May 31, 2012

Senyum Sejahtera

Dalam gelisah tetap mecoba bahagia
Menghiasi mereka dalam gunda
Mengubur sepi hati 
Mewarnai dengan gemerlap senyum penyejuk hati
Tiada bisa memungkiri meski pedih dan peri
Tetap dalam satu inti bahagia


Berjuta gelisah menjadi mutiara
Berjuta masalah menjadi nilai yang berharga
Berjuta beban menjadi pengalaman
Berjuta rintangan menjadi hiasan kehidupan
Inilah saatnya selesai pemikiran
Mengehadapi segalanya dengan senyuman


Memberi suritauladan kepada mereka untuk tetap tegar
Mendorong dengan kekuatan kebersamaan
Membelah penghisapan dan penindasan dengan keasamaan
Tetap menjaga keberlangsungan manusia sesungguhnya. . . .


Manusia bukan robot yang harus terus berkerja
Manusia bukan mesin yang hanya bisa di ambil hasilnya
Manuisa bukan boneka yang  bisa di buat menghibur saja
Manusia bukan patung yang hanya berdiam diri
Manusia bukan hanya mainan kehidupan dunia
Manusia adalah manusia.....


Menjujung kebersamaan, kekeluargaan, saling menghormati, saling membantu, saling menjaga, saling mendorong untuk produktif, saling memotivasi untuk semangat mencapai puncak kejayaan hidup bersama. 
Inilah manusia..!!

May 29, 2012

Terjatuh Dalam Jenuh

Ketika tubuh telah tidak mampu
Mengaisi semangat yang telah runtuh
Menatap dunia yang jatuh
Semua telah lesuh
Meski mereka yang sebelumnya menggebu-gebu
Semua telah jatuh tanpa bangun untuk bersatu
Menunggu detik yang pasti terjadi
 


 

May 24, 2012

Ketidakmampuan

Jalan kehidupan manusia memang tak sama
Tapi mereka mempunyai kebutuhan yang sama
Semua memang berbeda tapi berkeinginan berbeda
Semua memang membutuhkan bahagia
Tapi jalan darinya yang sangat berbeda
Jalan serakah menjadi andalan utama ketika kesempatan tiba
Mengeruk dan menguras habis kekayaan yang ada
Melanggengkan kekuasaan demi kepuasan  semata


Jalan bahagia bagi mereka yang hina
Meratapi nasip memuaskan diri dengan menghujat  takdir
Menganggap dirinya belum mampu
Meminta pada Tuhan sebagai andalan
Menutup diri agar tidak tergiur nafsu mengingini
Muncukupkan diri dengan membatasi apa yang dibutuhi
Merasa puas dengan apa yang serba kurang
Merasa sehat dengan menahan sakit yang berkepanjangan
Sampai mati pun demikian


Mengurung diri dalam lemari besi
Agar tidak terpengaruhi arus liberalisasi
Munutup kuping dari suara menggahnya  dunia
Agar tetap terjaga dari unsur serakah
Menutup mata dari gemerlap dunia
Agar tidak serakah lepas dari esensi manusia
Menghirup segarnya kebersamaan dan kedamaian
Merapi teori esensi kehidupan 
Besemayam dalam ketengan dan kedamaian...

May 23, 2012

Angin dan Noda Beban

Kegeliasahan itu mulai mengikuti kencangnya angin
Satu persatu pergi meninggalkan diri ini yang gersang
Mereka sudah terbang tidak lagi melekat menjadi benban berat
Suatu tanda menjadi bekas sejarah hidup 
Seiring bejalanya kehidupan akan tetap menjadi catatan
Trimakasih telah ringankan diri untuk melakah


Angin terus berhembus
Tiada bisa lepas darinya
Masalah dan benban baru pun terbawah lagi 
Melekat dalam diri
Menghiasi diding kehidupan ini...


Terus dan terus 
Sampai gersang tubuh ini
Sampai punuh tubuh denga catatan sejarah beban dan penderitaan
Sampai tak mampu lagi tubuh menahan diri dan mati...




