa pun yang sudah pas
Manusia tiada menerima sesuatu yang sudah sempurna
Haus dan rakus selamanya akan tetap ada
Merampas dan menghisap menjadi idola
Inilah kondisi rakyat terjajah
Selama berjuta tahun terjajah
Desa hilang akan indahnya
Menjadi industri yang panas
Menjadi daerah yang tertindas
By: Cairudin
May 11, 2012
Dalam Kenyataan
Kenyataan bagai ujung siang dan malam
Tiada ujung untuk menemui
Hanya satu yang tak kan pernah pasti
Kenyataan kapa diri ini akan mati
Menggali dalam kubur tanah yang suci
Bertemu sama penguasa jagad raya ini
Tiada lagi yang bisa di cari meski berjuta tahun telah tersusuri
Menggpai mati, Itu tanda selesai
Lahir di bumi tiada tahu akan tugas dan jati diri
Bekal kehidupan akan ditemui
Ketika pikiran telah menjadi
Bukan sekedar dalam imajenasi
Menjadi pemimpin diri atau negeri ini
Tiada semudah hayalan pikiran
Kenyataan lebih pahit dari permasalahan
Menggapai nilai dari setiap jejak kaki
Itu lah yang sedng dicari meski pahit harus memakan duri
By: Cairudin
Tiada ujung untuk menemui
Hanya satu yang tak kan pernah pasti
Kenyataan kapa diri ini akan mati
Menggali dalam kubur tanah yang suci
Bertemu sama penguasa jagad raya ini
Tiada lagi yang bisa di cari meski berjuta tahun telah tersusuri
Menggpai mati, Itu tanda selesai
Lahir di bumi tiada tahu akan tugas dan jati diri
Bekal kehidupan akan ditemui
Ketika pikiran telah menjadi
Bukan sekedar dalam imajenasi
Menjadi pemimpin diri atau negeri ini
Tiada semudah hayalan pikiran
Kenyataan lebih pahit dari permasalahan
Menggapai nilai dari setiap jejak kaki
Itu lah yang sedng dicari meski pahit harus memakan duri
By: Cairudin
Kemana Desa yang Jaya
Desa bukan sekedar pemampungan manusia
Desa tempat mereka berkarya
Bukan bodoh karena kondisinya
Kenyaman melupakan kita semua
Kekayaan alam melupakan untuk berkarya
Malamnya kedamaian
Nyanyian binatang liar yang mengarukan
Pagi cerahnya menyejahterakan jiwa
Ketentraman akan keelokanya
Bukan kesuburan yang harus melupakan
Bukan kita yang malas untuk berkerja
Kehijauanya yang memabukan melupakan ada penguasaan
Dari mereka yang tidak pernah puas untuk memperkaya
Siang yang cerah bukan hanya pengahangat pikiran yang beku
Atas diringanya rasa tidak mampu
Cerahnya desa simbol kita bangsa yang merdeka
Mencukupi hidup dengan kekayaan alam yang ada
Sayang dan sayang bangsaku masih dalam derita
Menti sepi dalam dalam kebahagiaan engan abadi
Tawa dan senyum hanya menyapa hari-hari yang sepi
Selamnya masih dalam jeruji susah
By: Cairudin
Desa tempat mereka berkarya
Bukan bodoh karena kondisinya
Kenyaman melupakan kita semua
Kekayaan alam melupakan untuk berkarya
Malamnya kedamaian
Nyanyian binatang liar yang mengarukan
Pagi cerahnya menyejahterakan jiwa
Ketentraman akan keelokanya
Bukan kesuburan yang harus melupakan
Bukan kita yang malas untuk berkerja
Kehijauanya yang memabukan melupakan ada penguasaan
Dari mereka yang tidak pernah puas untuk memperkaya
Siang yang cerah bukan hanya pengahangat pikiran yang beku
Atas diringanya rasa tidak mampu
Cerahnya desa simbol kita bangsa yang merdeka
Mencukupi hidup dengan kekayaan alam yang ada
Sayang dan sayang bangsaku masih dalam derita
