December 28, 2013

Asal Menilai, Cewek Lebih Hebat Menyembunyikan Perasaan

Entah bagaimana ia bisa menyimpan perasaan begitu lama, tak ku kira orang yang terdekat yang justru menyukaiku. Tanda-tanda kadang memang ada tapi seorang cewek lebih hebat dalam menyembunyikan perasaannya ketika ia menyukai sesorang. ...!!! Namun ketika orang yang ia tujuh tahu dan juga ternyata suka, cewek tersebut akan lebih terbuka heem...

Saya sebagai penulis yang notabene-nya seorang cowok, justru merasa kasihan pada cewek yang seperti ini, kenapa tidak diungkapkan saja meski dengan bahasa sindirian, ya paling tidak biar diketahui, cowok tersebut. Nah stelah diketahui, dari situlah kita lihat bagaimana kepastiannya, lanjut atau gak, klu lanjut yang syukur, kalau gak ya cari lagi yang lain. hehehehehehhe

December 27, 2013

Singa Pekerja, Tetap Menjadi Raja Dimana Ia Ada

Rasa tidak nyaman dalam pekerjaan pasti ada, rasa tidak terima dengan hasil yang di kerjakan apalagi, lebih membosankan, kemudian ditambah dengan hasil kerja yang dinikmati oleh "bos", justru lebih menggerogoti hati.

Ya inilah resiko nasib seorang pekerja yang menjual tenaga dan pikirannya untuk perusahaan, Ya jalan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya harus dijalani meski beban berat harus ditanggung. 


Masalah gaji yang selalu kurang pasti menjadi salah satu kendala untuk tidak terima, kemudian belum lagi jika persaingan antar sesama pekerja, saling cari muka didepan "Bos".

Ah, itu bukan tipe ku. Dalam kondisi seperti ini saya harus terus belajar dan berusaha untuk menyikapi semua dengan kedewasaan pikiran, tidak hanya peduli pada perasaan ketidakterimaan yang selalu menggerogoti. Bukan berarti lari dari masalah, tapi bagaimana kita berfikir lebih maju.

Masalah gaji memang jauh kita dengan para, pejabat diatas kita kususnya para pemilik perusahaan, masalah pekerjaan, porsinya pasti lebih banyak kita yang jadi bawahannya. Itu sudah hukum rimba kehidupan.

Namun, Singa tidak akan menjadi raja hutan jika ia tidak berada dirimba yang kejam. Singa akan menjadi babu dan binatang hiburan ketika berada disirkus dan penjara kebun binatang. Sama halnya kitika sesorang menjadi Singa dilingkungan sebelumnya, dan justru menjadi manusia hiasan untuk menghibur banyak orang.

Singa tetap akan menjadi buas dan raja di lingkungan mana pun ketika dia tetap menunjukkan taring dan karakternya sebagai raja rimba. Dan Singa tersebut juga bisa menaklukan lingkungan barunya dengan raungan dan karakter buas yang ia miliki, orang tidak akan mempermainkannya. Jika Singa tersebut berhasil mempertahankan karakternya dilingkungan baru tersebut, maka ia akan tetap menjadi raja di rimba baru yang modern.

Disinilah seorang pekerja yang hanya menjual tenaga dan pikirannya harus menjadi Singa di lingkungan barunya. Tetap mempertahankan karakter dan tujuan awal ia bekerja, tak peduli gaji masih pas-pasan, tak peduli cacian dan cibiran beberapa orang, yang penting mempertahankan karakter untuk terus berkarya, menunjukan taring -taring kreatif dalam pekerjaan diluar tugas yang sudah diemban.

Menyikapi persaingan sesama teman pekerja, menjadi persaudaraan, suatu saat saingan ini bisa jadi rekan untuk bekerjasama, dan tidak menuntut kemungkinan, "Bos" juga akan menjadi rekan kerja.

Jadi bagaimana keadaannya, sekarang tetap tunjukkan diri dalam bentuk karya-karya yang bisa dilakukan semampunya, dan pantang menyerah, sebelum tujuan tergapai. Dan pada titik tertentu akan ketemu sama "bos" jika mereka mau bekerjasama dengan karya yang kita punya.