By: Cairudin

May 22, 2012

Panggung Sandiwara Reformasi

Puluhan tahun telah terlampaui
Berjuta pengorbanan tenaga dan jiwa telah sirna 
Semua tiada bekas atau kenangan sejarah
Kegagalan bukan lagi menjadi humoran

Tujuan mulia dari peristiwa bersejarah bangsa
Reformasi birokrasi mengorbankan harga diri
Tujuan suci telah ternodai  oleh korupsi
Cita-cita berjuta manusia telah di hina
Jutaan Rakyat dalam kehidupan sengsara

Reformasi hanya merubah boneka pemerintah
Patung-patung hidup berpesta pora
Berbagi kursi jabatan, demi kekuasaan
Menumpuk harta dan menguras uang negara menjadi tujuanya
Panggung sandiwara  pemerintah
Opret Kehidupan bernegara

Rakyat sebagai penonton
Hanya bisa bersorak pada lokon yang kelihatan bijaksana
Semua bisa tertawa perut lapar tidak terasa
Semua tercengang saat ketegangan, Meski pikiran dalam kebodohan


Hancurlah sudah panggung sandiwara negara 
Sutradara tertawa bangga 
Penonton pulang tetap membawa gelisah
Mau makan apa dan darimana ...!!!
Pertanyaan yang setiap hari menyelimuti
Tuntutan perut sendiri dan keluarga yang terus menuntut

By: Cairudin




 

May 21, 2012

Tiada Fasilitas Kesehatan

Kesehatan menjadi kebuthan pokok semua manusia
Tapi tadak semua bisa menikmatinya
Semua hanya sekilas dan formalitas
Biaya menjadi kendala utama


Bukan hanya mereka yang hanya bisa menikmati
Meski bisa menikmati bakal mati
Yang tidak bisa menikamati mati perlahan
Merasakan kesakitan sampai upacara pelepasan 


Jirit balita digendong ibunya 
Menangis keras entah kenapa,? pastinya sakit
Sang ibu pun tak rela anaknya menderita
Puskesma jadi alternatif utama
Meski mengantri lama
Menunggu berjam-jam, untuk satu kata panggilan
Hanya itu yang bisa dilakukan
Tanpa menentang antrian atau maju kedepan
Menanti sampai semua pergi sendiri-sendiri


Salah satu dari sekian juta
Dari semua yang merasakan pentinganya kesehatan
Apa yang dibisa..!!
Menahan sakit, Meski sampai ajal tiba...!!!

May 20, 2012

Andai Berbalik

Bumi memang berputar 
Tapi kehidupan tidak akan pernah berputar
Tidak akan pernah selesai sebelum jasad mati
Masih ada episode kelanjutan bagi yang menyakini

Berbalik dan memutar jalan kehidupan yang diingikan 
Dari mereka yang dirudung kesusahan
Membalikan segitiga putaran kehidupan 
Dari mikin menjadi kaya 
Dari susah mencapai bahagia
Dari derita mencapai sejahtera

Tidak semudah agan bekelanjutan
Pikiran berhenti dalam kenyataan
Mencari dan terus mengaisi diri dalam perih
Kehidupan memang menyulitkan 
Bagi diri mereka yang belum terpuji
Bagi mereka dalam jurang hitam belenggu kemiskinan
Bagi mereka terjerat kebodohan

Sekali lagi andai dunia ini berbalik arah dari bodoh menjadi pitar
Dari kecewa menjadi bahagia
Dari yang payah menjadi stamina
Dari mereka yang lusuh layu menjadi bangkit
Dari mereka yang kaya pasti enggan miskin
Dari mereka yang berkuasa enggan terjatuh
Dari mereka yang berpangkat enggan melarat

Tidak akan ada jaminan dalam perubahan kehidupan 
Meski matahari terbit dari  arah yang  tidak berarti
Meski meski hidup berawal dari mati...
Tetap tidak mungkin
Berubah bisa menjadi nyata
Tapi  siapa yang di kehendaki
Siapa yang masih peduli
Siapa yang masih punya  nurani
Siapa yang mampu korbankkan diri
Siapa yang mau terenggut rasa damai

By: Cairudin

May 19, 2012

Delapan Penguasa (G-8)

Delapan otak penguasa negara jaya bermuara
Memikirkan keberlangsungan dunia
Berbicara sejahtera ekonomi
Takut tidak bisa menguasai lagi
Satu yang terunggul (rusia) jadikan iri 
Terutama dia pemeganggang lebel Adidaya (AS)


Sepakat penyudutan kekuatan yang menyaingi
Dua banding delapan
Konflik yang berkepanjangan
Siapkan arena perang 
Jutaan umat manusia jadi kan korban


Berbicara kedamaian, membukan peperangan
Berbicara keamanan, menjual persenjataan
Berbicara ekonomi, berebut untuk menguasai
Berbicara diplomasi, bagaimana untuk mengeksploitasi


Bicara damai siap dengan rudal sakti
Saling beradu kekuatan 
Saling unjuk  besi mematikan
Hitungan detik negaramu siap kumusnakan..!!