Menti sepi dalam dalam kebahagiaan engan abadi
Tawa dan senyum hanya menyapa hari-hari yang sepi
Selamnya masih dalam jeruji susah
By: Cairudin
Titik Satu
Bagaimana diri kan merasa iri
Jika semua sudah terpenuhi
Bagaimana diri akan terasa puas jika ambisi terlah terhempas
Semua akan menjadi satu dalam gemuru kalbu mencapai titik satu
Jika semua sudah terpenuhi
Bagaimana diri akan terasa puas jika ambisi terlah terhempas
Semua akan menjadi satu dalam gemuru kalbu mencapai titik satu
Masih Dalam Usaha
Dalam lelah, meniti bahagia
Mengeser masalah
Merajut dalam kata
Tercipa kepuasan jiwa
Meski batin selalu merana tiada cukup raga melayaninya
Berhitin dalam ujung tiada tonggak
Melepas nasip dalam gunda
Mengikis habis dalam benak
Berjalan menyusuri pori berduri
Mengaisi cuilan karya kecil
Demi apa yang engkau cari
Tak peduli meski hanya batu kerikil
Terkumpul dalam satu panorama
Menghiasi jutaan pikiran manusia
Dalam imajenasi merubah diri
Puas hidup diatas kertas
Meski itu jalan yang belum pas
Atas kondisi yang tertindas
Tapi inilah sedikit obat, meski tidak tepat
Hati kita masih punya iktikad..
By: Cairudin
Mengeser masalah
Merajut dalam kata
Tercipa kepuasan jiwa
Meski batin selalu merana tiada cukup raga melayaninya
Berhitin dalam ujung tiada tonggak
Melepas nasip dalam gunda
Mengikis habis dalam benak
Berjalan menyusuri pori berduri
Mengaisi cuilan karya kecil
Demi apa yang engkau cari
Tak peduli meski hanya batu kerikil
Terkumpul dalam satu panorama
Menghiasi jutaan pikiran manusia
Dalam imajenasi merubah diri
Puas hidup diatas kertas
Meski itu jalan yang belum pas
Atas kondisi yang tertindas
Tapi inilah sedikit obat, meski tidak tepat
Hati kita masih punya iktikad..
By: Cairudin
May 9, 2012
Mandi Derita
Beban derita ketika melekat dalam jiwa
Butuh siraman penyegaran untuk pelepasan
Air pencerahan menjadi andalan
Hasil pikiran dari mereka yang membuktikan
Ribuan tahun tiada penyelesaian
Tetap dalam kubangan hitam penderitaan
Menelusuri pori-pori duri kesakitan
Menahan sampai kematian
Butuh siraman penyegaran untuk pelepasan
Air pencerahan menjadi andalan
Hasil pikiran dari mereka yang membuktikan
Ribuan tahun tiada penyelesaian
Tetap dalam kubangan hitam penderitaan
Menelusuri pori-pori duri kesakitan
Menahan sampai kematian
Manusia lebih serakah
Anjing Penjabat bukan mengamankan uang rakyat
Anjing pejabat hanya untuk melukai mereka yang sekarat
Ajing rakyat seharusnya menjaga kekayaan alam
Bukan membantu menguasa untuk menghabiskan
Menghacurkan Kejayaan untuk para generasinya..!!!
Nafsuserakah telah berkuasa
Makan hak orang lain tiada dosa..
Sungguh kejam mengalahkan binatang buas..
Bianatang cukup untuk makan binatang
Manusia di timbun sampai tujuh turunan..
By: cairudin
Anjing pejabat hanya untuk melukai mereka yang sekarat
Ajing rakyat seharusnya menjaga kekayaan alam
Bukan membantu menguasa untuk menghabiskan
Menghacurkan Kejayaan untuk para generasinya..!!!
Nafsuserakah telah berkuasa
Makan hak orang lain tiada dosa..
Sungguh kejam mengalahkan binatang buas..
Bianatang cukup untuk makan binatang
Manusia di timbun sampai tujuh turunan..