Dan kelemahan seseoarang seperti saya adalah tergiur hal baru, satu belum selesai dengan hasil yang memuaskan sudah pindah pada bidang yang lain. Untuk sekarang tubuh yang hina ini harus tetap istiqomah untuk berkarya, berbagi informasi kepada semua, dengan niatan yang lebih mulia. "berbagi" tidak hanya sebuah karya yang menghasilkan keuntungan finansial, tapi juga persaudaraan yang menghasilkan persaudaraan, pendidikan kepada yang lain, untuk memberi jalan kebahagiaan.

Semangatlah Singa pekerja, Tunjukan taringmu pada saat yang tepat, jangan ceroboh dan tergesah-gesah, karena sang majikan bisa saja melumpuhkan mu dengan cara membiusmu dan memberikan kenyaman, pekerjaan dan fasilitas yang ada. Tetaplah diam Wahai singa pekerja, ketika waktunya sudah pas disitulah, tunjukkan taring garangmu.

December 26, 2013

Membuat Lebih Suatu Kenangan atau Hancurkan Kenangan

Sebagia lelaki, seorang Daka memiliki ketertarikan pada seorang wanita yang ia harapkan menjadi penyempurna dalam beribadah. Meski dalam tingkah dan kesehariannya ia seperti orang yang sangat cuek dan tidak peduli akan paras wajah yang cantik, akan tubuh purposional yang mengundang nafsu birahi.

Ketika membincang seorang cewek dengan teman-temanya, Daka lebih memilih diam, dan senyum-senyum kecil. Entah apa yang membuat ia demikian, seakan enggan untuk berpacaran dan memilki teman lawan jenis.

Namun serang terungkap apa yang tersembunyi dalam perasaan dan hatinya, melalui obrolan malam dan berteman dua cangkir kopi dan sebungkus rokok, kami menikmati obrolan kemarin malam,  di warung milik temen sendiri yang sudah memulai usahanya ini pada minggu kemarin.

Di meja pojok dekat pintu keluar, kami saling menuang cerita, bertopik pekerjaan. Namun pada titik tertentu ada perbincangan yang membuat Daka, bercerita apa yang selama ini membuatku penasaran, siapa sosok wanita spesial yang mampu membuatnya jatuh cinta?.


Berawal dari gaji dan kenyamanan kerja, Daka bercerita tentang gajinya. "Gaji pertamaku sudah jadi keong yang bisa kutunggangi setiap hari, meski gaji pertama belum cukup uang untuk membelinya tapi bermodal nekad untuk pinjam pada teman akhirnya terbeli juga, heheheh alhamdulillah" ungkapanya sambil senyum-senyum.
Aku pun hanya menganggukan kepala, dan  membalas cerita yang sama. "Aku dulu juga demikian ingin memilki motor sendiri dengan hasil keringat sendiri harus menabung dikit demi sedikit dan akhrinya terbeli juga" ungkap ku singkat.
Kemudian ku tanyakan kepada Daka, "Mana siput manis mu ko' gak kamu bawah kemari?"  tanya ku dengan tawa kecil.

Namun bukan balasan muka ceria yang ku dapat, justru raut kecewa yang keluar dari kerutan dahi dan pipinya, meski bibirnya tersenyum. " Hayo kemana siput kesayangan mu?" kejar tanya ku "katanya kemarin tidak mau dijual, tapi sekarang kok uda gak ada" imbuh ku, untuk membuka rahasia perasaan tersembunyi Daka.

Meski terlihat berat, akhirnya bibirnya berucap juga "Ah, kau memaksa ku, untuk curhat" ungkapnya, "hahahahha, gak papa biar ringan tu beban otak" ungkap ku biar ia bercerita.

"kemarin tak jual, bukanya terlalu butuh uang, karena ada keinginan untuk mendekati seseorang dengan keseriusan jadi tak jual, klu uang ku masih cukup untuk kebutuhan bulan ini," ungkapnya dengan nada malas.