Lugunya berjuta pikiran mengikuti mereka
Tidak akan keluar keringat mereka 
Meski rakyatnnya berkeluaran darah
Tidak akan tergores kulit mereka 
Meski tulang rakyatnya hancur binasa


Kenapa mengikutinya
Langkahkan diri mengikuti hati
Demi damai yang hakiki
Dunia akan jalan sendiri...!!



Sadar

Berjuta kepala dalam satu muara
Menuju jaya mengikis hina
Berjalan, beriring perubahan
Menentang pemerintahan menuntut kesejahteraan
Melepas aturan, memperjelas kenyataan
Hidup bukan untuk korban penghisapan


Di sudur generasi, anak turun terbodohi
Terninabobok teknologi
Yang lain berjuang agar tidak mati
Mengais receh demi sesuap nasi
Sejak bayi sudah diajari


Tiada kempatan kecuali kesulitan
Tiada peluang kecuali harus kembali pulang
Tiada rumah keculai sengsarah
Tiada sejahterah kecuali terjajah


By: Cairudin

Terhenti Mati..!!

Berjuta aturan jadikan berantakan
Ratusan undang-undang jadikan berantakan
Nilai kenegaraan entah dikemanakan
Kebijakan untuk kepantingan benguasaan

Ratusan juta nasib manusia terkatung-katung
Berlarian mencari untung
Kenegeri sebarang siap menjadi patung
Pulang dengan kaki dan tangan buntung
Tidak sedikit dengan jasad busung 


Jangan salahkan siapapun
Salahkan diri kenapa hidup dinegeri ini 
Matikan diri dalam kubur jeruji
Jeruji duri hati dan pikiran
Sampai matinya harapan

Harapan pun telah mati
Kebutuhan terkebiri
Keinginan teraleniasi
Pikiran terbekukan
Hati hanya dengki
Tubuh hanya tulang lusuh
Jiwa hanya fatamorgana..




By: Cairudin

May 18, 2012

Tiada Arti

Dosen bukan Tuhan berkehdak sesukanya
Bukanlah penguasa tiada celah salah
Bukan makluk suci tiada iri
Bukan dewa penentu segalanya


Kami bukan hanya mencari nilai A
Kami bukan pencari kebaikan hati
Kami bukanlah domba
Terbatas oleh dogma-dogma
Terikat oleh pemikiran yang telah dibuat
Menikmati teori yang sudah tersaji
Terpuaskan sebatas kayalan


Bukan itu..!!!
Bukan  kami harus menjadi makluk terbodohi
Terlelap dalam hegemoni lembutnya penyaji
Selesai dalam kursi...


Kelas yang membua kami terbatas
Bangku yang membuat kami terpaku
Papan yang membuat kami kesulitan
Materi membuat kami sepi
Silabus membuat kami terhapus
Belajar membuat kami terdampar
Membaca membaut kami di cela
Mengkaji membuat kami terkucili
Menulis membut kami sadis
Berkreasi membuat kami mati


By: Cairudin

Terhenti dan Mati

Berhenti dalam satu titik nadi
Tiada bisa menggapai apa yang dicari
Tiada yang berjalan sedikitpun
Tanpa bergerak...!!


Keinginan dan harapan masuk dalam kuburan
Terkubur dalam kemalasan dan ketidakberdayaan
Berhenti dan terhenti 
Mati...!!!


Matinya harapan
Matinya kemauan
Matinya cita-cata
Matinya kepercayaan
Matinya kejujuran
Matinya kebenaran
Matinya keadilan
matinya kepedulian
Matinya kasih sayang
Matinya keprihatinan


Menunggu selesai 
Menunggu terhenti
Menunggu mati..!!!


Berharap penderitaan selesai
Kesengsaraan terlepaskan
Terbang bersama awan kedamaian
Hidub dalam Alam Raya kesejahteraan


By: Cairudin

Berhenti Bukan Mati

Sejalan dalam pencarian...!!
Bersama angan untuk melengkapi kebutuhan
Bukan kami sang pecundang tanpa tujuan
Enggan susah atau sengsara


Kami berhenti diambang gelisah
Demi mencapai apa yang telah ada
Semua memang masih jauh dalam arah
Paling sedikit satu titik telah terlampau


Kami hanya berhenti bukan mati
Kami berhenti agar tidak mati


By: Cairudin

May 17, 2012

Jangan Paksa Untuk Bangga

Kami belajar tidak mencela
Kami belajar menerima
Kenyataan belum menguatkan
Hamparan derita belum terasa
Masihkah menginginkan kami bangga


Bangga dengan negara kaya yang penuh derita
Derita rakyatnya yang tiada sejahtera
Masihkah mengajarkan pada generasi rasa Cinta tanah Air
Sedangkan Kekayaat tanah air harus untuk negara lain