By: cairudin
Kepuasan Imajenasi
Akal manusia lebih besar dari hasil pikiranya
Berjuta imajenasi menjadi ambisi
Mengejar kepuasan yang tiada henti
Meniti jari-jari konsepsi
Menggapai indahnya ilmiah diri
Imajenasi mengarahkan manusia untuk selalu berkarya sampai sempurna
Tiada istimewa sampai terlaksana
Inilah indahnya...???
Mendekati titik Puncak sempurna
Bukan sekedar pelampias nafsu belaka
Menikmati keidahan fatamorgana
Kepuasan seksual yang sekilas habis
Menceburkan diri dalam kubur jeruji
Jeruji konsepsi yang selalu membatasi
Tiada karya yang menjadi....
By: Cairudin
May 8, 2012
Pendamai Pembawa duri
Bukan kah yang namanya polisi pengaman Negeri
Bukankah pengaman negeri pembawa damai
Pembawa damai adalah Untuk rakyat sejati, bukan hanya untuk mereka yang meresa kuat diri
Tiada bisa rakyat menuntut damai jika parah pengaman negeri bertindak hanya pada intruksi
Intruksi yang penuh dengan penguasaan birahi
Inilah yang terjadi untuk Tanah ibu pertiwi
Menangisi dan meratapi nasip derita negeri
Bukanlah Rakyat menuntut kaya
Kami hanya menuntut sejahtera
Bukan hidup menghamba pada penguasa
Bukan kami ingin menghancurkan negeri ini dengan turun aksi
Kami hanya ini mecurhatkan derita diri
Tapi tidak untuk mengemis subsisi
Tapi hak kami adalah mengatur, memilik dan mencintai kekayaan negeri
Bukan anarki yang kami ingini untuk mendapat siksa diri
Bukan oukulan dan tendangan yang harus didapatkan
Tapi pengkabulan dari tutuntutan yang kami butuhkan
Inilah kenyataan yang kami harapkan dan terus diperjuangkan...
Bukankah pengaman negeri pembawa damai
Pembawa damai adalah Untuk rakyat sejati, bukan hanya untuk mereka yang meresa kuat diri
Tiada bisa rakyat menuntut damai jika parah pengaman negeri bertindak hanya pada intruksi
Intruksi yang penuh dengan penguasaan birahi
Inilah yang terjadi untuk Tanah ibu pertiwi
Menangisi dan meratapi nasip derita negeri
Bukanlah Rakyat menuntut kaya
Kami hanya menuntut sejahtera
Bukan hidup menghamba pada penguasa
Bukan kami ingin menghancurkan negeri ini dengan turun aksi
Kami hanya ini mecurhatkan derita diri
Tapi tidak untuk mengemis subsisi
Tapi hak kami adalah mengatur, memilik dan mencintai kekayaan negeri
Bukan anarki yang kami ingini untuk mendapat siksa diri
Bukan oukulan dan tendangan yang harus didapatkan
Tapi pengkabulan dari tutuntutan yang kami butuhkan
Inilah kenyataan yang kami harapkan dan terus diperjuangkan...
Rongga Udara Derita
Tentang dirinya yang disana
Berjalan mentap nasib tiad ujung kecuali maut
Tiada direnggut meski sudah sangat kalut
Derai luka sudah bagai lumut
Carut-marut menjadi satu dalam kabut
Inilah dirinya terurung hampa dalam suasana gunda
Mengharap mereka yang bisa tiba
Memberi setetes air surga
Pelega gersangnya hati dalam dada
Akankah selamanya dunia tetap bagaimana?
Atau dalam kecewa hilang bersama nyawa
Menembus awan maut datang menjemput
Menyusuri rongga udara kecewa
Bukan berarti pesimis untuk melangkah
Atau tiada daya juragan masalah menampungnya
Gudang negara hanya sebagai pemampungan mati rasa
Kecewa dan tiada berdaya menghadapinya menjadi saju dalam penantian rindu akan dunia baru.....