"Bentar-bentar, dekatin seseorang maksudnya mau nembak cewek" sahutku dengan girang, dan tertawa kecil " hahahaha, kirain uda gak nafsu sama cewek, nafsunya sama cowok. Lanjut dulu ceritanya tar tak tanggapin," canda ku agar daka mau melanjutkan ceritanya.

"Iya kemarin aku ngerasa sempat dekat sama seseorang, tapi gak bakal tak tunjukin kamu siapa orangnya" ungkapnya dengan malu-malu. "hahahaha gak pa-pa gak disebutin tar juga tahu sendiri" sahut ku.

"Kita uda sering komunikasi, baik via sms, canting Fb dan WA, kadang juga telepon. dalam beberapa update status dan ungkapanya seakan orang yang dia maksud itu aku, namun ternyata bukan." 

" waduh kasihan, hahahhaha" ungkapku dengan bercanda. 
"Anjriit tunggu orang selesai cerita dulu baru tanggapin, dasar burung  nyahut aja" tegur Daka pada ku.
" Ya ane dengerin deh pek tuntas dan ampek lu puas, hehehe" bercanda sekaligus untuk menghiburnya. 

"Memang sebelumnya kita gak pernah bernubungan pasca ia uda lulus, namun entah kapan ia masuk dalam komen ku, tapi waktu pastinya kapan aq gak tahu. Nah mulai dari situ kita sering kontak-kontas komen-komen dan like status. Dalam beberapa statusnya juga kadang aku merasa itu bahwa yang ia maksud itu aku, tapi kadang juga bukan, kemarin ku coba untuk memastikan, ku tanyakan padanya ternyata ia sudah punya pacar, meski aku gak tahu siapa orangnya. Hati rasanya ndak karuan, padahal maksudku seumpama ia belum punya orang spesial atau pacar, mau ku tembak dia, meski bukan dengan ungkapan langsung (aku cinta kamu dsb) itu kan ungkapan anak jaman sekolah. Tapi bakal ku tanya dia apa mau tak belikan cincin tunangan meski perak?"

" widih suit banget kamu klu nembak cewek" sahut ku lagi. "Bentar belum selesai nich cerita dikit lagi"

"Nah dengan tujuan itu, kenapa si keong aku jual, ya paling tidak kalau mau serius dengan seseorang ada bukti seriusnya. Lagian itu juga motor kenangan, hasil gaji pertama, maunya ku buat kenangan yang lebih hebat lagi, tapi ya apa jadi...!!!" kemudian Daka sedikit terdiam "Udah, gini baru tanggepin" tutup Daka.

"Hehehe iya sory tadi kan terbawa arus certianya, Trus sekarang gimana?, galau?" tanyaku pada Daka.

"Ya gitulah, tapi masih biasa kok, gak terlalu dipikir tapi kepikiran. hahahhaha, tapi tar kalau jodoh kan juga dateng sendiri yang penting kan berusaha, masalah hasil, kan bukan kita yang menentukan" ungkapnya sambil menghibur diri.

"Bentar-bentar, berarti kan dia belum tahu kalau ente suka padanya, Dak?" tanyaku. "Belum" jawabnya polos.
"Ya jadi lelaki jangan pantang menyerah, masak belum tahu ditolak, gaknya uda nyerah, meski dia sudah punya cowok siapa tahu dia pilih ente, kan belum tentu. Baru kalau ente sudah mengunkapkan, dan dia bilang, saya menolakmu atau saya juga suka kamu itu baru jelas, kalau dia bilang saya sudah punya pacar, itu belum tentu dia gak suka sama ente. Yang punya suami saja bayak yang suka sama suami orang lain, apalagi yang cuma masih calon. Gak menuntut kemungkinan dia juga suka sama ente, seperti apa yang ente rasakan, sperti status-statusnya seperti yang ente ceritakan. hehehe sory jadi menggurui" celoteh ku untuk memberi semangat pada sahabat karib yang satu ini.

"Sory bukanya ane gak mau yang jelas-jelas seperti itu, tapi ya ini ane. Bukannya akan lebih jelas jika ane beliin cincin tanda jadi meski barang murah, daripada sekedar ungkapan cinta" sahutnya dengan penekanan intonasi sedikit maksa.