Masikah kami harus bangga atas kebodohan ini
Kebodohan yang berkedok pendidikan


Masihkah kami harus bangga pada kayanya negara
Padahal yang kaya hanya para pengusaha dan aparat pemerintah
Seuruluh rakyat masih dalam jurang pemiskinan dan kelaparan
Hidup jauh dari kenyataan kesejahteraan


By: Cairudin

Sisa-Sisa Kekuatan

Berlari enggan terjalani
Berjalan pun tiada kudapati
Mencapai apa yang dicari sepatas keinginan hati
Mencukupi apa yang dibutuhi tiada selesai


Sebuah  refleksi akan kemauan hati
Bersanding dengan pikiran jernih
Menelusuri berjuta kesalahan diri
Mencari celah-celah kesombangan hati


Mengalir bersama aliran darah keangkuan
Merajut kebanggaan menyesatkan
Kenyataan tiada terhiraukan
Mendekam dalam jurang penyesalan


Mengaisi kekuatan kecil yang tiada didapati
Jari-jari kecil meratapi dinding tebing sepi
Kehedak hati sekuat yang diyakini
Dialah yang sisa terkuat dalam jiwa ini


By: Cairudin



Maksud Hati

Dalam susah bermekar senyum
Dialah orang yang pandai menyembunyi
Tiada hati yang selalu ramai
Tiada hati yang selalu sedih


Kesempurnaan yang tersembunyi 
Selau bernyanyi dalam sepi 
Meresapi sedih dengan damai
Menghadapi dengan pasti


Tiada salah dalam ceria
Tiada salah dalam selalu duka
Semua dalam satu sikap yang nyata
Jawaban untuk keadaan
Bersembunyi tersendiri menjadi rahasia sendiri


Bukan sebuah nasib untuk di ratapi 
Hanya kemauan dan perlakuan yang akan menentukan




By: Cairudin

May 16, 2012

Berhenti Berimajenasi

Otak menutut berandai
Sastrawan jadi patokan
Hidup menjadi lilin
Mampu membantu yang lain hangus dalam diri
Tiada yang berani..!!
Kecuali Mereka-mereka yang mempunyai tekat hati


Hidup menjadi Matahari
Mampu menerangi semesta dirinya tiada celaka
Hanya sedikit energi berubah semua merasakan nikmatnya
Tiada orang mencaci atau menghakimi
Semua tahu dirinya paling berguna


Atau hidup sebagai api
Hanya mampu menerangi dengan bantuan yang lain
Yang lain pun menjadi tumpuan korban
Dirinyalah yang di puja dan dihina ketika salah


Jiwa ku ikut larut dalam berandai-andai
Terbang bersama awan-awan hayalan
Meresapi sejuknya mimpi-mimpi
Sampai hilang jasad ini...!!!


Semua tiada sempurna
Tersadarkan oleh badai jiwa suci
Tersandarkan dalam refleksi
Berhenti dalam berimajinasi


Ternya tiada cayaha dalam diri
Kunang-kunang sebagai analogi 
Tiada ku dapati
Menerangi diri sendiri tiada mampu 
Apalagi untuk mereka yang telah layu
Ataupun mereka yang menggu hadirku..!!!


By: Cairudin



Penjara Jiwa

Hati ketika gunda
Tiada berdaya jasad menggugah
Dalam semangat yang terkubur
Berbagai tumpukan masalah menyadur
Menggapai mimpi yang kabur


Gelisah tetaplah dalam sebuah gundah
Menjadi awan hitam yang setia
Menghadapi gelora meski dengan tidak berdaya
Memberi hati meski tidak berarti
Mengharap pada tubuh untuk berdiri


Bagaimana pun juga tetaplah 
Berusaha sekuat jiwa melepas penjara kecewa 
Tiada mampu diri ini untuk lari atau bersembunyi
Mengharap pada belas dan kasih



May 15, 2012

Bukan Salah Penghujat

Jangan pernah salahkan rakyat menghujat
Rakyat menghujat bukan keparat
Inilah bentuk tidak sepakat
Saatnya menghujat karena dalam kondisi melarat


Bukan berarti mereka yang sesat
Kami hanya menuntuk hajat 
Hidup tidak sekarat
Bagaiman kami bisa sehat
Ketika makan tidak lengkap
Berkerja kurang Istirahat 


By: Cairudin

Manusia Robot

Kehidupan beraneka ragam
Hanya mereka yang mengetahui kenyataan bisa membedakan
Bukan bermaksud meremehkan tapi kenyataan kadang menyulitkan
Bukan sebuah pesimis atau ketidak mampuan
Namnun kebodohan yang masih berselimutan