By: Cairudin
Berjalan mentap nasib tiad ujung kecuali maut
Tiada direnggut meski sudah sangat kalut
Derai luka sudah bagai lumut
Carut-marut menjadi satu dalam kabut
Inilah dirinya terurung hampa dalam suasana gunda
Mengharap mereka yang bisa tiba
Memberi setetes air surga
Pelega gersangnya hati dalam dada
Akankah selamanya dunia tetap bagaimana?
Atau dalam kecewa hilang bersama nyawa
Menembus awan maut datang menjemput
Menyusuri rongga udara kecewa
Bukan berarti pesimis untuk melangkah
Atau tiada daya juragan masalah menampungnya
Gudang negara hanya sebagai pemampungan mati rasa
Kecewa dan tiada berdaya menghadapinya menjadi saju dalam penantian rindu akan dunia baru.....
By: Cairudin
May 7, 2012
Kejam dalam Ambisi
Kehidupan memang berneka warna
Membosankan, menyakitkan, menyenangkan, terluka dan jutaan rasa kehidupan larut satu sandaran
Kekerasan menjadi kebanggan bagi mereka yang main keroyokan
Tiada berani menghadapi diri sendiri
Tiada bisa kita pungkiri kesombangan diri
Melawanya seakan tiada berarti
Lebih baik jadikan hal yang malah menghiasi
Mewarnai jalan gelap kehidupan dengan duri tuntutan atas penderitaan
Bukan kedamaian dan saling menjaga
Mencurigai dan menhakimi menjadi tradisi
Tiada berhenti sampai nyawa di ujung belati
Saatnya sesal selamanya menghantui jiwa
Penciptaan pengaman dan pendamai
Bukan mereka yang menjadi polisi
Bukakah mereka Manusia haus ambisi
Apapun yang terjadi asal puaskan diri
By: Cairudin
Membosankan, menyakitkan, menyenangkan, terluka dan jutaan rasa kehidupan larut satu sandaran
Kekerasan menjadi kebanggan bagi mereka yang main keroyokan
Tiada berani menghadapi diri sendiri
Tiada bisa kita pungkiri kesombangan diri
Melawanya seakan tiada berarti
Lebih baik jadikan hal yang malah menghiasi
Mewarnai jalan gelap kehidupan dengan duri tuntutan atas penderitaan
Bukan kedamaian dan saling menjaga
Mencurigai dan menhakimi menjadi tradisi
Tiada berhenti sampai nyawa di ujung belati
Saatnya sesal selamanya menghantui jiwa
Penciptaan pengaman dan pendamai
Bukan mereka yang menjadi polisi
Bukakah mereka Manusia haus ambisi
Apapun yang terjadi asal puaskan diri
By: Cairudin
May 6, 2012
Titik Nol Kehidupan
Awal manusia adalah sama
Dana samapi selamanya adalah sama
Tiada berubah hanya katasa yang semakin jauh saja
Tiada berbedahhanya penghisapan yang merajarela
Inilah kehidupan manusia
Mulai dari titik Nol dan akan kembali ke titik Nol
Berawal dari komun akan berakhir dengan komun
Lahir dengan tiada punya apa-apa
Mati tanpa siapa-siapa
Muncul tiada mamu berusaha
Tengelam dalam tiada nyawa
Lingkaran kehidupan penuh warna
Lingkaran brputar sesuai arah
Tinggal dan menetap di garis mana
Pilihan dan takdir menjadi kenyataan
Jatuh pada pilihan dan kebutuhan...
Tiada bisa lupakan
Kecuali khilaf dan terlena
Itulah yang ada
konsisten dalam pandangan meniti kenyataan
Sampai akhir perjalan, mencapai kedamaian dan kesuksesan...
Dana samapi selamanya adalah sama
Tiada berubah hanya katasa yang semakin jauh saja
Tiada berbedahhanya penghisapan yang merajarela
Inilah kehidupan manusia
Mulai dari titik Nol dan akan kembali ke titik Nol
Berawal dari komun akan berakhir dengan komun
Lahir dengan tiada punya apa-apa
Mati tanpa siapa-siapa
Muncul tiada mamu berusaha
Tengelam dalam tiada nyawa
Lingkaran kehidupan penuh warna
Lingkaran brputar sesuai arah
Tinggal dan menetap di garis mana
Pilihan dan takdir menjadi kenyataan
Jatuh pada pilihan dan kebutuhan...