"Ya uda, sekarang gini saja, gimana dia tahu saja jika ente mau serius dengan simbol cincin tersebut, entah itu  selanjutnya dia milih orang lain juga gak masalah, yang penting perasaan dan ungkapan ente sudah tersampaikan, dari pada perasaan gak kesampaian tar jadi jerawatan...!!!" Nasehat kecilku kembali menghujani kegalaun Daka.

Tetapi aku tahu bagaimana Daka, ia bukan orang yang mudah untuk melakukan hal seperti ini, akan ada berjuta pertimbangan di otaknya, mulai dari takut menyakiti perasaan orang, jika memang orang yang dia sukai memang sudah menyukai orang lain, ia takut melukai hubungan orang lain yang sudah saling mencintai, karena baginya menyakiti orang, jauh lebih besar dosanya dari pada melanggar perintah Tuhannya.


Sekian dulu ceritanya, ini sedikit tambahan informasi untuk memperkuat istilah dan karakter.
Daka: Pemuda sederhana, bisa juga hidupnya masih belum mampan, meski sudah punya pekerjaan.
Siput: Motor Vespa tahun Tua
Aku: Penulis



Kenyamanan Kerja


Lingkungan dan suasana kerja yang seperti ini memang sejak kuliah yang saya harapkan, pakai pakaian bebas, tak harus berbaju resmi dan seragam, kaos oblong celana sobek-sobek pun jadi asal pede untuk memakainya. Berangkat kerja juga tidak harus mandi cukup cuci muka dan sikat gigi, tanpa parfum pewangi atau pun minyak rambut. Terlambat pun wajar asal tidak keterlaluan.

Namun dari kebebasan itu, masih ada juga ketidaknyamanan dari faktor lain, salah satunya layar monitor yang terlalu terang dan jendela kaca yang langsung terkena sinar matahari, membuat mata perih. Namun ini hanyalah persoalan kecil, yang bisa diatasi dengan memasangkan kertas pada layar monitor.

Kenyamanan yang justru lebih sulit adalah orang-orang yang ada dalam lingkungan kerja itu sendiri. Sebagai ketidaknyaman dengan seseorang bisa membuat etos kerja menurun, suasana merasa sulit, jenuh, tidak enak untuk melakukan apa pun. 


Hal ini, saya alami sekarang, setelah kantor pindah dan team semua juga pindah, ada hal berat yang sangat sulit untuk menyesuaikan diri dan mencapai kenyamanan kerja. "Suka pada cewek namun tidak sampai, dan kita ada dalam satu gedung yang sama". Untuk ceritnya sudah saya tulis kemarin, namun belum selesai, silakan baca disini

Jadi kenyamanan hati justru memiliki pengaruh yang besar terhadap aktifitas sehari-hari. Meski pikiran sudah mengangap enjoy dan semua biasa saja, tapi hati tidak bisa dibohongi. "Saya belum nyaman berada disini" unkapan jujur dari hati yang paling dalam. Harapan memang ingin bekerja dengan nyaman dan menyenangkan. Dengan seorang tersebut pun tetap seperti biasa, saling sapa dan bercanda bersama, hahahahaha.

Tambahan sedikit, gaya kuncir rambut, pasti ketika melihat foto diatas, stail rambutnya apa juga bebas untuk berada dalam kantor?. Saya jawab bebas, dikantor sebelumnya juga demikian, sering saya kuncir pada bagian belakang, karena tidak pernah sisiran, maklum seorang cowok yang malas untuk terlihat cakep hehehe.

Ok, sekian dulu untuk status saya hari ini, semoga esok, ketika sudah mulai tumbuh kenyamanan, dari curhatan saya kali ini. 

December 25, 2013

Gelisah Hari Ini

Maaf sebenarnya hamba masih sangat penasaran dengan orang yang ada maksud, saya takut jika orang tersebut adalah hamba, sedangkan enkau dan aku sama tak berani untuk memberitahukan, masing-masing isi hati dan ungkapan perasaan.