Kehidupan memang kejam bagi mereka menjadi korban
Kehidupan memang menjadi surga bagi mereka yang bisa menguasa, memeras dan menghisap


Budak dalam zaman modern
Berbentuk makluk bersifat robot
Bekerja 12 jam 
Ber-upah seadanya


By: Cairudin

Jurang Tidak Berdaya

Tentang apa yang ku kecewa
Bukan sekedar penyesalan biasa 
Tiada kejenuh yang pernah itu serupa
Mengejar diri mungkin yang masih bisa dijalani
Atau memilih terkubur dalam dengki pada diri sendiri


Tebalnya awan hitam bukan hambatan
Bagi mereka yang mengetahui awan hitam
Derasnya badai bukan musibah 
Bagi mereka yang mampu memnfaatkanya


Semua kata semangat begitu menggelora 
Masih juga hati kecil ini bangkit untuk membuka mata
Tubuh tetap  lingluh dalam keluh
Tiap-tiap sendi menjadi kaku
Menghadapi, memilih lari
Atau bersembunyi


Semua tetap pahit dalam hati
Semua tetap hampa tiada guna
Menjadi hal baru dalam belenggu
Memperkaya ketidakberdaya


By: Cairudin

May 14, 2012

Mati

Pergi tanpa kembali 
Mungkin jalan yang harus dilalui
Lari menuju mati 


Menuju ruang hampa
Tiada cahaya
Tanpa saudara atau bapa
kedamaian untuk selamanya


Tanpa permusuhan antar sesama
Tanpa perebutan jabatan
Tanpa penghisapan keringat yang tidak berdaya
Atau mengusai mereka yang sudah lemah


Berteman dengan mereka yang rakus dengan harta
Gelisah dengan apa yang belum didapatkanya
Hanya  kepuasan sekilas mata
Bisa hilang sekejap mata


By: Cairudin

May 13, 2012

Kaum Sendal Jepit

Hidup dalam hamparan alam luas
Selalu berada dalam pijakan bereka yang melangkah
Meleindungi mereka dalam bahaya
Tiada nasib muliaya atau istimewa


Dalam berjuta tahun dalam lubang yang sama
Kehinaan dan celaan menghujam begitu saja
Kaum sudra dalam kehidupan yang meuliakan tiada bahagia
Kaum  kelas bawah yang selalu diinjak kemanusiaanya


Inilah hidup-hidup dalam bingkai sandal jepit
Tiada istimewa, selalu ada di bawah 
Tiada bisa naik sedikitpun 
Nasib yang tiada ampun


By: Cairudin

May 12, 2012

Menggali Nilai

Berjalan meratapi angan 
Menyusuri sendi-sendi pemikiran
Menggapai impian 
Berjuta kebutuhan


Mencapai inti sebelum jasad bersembunyi
Memberi bukan sekedar berbagi
Mengabdi bukan sekedar pasrah diri
Ketengan jiwa dalam hati masih bersembunyi
Hakikat sebuah nilai yang terus digali


By: Cairudin

Desa yang Terampas

Pagi yang Indah di desa
Suasana cerah tiada gunda menghiasi senyum kecil mereka
Mereka para penduduk desa yang tiada bosan dengan bekerja
Pagi mentari yang mencerahi memberi semngat tersendiri

Mentari hiasi suasana hari tanpa perih
Kedamai menentramkan penghasilan
Tanah subur, hidup makmur 
Penghijauan berhambur

Sampai kapan bertahan 
Kegelisahan sang generasi  mulai menghujam

Manusia tiada puas dengan apa pun yang sudah pas
Manusia tiada menerima sesuatu yang sudah sempurna
Haus dan rakus selamanya akan tetap ada
Merampas dan menghisap menjadi idola
Inilah kondisi rakyat terjajah

Selama berjuta tahun terjajah 
Desa hilang akan indahnya
Menjadi industri yang panas
Menjadi daerah yang tertindas

By: Cairudin

May 11, 2012

Dalam Kenyataan

Kenyataan bagai ujung siang dan malam
Tiada ujung untuk menemui
Hanya satu yang tak kan pernah pasti
Kenyataan kapa diri ini akan mati
Menggali dalam kubur tanah yang suci 
Bertemu sama penguasa jagad raya ini


Tiada lagi yang bisa di cari meski berjuta tahun telah tersusuri
Menggpai mati, Itu tanda selesai
Lahir di bumi tiada tahu akan tugas dan jati diri 
Bekal kehidupan akan ditemui
Ketika pikiran telah menjadi
Bukan sekedar dalam imajenasi
Menjadi pemimpin diri atau negeri ini