Tiada bisa lupakan
Kecuali khilaf dan terlena
Itulah yang ada
konsisten dalam pandangan meniti kenyataan
Sampai akhir perjalan, mencapai kedamaian dan kesuksesan...
May 5, 2012
Tentang diriku
Sudah setengah Tiang kehidupan diri berlangsung
Belum terlihat buah kebanggaan Disekitar
Mekar bunga sebatas hiasan sebelum layu
Kesegaran pohon Membahongi mata, Hati terluka
Inilah langkah yang tiada bisa diterka
Siapa yang bisa menemuka kekuatan besar dari dalam diri
Tiada tergali apa yang aku butuhi...
Berjuta tanda tanya masih menyelimuti
Pengunungan pengalaman belum terdaki
Tapak demi setapak nilai kehidupan hanya pemandangan
Pemandangan keilmuan hanya hisaan
Tubuhku masih berselimut beban...
Tiada mampu bangkit menghempaskan
Mungkin diri masih telalu takut dang enggan meninggalkan kenyamanan
Kenyanman dan kenikamatan selimut yang tiada ketahuan melupakan
By: Cairudin
Sarjana Tiada Daya
Sarjana bukan sekedar selesai empat atau Tujuh Tahun
Waktu mahasiswa harus haus akan pengalaman dan Keilmuan
Mahasiswa harus selalu kritis dengan diri sendiri
Peka dengan apa yang terjadi
Mampu memberi solusi dan bantuan yang pasti
Inilah ideal yang ada
Namun kenyataan tak semudah imajenasi berkata
Halangan dan rintangan menjadi berat hati sebelah
Ketidak berdayaanpun kadang harus singgah
Tapi akankah terus melanda ombak ketidak berdayaan dalam diri kita
Hempasan pun bisa dihadang dengan tonggak ilmiah
Tiada peduli itu sesat atau salah dalam teropog massa
Yankini kebenaran hati berdasar objek materi
Menjadi molekul terususun teori
Namun dunia mahasiswa masih dalam bencana
Bencana kehilangan ilmiah
Kehilangan arah
Terombang ambing budaya
Terpelosok dalam jurang hitam kenikmatan fatamorgana
Jalan pintas pun menjadi cara pantas
Tiada beban kesalahan menjadi kebanggaan
Inilah kenyataan...
Lepas dari posisi untuk berkarya
Terpaku dalam pondasi perkerja murah
Putus asa dalam ruang hampa
Terkebiri sampai mati.....
By: Cairudin
Sarjana Bukan Domba
Sarjana bukalah pekerja murah
Sarjana hanyalah alat penguasa
Sarjana untuk mereka yang meresa kuasa
Sarjana mereka yang menanggung beban kecewa
Kenapa harus kecewa ...???
Bukanlah bahagia ketika lebel sarjana diterima
Tiadalah senyum sesaat yang bahagia ketika toga dikepala
Hanya ketertawaan fatamorgana
Sesampai dirumah tiadalah bangga akan sebuah nama
Sarjana bukanlah domba-domba
Mereka yang harus diarahkan menjadi pekerja murah
Mereka bukanlah hiasan bangsa untuk sengsarah
Merekalah manusia yang bisa menetukan arah
Temenku yang sarjana janganlah kecewa atau bangga
Dihadapan mata bukanlah masalah
Semua memang kenyatan yang ada
Kenyaaan dan masalah yang tiada bisa dirubah hanya dengan berfikir saja
Tujuh keturunan tetaplah sama, meski bentuk berbeda
Tetap dalam satu garis nyata satu dalam karya...
By: Cairudin
Sarjana hanyalah alat penguasa
Sarjana untuk mereka yang meresa kuasa
Sarjana mereka yang menanggung beban kecewa
Kenapa harus kecewa ...???