Beberapa isyarat tersebut, dan berapa tanda tanya tersebut masih juga belum bisa hamba yakini kebenarannya. jika memang ya, maka saya harus menghindar, biar tidak ada hati yang tersakiti.

Meski sebenarnya ada sesak dan gelisah untuk hamba tapi itu yang harus hamba terima, karena kesukaan bukan tuntutan, karena perasaan bukan pemaksaan. Meski sudah ada niatan jika belum berkesampatan maka tidak akan kesampaian.

25/12/13

Hamba yang Salah

Semoga kemalasan ini tidak semakin mendarah daging dan merasuk dalam tulang, meski hamba tahu jika itu salah. Tapi kenapa juga masih terus dan sulit untuk meninggalkan penyakit yang satu ini, "kemalasan".

Hamba juga tahu kenapa kemalasan ini muncul, hamba juga mengerti cara untuk mengilangkannya tapi tetap demikian. Hamba tidak akan menyalahkan takdir, jika menyalahkan takdir sama halnya dengan menyalahkan Tuhan, karena takdir adalah ciptaan-Nya.

Kemudian jika hamba juga menyalakan diri sendiri, salam halnya, hamba menyalahkan yang menciptakan diri ini.

Sengguh hampa dan kosong akan semua isi, akan semua ketidakberdayaan mengalahkan kemalasan. Jika memang kemalasan dari setan, maka hamba juga tidak berani menyalahkannya, karena sama-sama makluk dan juga sama-sama ciptaan-Nya. 

Dan yang paling bisa disalahkan adalah diri sendiri...!!!

December 24, 2013

Daka, Rasa dalam Isyarat


Beberapa hari sebelumnya, Daka memang ada maksud hati untuk mengungkap apa yang dia rasakan selama ini, namun karena adanya  kepentingan yang tak terduga sehingga tak tersampaikan. Niatan mencari ketenagan hati tapi tak sampai, namun ada suatu isyarat yang menuntut untuk terus bertahan dan terus berjuang sampai semua maksud tersampaikan, hanya itu saja...!!!

Hati kecilnya berbisik, "Tapi etikad baik, belum tentu baik bagi orang yang kita tuju. Kadang kebaikan bagi kita justru menyakitkan bagi yang lain, jadi perlu adanya suatu garis keselarasan antara keduanya jika memang ingin mencari bahagia". Daka selalu mengdengarkan kata hatinya ketika suatu yang ingin ia gapai belum tersentuh keberhasilan.

Kepastian yang Daka harapkan menjadi ketenangan tersebut justru menjadi gelisah tersendiri, namun dalam dirinya "pikiran tetap harus menghibur hati yang gelisah, tubuh pun mendukung perintah logika untuk tetap berusaha". Baginya pikiran tak punya kegelisahan, pikiran hanya punya lelah, hati yang menyimpan gelisah.

Ya, sebuah kepastian untuk isyarat-isyarat yang selama ini sudah tertuang dalam kata dan tingkah. Tanda-tanda yang seakan bahwa "aku memang ada untuknya", dan demi sebuah kata bahagia, ketenangan hati, semangat tersendiri, juga tanda harapan akan keberadaan untuk bersama menuju jalan ibadah yang sempurna.

"Ah, semua masih tanda dan isyarat, bulum ada ungkapan kepastian, sekali lagi hanya tanda". Kesimpulan Daka atas semua hubungan tidak langsung yang ia lakukan.

Hari itu ternyata Daka mendapat kesempatan untuk menemukan jawaban atas semua isyarat tersebut. Ia  coba untuk menghubungi, dengan obrolan seperti biasanya. Tanpa ungkapan atau pertanyaan yang mempertanyakan kepastian tersebut, jawaban pun terungkap dalam beberapa kalimat isyarat pula.

Setalah obrolan yang penuh canda, justru ia merasa ada yang berbeda. "Ya, rasanya memang ada yang pergi padahal belum pernah kita miliki, rasanya ada yang hilang padahal belum datang"

Itu hanya sebuah rasa, itu hanya isyarat pula, atas kedaan.