Tiada semudah hayalan pikiran
Kenyataan lebih pahit dari permasalahan 
Menggapai nilai dari setiap jejak kaki
Itu lah yang sedng dicari meski pahit harus memakan duri


By: Cairudin







Kemana Desa yang Jaya

Desa bukan sekedar pemampungan manusia 
Desa tempat mereka berkarya
Bukan bodoh karena kondisinya
Kenyaman melupakan kita semua 
Kekayaan alam melupakan untuk berkarya


Malamnya kedamaian 
Nyanyian binatang liar yang mengarukan
Pagi cerahnya menyejahterakan jiwa 
Ketentraman akan keelokanya


Bukan kesuburan yang harus melupakan 
Bukan kita yang malas untuk berkerja 
Kehijauanya yang memabukan melupakan ada  penguasaan
Dari mereka yang tidak pernah puas untuk memperkaya


Siang yang cerah bukan hanya pengahangat pikiran yang beku
Atas diringanya rasa tidak mampu
Cerahnya desa simbol kita bangsa yang merdeka
Mencukupi hidup dengan kekayaan alam yang ada


Sayang dan sayang bangsaku masih dalam derita
Menti sepi dalam dalam kebahagiaan engan abadi
Tawa dan senyum hanya menyapa hari-hari yang sepi
Selamnya masih dalam jeruji susah


By: Cairudin

Titik Satu

Bagaimana diri kan merasa iri
Jika semua sudah terpenuhi
Bagaimana diri akan terasa puas jika ambisi terlah terhempas
Semua akan menjadi satu dalam gemuru kalbu mencapai titik satu

Masih Dalam Usaha

Dalam lelah, meniti bahagia
Mengeser masalah 
Merajut dalam kata
Tercipa kepuasan jiwa 


Meski batin selalu merana tiada cukup raga melayaninya
Berhitin dalam ujung tiada tonggak
Melepas nasip dalam gunda
Mengikis habis dalam benak


Berjalan menyusuri pori berduri
Mengaisi cuilan karya kecil 
Demi apa yang engkau cari 
Tak peduli meski hanya batu kerikil


Terkumpul dalam satu panorama
Menghiasi jutaan pikiran manusia
Dalam imajenasi merubah diri
Puas hidup diatas kertas 


Meski itu jalan yang belum pas
Atas kondisi yang tertindas
Tapi inilah sedikit obat, meski tidak tepat
Hati kita masih punya iktikad..


By: Cairudin

May 9, 2012

Mandi Derita

Beban derita ketika melekat dalam jiwa 
Butuh siraman penyegaran untuk pelepasan
Air pencerahan menjadi andalan
Hasil pikiran dari mereka yang membuktikan

Ribuan tahun tiada penyelesaian
Tetap dalam kubangan hitam penderitaan
Menelusuri pori-pori duri kesakitan
Menahan sampai kematian
 

Manusia lebih serakah

Anjing  Penjabat bukan mengamankan uang rakyat
Anjing pejabat hanya untuk melukai mereka yang sekarat
Ajing rakyat seharusnya menjaga kekayaan alam
Bukan membantu menguasa untuk menghabiskan
Menghacurkan Kejayaan untuk para generasinya..!!!


Nafsuserakah telah berkuasa
Makan hak orang lain tiada dosa..
Sungguh kejam mengalahkan binatang buas..
Bianatang cukup untuk makan binatang 
Manusia di timbun sampai tujuh turunan..


By: cairudin

Kepuasan Imajenasi





Akal manusia lebih besar dari hasil pikiranya
Berjuta imajenasi menjadi ambisi
Mengejar kepuasan yang tiada henti
Meniti jari-jari konsepsi 
Menggapai indahnya ilmiah diri

Imajenasi mengarahkan manusia untuk selalu berkarya sampai sempurna
Tiada istimewa sampai terlaksana
Inilah indahnya...???
Mendekati titik Puncak sempurna

Bukan sekedar pelampias nafsu belaka
Menikmati keidahan fatamorgana
Kepuasan seksual yang sekilas habis
Menceburkan diri dalam kubur jeruji 

Jeruji konsepsi yang selalu membatasi
Tiada karya yang menjadi....