Bukanlah bahagia ketika lebel sarjana diterima
Tiadalah senyum sesaat yang bahagia ketika toga dikepala
Hanya ketertawaan fatamorgana
Sesampai dirumah tiadalah bangga akan sebuah nama
Sarjana bukanlah domba-domba
Mereka yang harus diarahkan menjadi pekerja murah
Mereka bukanlah hiasan bangsa untuk sengsarah
Merekalah manusia yang bisa menetukan arah
Temenku yang sarjana janganlah kecewa atau bangga
Dihadapan mata bukanlah masalah
Semua memang kenyatan yang ada
Kenyaaan dan masalah yang tiada bisa dirubah hanya dengan berfikir saja
Tujuh keturunan tetaplah sama, meski bentuk berbeda
Tetap dalam satu garis nyata satu dalam karya...
By: Cairudin
May 4, 2012
Tulisan Tetesan Derita
Tulisan bukan sekedar alat untuk menyampaikan
Tulisan bukan sekedar alat menghasikan uang
Tulisan bukan sekedar alat untuk menyampaikan
Tulisan bukan sekedar alat menghujat mencaci-maki
Lebih dari itu semua tulisan bisa merubah peradapan dunia
Tulisan mengubah kebodohan menjadi pencerahan
Membangun kedaran dari mereka yang mengalami ketertindasan
Mencerahkan mereka yang dalam jurang hitam penghisapan
Dengan tulisan Perwujudan keadilan sejati
Mengulingkan tirani penghisapan
Mengusai untuk semua demi bahagia semua
Untuk peradapan manusia
Tiada adil ketika hidup diatas derita sesama
Tiada kesempunaan tawa bahagia
Ketika jerit tangis didepan mata
Ketika tetesa derita tiada terhapuskan
By: Cairudin
May 3, 2012
Jalan Kedamaian
Gelisah dalam keadaan durhaka
Sepanjang jalan untuk murka
Mencari jejak dalam kesetabilan
Melukis lika-liku perjalanan Hidup
Berangsur-angsur kaki melangkah
Menitih bebetuan kecil permasalahan
Mampukah berjalan menahan sakit
Demi sebuah tujuan kedamaian
Sepanjang jalan untuk murka
Mencari jejak dalam kesetabilan
Melukis lika-liku perjalanan Hidup
Berangsur-angsur kaki melangkah
Menitih bebetuan kecil permasalahan
Mampukah berjalan menahan sakit
Demi sebuah tujuan kedamaian
May 2, 2012
Benalu Negara
Apa arti parlemen ketika adanya malah menjadi sengsaranya Rakyat
Meski mereka adalah Rakyat tapi tak ubahnya Lintah darat
Bahkan lebih kejam, Ribuan dan Jutaan manusia sekarat
Libih mulai binatang lintah hanya menghisap secukup perutnya
Jika lintahnya adalah aparatur pemerintah maka negara dan rakyatnya akan dihisap dan dikuras sampai keturunanya
Benalu hanya menghisap batang pohon
Tetapi jika Benalu Negara menghisap negara sampai ke akarnya
Kejam tidak sekedar kejam
Biadap tak sekedar biadap
Inilah parlemen Negara
Berdalih kemaslahatan Kau makan Kesejahteraan
Membodohi dengan Kebijakan tai...!!
By: Cairudin
Meski mereka adalah Rakyat tapi tak ubahnya Lintah darat
Bahkan lebih kejam, Ribuan dan Jutaan manusia sekarat
Libih mulai binatang lintah hanya menghisap secukup perutnya
Jika lintahnya adalah aparatur pemerintah maka negara dan rakyatnya akan dihisap dan dikuras sampai keturunanya
Benalu hanya menghisap batang pohon
Tetapi jika Benalu Negara menghisap negara sampai ke akarnya
Kejam tidak sekedar kejam
Biadap tak sekedar biadap
Inilah parlemen Negara
Berdalih kemaslahatan Kau makan Kesejahteraan
Membodohi dengan Kebijakan tai...!!
By: Cairudin
Subscribe to:
Posts (Atom)