Dalam diam hamba tersadar, usaha pasti ada gagalnya, tak semua keberhasilan diperoleh sempurna, tak semua yang kita harapkan akan terwujudkan, yang paling jelas dan pasti adalah proses dalam usaha tersebut, namun hasil belum bisa kita pastikan.

********______********

Sosial media hanyalah tepat untuk menaruh isyarat, tanda dan do'a, namun kenyataan tetaplah harus kita buktikan sendiri dengan tingkah.

"Yups, rasa bahagia, senyum-senyum sendiri, merasa ada yang memperhatikan, menemukan semangat dari seseorang". Semua memang sering dialami, Daka ketika ia bermain sosial media.

Daka sendiri memang orang yang cukup aktif di facebook, bisa dibilang hampir 24 jam akunya terus hidup meski orangnya sedang tidur. Facebookers yang satu ini seakan menaruh kehidupan nyatanya dalam maya, pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya pun dari dunia maya, hiburan dan curhatanya pun dalam tertuang dalam deretan statusnya, samar do'a-do'a pun tersisip. Mengelola banyak group dan fanspage untuk berbagi informasi dan mempermudah menyelesaikanya dalam tanggung jawab pada perusahaan.

Tak terkadang Daka punya kedekatan pada seseorang yang ada dijejaring sosial tersebut. Sebuah akun yang membut dirinya merasa berbeda, merasa jadi orang spesial, namun sekali lagi Daka memahaminya itu adalah bahasa isyarat yang tertuang dan butuh banyak penafsiran serta masih sangat butuh untuk dipastikan.

Padahal sebagai seorang facebookers, Daka pun sempat mengalami tiga kali salah memahami bahasa isyarat tersebut.

masih banyak yang kurang untuk dituangkan...!!!

December 20, 2013

Entah, Mengejar Kepastian

"Kau jadi cuek karena ada teman mu" 

Ungkapan seorang ketika dirinya tak diperhatikan seperti biasanya, karena sebagian perhatiannya diberikan kepada orang lain. Ya memang seorang yang sedang dalam masa ingin bahagia dengan orang yang spesial, maka akan terganggu ketika kebagagianya terusik oleh orang lain.

Meski kita tanpa ada sebuah ungkapan yang nyata untuk mencinta, tapi ada perasaan besar yang menjadi harapan untuk bisa mempersatukan kita. Beberapa kata terlihat dengan ungkapan parhatian meski tidak secara lansung hanya dengan isyarat, namun ketika membaca, menjadi cambuk yang hebat dalam jiwa.

Kita pun tanpa pernah bertemu, hanya satu kali bertemu dalam satu tahun, yakni waktu idul fitri, selainnya hanya komunikasi yang sangat jalan, sekedar sms atau telpon cating pun jarang.

Ketika telepon pun tak ada perbincangan yang benar-benar serius jika ada hubungan dalam rasa dan jiwa. Hanya beberapa kata yang menjadi isyarat, justru kita lebih banyak berdiskusi, membincang rencana masa depan dan beberapa curhatan tentang aktifitas harian.

Kemarin hamba berencana untuk memastikan perasaan, agar menjadi ketenangan, namun karena ada tamu jadi dibatalkan, sebab jika hanya diungkapakan melalui tulihan maka tidak akan ku dengar suarah indah meng-iyakan atau penolakan.

Mungkin ini yang menjadi jawaban kenapa tulisan di atas tertuang. Tar malam masih ada niatan jika diberi kesempatan untuk memastikan, semoga dapat menjadi jawaban untuk menenangkan jiwa yang masih hampa, dan menjadi jawaban dari ribuan pertanyaan kesendirian....!!!

Lepas, Bebas, Iklas


Hari ini, sudah saya coba untuk menghindar agar tidak melihat wajahnya, namun tidak sengaja akhirnya ketemu juga.

Untuk mengurangi ketidaknyamanan, ku mencoba menghindari untuk melihat ia, sampai nanti benar-benar gak ada rasa itu lagi. Meski sebenarnya dalam semua alam jiwa inginkan semua jadi biasa, saling sapa, berbagi senyum, berbagi segala yang bisa dan konteks teman.