By: Cairudin

May 8, 2012

Pendamai Pembawa duri

Bukan kah yang namanya polisi pengaman Negeri
Bukankah pengaman negeri pembawa damai
Pembawa damai adalah Untuk rakyat sejati, bukan hanya untuk mereka yang meresa kuat diri

Tiada bisa rakyat menuntut damai jika parah pengaman negeri bertindak hanya pada intruksi
Intruksi yang penuh dengan penguasaan birahi
Inilah yang terjadi untuk Tanah  ibu pertiwi

Menangisi dan meratapi nasip derita negeri
Bukanlah Rakyat menuntut kaya
Kami hanya menuntut sejahtera
Bukan hidup menghamba pada penguasa

Bukan kami ingin menghancurkan negeri ini dengan turun aksi
Kami hanya ini mecurhatkan derita diri
Tapi tidak untuk mengemis subsisi
Tapi hak kami adalah mengatur, memilik dan mencintai kekayaan negeri

Bukan anarki yang kami ingini untuk mendapat siksa diri
Bukan oukulan dan tendangan yang harus didapatkan
Tapi pengkabulan dari tutuntutan yang kami butuhkan
Inilah kenyataan yang kami harapkan dan terus diperjuangkan...
 

Rongga Udara Derita

Tentang dirinya yang disana
Berjalan mentap nasib tiad ujung kecuali maut
Tiada direnggut meski sudah sangat kalut
Derai luka sudah bagai lumut
Carut-marut menjadi satu dalam kabut

Inilah dirinya terurung hampa dalam suasana gunda
Mengharap mereka yang bisa tiba 
Memberi setetes air surga
Pelega gersangnya hati dalam dada

Akankah selamanya dunia tetap bagaimana?
Atau dalam kecewa hilang bersama nyawa
Menembus awan maut datang menjemput
Menyusuri rongga udara kecewa

Bukan berarti pesimis untuk melangkah
Atau tiada daya juragan masalah menampungnya
Gudang negara hanya sebagai pemampungan mati rasa
Kecewa dan tiada berdaya menghadapinya menjadi saju dalam penantian rindu akan dunia baru.....

By: Cairudin
 

May 7, 2012

Kejam dalam Ambisi

Kehidupan memang berneka warna
Membosankan, menyakitkan, menyenangkan, terluka dan jutaan rasa kehidupan larut satu sandaran
Kekerasan menjadi kebanggan bagi mereka yang main keroyokan
Tiada berani menghadapi  diri sendiri


Tiada bisa kita pungkiri kesombangan diri 
Melawanya seakan tiada berarti
Lebih baik jadikan hal yang malah menghiasi
Mewarnai jalan gelap kehidupan dengan duri tuntutan atas penderitaan 


Bukan kedamaian dan saling menjaga
Mencurigai dan menhakimi menjadi tradisi
Tiada berhenti sampai nyawa di ujung belati
Saatnya sesal selamanya menghantui jiwa


Penciptaan pengaman dan pendamai 
Bukan mereka yang menjadi polisi
Bukakah mereka Manusia haus ambisi
Apapun yang terjadi asal puaskan diri


By: Cairudin

May 6, 2012

Titik Nol Kehidupan

Awal manusia adalah sama 
Dana samapi selamanya adalah sama
Tiada berubah hanya katasa yang semakin jauh saja
Tiada berbedahhanya penghisapan yang merajarela

Inilah kehidupan manusia 
Mulai dari titik Nol dan akan kembali ke titik Nol
Berawal dari komun akan berakhir dengan komun
Lahir dengan tiada punya apa-apa
Mati tanpa siapa-siapa

Muncul tiada mamu berusaha 
Tengelam dalam tiada nyawa

Lingkaran kehidupan penuh warna
Lingkaran brputar sesuai arah 
Tinggal dan menetap di garis mana
Pilihan dan takdir menjadi kenyataan
Jatuh pada pilihan dan kebutuhan...

Tiada bisa lupakan 
Kecuali khilaf dan terlena
Itulah yang ada
konsisten dalam pandangan meniti kenyataan
Sampai akhir perjalan, mencapai kedamaian dan kesuksesan... 
 

May 5, 2012

Tentang diriku



Sudah setengah Tiang kehidupan diri berlangsung 
Belum terlihat buah kebanggaan Disekitar
Mekar bunga sebatas hiasan sebelum layu
Kesegaran pohon Membahongi mata, Hati terluka

Inilah langkah yang tiada bisa diterka
Siapa yang bisa menemuka kekuatan besar dari dalam diri
Tiada tergali apa yang aku butuhi...
Berjuta tanda tanya masih menyelimuti

Pengunungan pengalaman belum terdaki
Tapak demi setapak nilai kehidupan hanya pemandangan
Pemandangan keilmuan hanya hisaan
Tubuhku masih berselimut beban...
Tiada mampu bangkit menghempaskan

Mungkin diri masih telalu takut dang enggan meninggalkan kenyamanan
Kenyanman dan kenikamatan selimut yang tiada ketahuan melupakan

By: Cairudin
 

Sarjana Tiada Daya







Sarjana bukan sekedar selesai empat atau Tujuh Tahun
Waktu mahasiswa harus haus akan pengalaman dan Keilmuan
Mahasiswa harus selalu kritis dengan diri sendiri
Peka dengan apa yang terjadi
Mampu memberi solusi dan bantuan yang pasti


Inilah ideal yang ada 
Namun kenyataan tak semudah imajenasi berkata
Halangan dan rintangan menjadi berat hati sebelah
Ketidak berdayaanpun kadang harus singgah


Tapi akankah terus melanda ombak ketidak berdayaan dalam diri kita
Hempasan pun bisa dihadang dengan tonggak ilmiah
Tiada peduli itu sesat atau salah dalam teropog massa
Yankini kebenaran hati berdasar objek materi
Menjadi molekul terususun teori


Namun dunia mahasiswa masih dalam bencana
Bencana kehilangan ilmiah
Kehilangan arah
Terombang ambing budaya
Terpelosok dalam jurang hitam kenikmatan fatamorgana


Jalan pintas pun menjadi cara pantas
Tiada beban kesalahan menjadi kebanggaan
Inilah kenyataan...

Lepas dari posisi untuk berkarya
Terpaku dalam pondasi perkerja murah
Putus asa  dalam ruang hampa 
Terkebiri sampai mati.....

By: Cairudin

Sarjana Bukan Domba

Sarjana bukalah pekerja murah 
Sarjana hanyalah alat penguasa
Sarjana untuk mereka yang meresa kuasa
Sarjana mereka yang menanggung beban kecewa

Kenapa harus kecewa ...???
Bukanlah bahagia ketika lebel sarjana diterima
Tiadalah senyum sesaat yang bahagia ketika toga dikepala
Hanya ketertawaan fatamorgana
Sesampai dirumah tiadalah bangga akan sebuah nama

Sarjana bukanlah domba-domba 
Mereka yang harus diarahkan menjadi pekerja murah
Mereka bukanlah hiasan bangsa untuk sengsarah
Merekalah manusia yang bisa menetukan arah 

Temenku yang sarjana janganlah kecewa atau bangga
Dihadapan mata bukanlah masalah 
Semua memang kenyatan yang ada
Kenyaaan dan masalah yang tiada bisa dirubah hanya dengan berfikir saja
Tujuh keturunan tetaplah sama, meski bentuk berbeda

Tetap dalam satu garis nyata satu dalam karya...


By: Cairudin
 

May 4, 2012

Tulisan Tetesan Derita






Tulisan  bukan sekedar alat untuk menyampaikan
Tulisan bukan sekedar alat menghasikan uang
Tulisan bukan sekedar alat untuk menyampaikan
Tulisan bukan sekedar alat menghujat mencaci-maki

Lebih dari itu semua tulisan bisa merubah peradapan dunia
Tulisan mengubah kebodohan menjadi pencerahan
Membangun kedaran dari mereka yang mengalami ketertindasan
Mencerahkan mereka yang dalam jurang hitam penghisapan

Dengan tulisan Perwujudan keadilan sejati 
Mengulingkan tirani  penghisapan 
Mengusai untuk semua demi bahagia semua
Untuk peradapan manusia

Tiada adil ketika hidup diatas derita sesama
Tiada kesempunaan tawa bahagia
Ketika jerit tangis didepan mata
Ketika tetesa derita tiada terhapuskan

By: Cairudin

May 3, 2012

Jalan Kedamaian

Gelisah dalam keadaan durhaka
Sepanjang jalan untuk murka
Mencari jejak dalam kesetabilan
Melukis lika-liku perjalanan Hidup


Berangsur-angsur kaki melangkah
Menitih bebetuan kecil permasalahan
Mampukah berjalan menahan sakit
Demi sebuah tujuan kedamaian



May 2, 2012

Benalu Negara

Apa arti parlemen ketika adanya malah menjadi sengsaranya Rakyat
Meski mereka adalah Rakyat tapi tak ubahnya Lintah darat
Bahkan lebih kejam, Ribuan dan Jutaan manusia sekarat 
Libih mulai binatang lintah hanya menghisap secukup perutnya

Jika lintahnya adalah aparatur pemerintah maka negara dan rakyatnya akan dihisap dan dikuras sampai keturunanya
Benalu hanya menghisap batang pohon 
Tetapi jika Benalu Negara menghisap negara sampai ke akarnya

Kejam tidak sekedar kejam
Biadap tak sekedar biadap
Inilah parlemen Negara 
Berdalih kemaslahatan Kau makan Kesejahteraan
Membodohi dengan Kebijakan tai...!!

By: Cairudin