Dalam beberapa hari sebelumnya saya sudah mencoba biasa, namun masih juga belum bisa, ada perasaan aneh, ada rasa yang benda. Seakan ia tak ingin lagi melihat muka ini, dalam suasana rileks istirahat siang, ia dan beberapa teman yang lainya bercengkrama dan tawa canda terdengar samar dari balik kaca, namun ketika tubuh ini sudah dekat, suasana jadi berubah, terlihat kesan hampa dan ia pun menghindar dari tangkapan mata.

Tak hanya sekali, namun barulah dalam seminggu terakhir demikian. Setiap ia liat muka saya selalu menghindar, seribu tanda tanya belum terjawab kenapa demikian!, jika apa yang hamba lalukan penuh dengan kesalahan maka mohon maafkan dan lepaskan semua rasa dengan penuh keiklasan.

Kadang hamba yang sudah tak berkesempatan ini ingin mencoba mengklarifikasi, mengapa masih demikian, mengapa ada jarak yang tak terukur dari ketidaknyamanan, mengapa serasa ada sengketa dalam jiwa yang seakan tak bisa damai.

Klarifikasi pun sudah tersampaikan, ku inginkan biasa kuinginkan, kita berkawan, tak ada semua, tak ada ungkapan itu, lepas dan terbang bersama kebaikannya.

"Hati sudah ku lepas, semoga menjadi iklas. Harapan pun sudah ku pendam, semoga menjadi pelajaran. Aku ingin terbang dalam bahagia kesendirian dan mengapai bahagia berikutnya"

December 18, 2013

Malam Pencarihan

Entah salah atau benar, ketika membaca luapan pikiran dan rasa hati dalam beranda akun facebookmu, serasa semua itu tetang aku.

Entah, ini hanya sebuah prasangka atau benar keadaanya, aku tetap belum tahu, butuh sebuah kepastian, agar hati tak larut dalam perasaan tanpa kepastian.

Butuh kesungguhan untuk satu pilihan ini, butuh kuatkan keyakinan jika memang engkau yang dikirimkan, butuh keberanian untuk menanyakan, butuh mental untuk mengungkapkan.
Sedikit, demi sedikit aku kumpulkan, agar menjadi keyakinan yang mengkrital dan kemudian akan berkilauan cahaya kebahagiaan.

Pasti, dan segera ku pastikan itu semua, agar jelas dan sejelasnya, agar diri tidak hanya merasa tapi diri meyakini.

Resiko pasti harus dipikirkan, rintangan pasti juga akan datang tidak mungkin semua akan indah seindah bayangan senja. Namun itulah jalan semua ada kekurangannya tinggal bagaimana diri menyikapi dan melengkapi.

Semoga ketika semua sudah pasti semua akan menjadi ketenangan hati. Tuhan memang mudah membolak balikan hati, namun asakin tenang yang lebih penting.

December 17, 2013

Do'a Malam Dalam Curhatan

Dalam kehidupan pasti ada beraga rasa, sedih, duka, bahagia, dan semua yang meliputi dalam kehidupan ini. Semua memang sudah menjadi bagian dari kehidupan ini, semua menyatu dalam proses untuk menuju perubahan yang lebih baik.

Manusia juga punya cinta, manusia juga punya benci, dua hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan, semua tinggal yang menyikapi. Dengan positif semua adalah hikmah, dengan negatif adalah amarah dan tidak terima.

Dan inilah hidupku, dan inilah jalanku, dan inilah takdir yang ku pilih. Ku menjaga tak menyentu wanita sebelum halal,  hal yang bertentangan dengan zaman yang sekarang bebas, sebebasnya. Apalagi dalam kehidupan mahasiwa yang jauh dari orang tua dan lepas dari segala aturan dan norma, siapa yang bisa menjaga kecuali keimanannya.

Meski banyak keinginan atas godaan nafsu dan naluri sebagai lelaki untuk memiliki segera memilik  teman ibadah. Namun semua juga ada ukuran kemampuan dan ketepatan dalam memantapkan hati dalam pilihan.

Inilah hati ku yang berdo'a untuk dikirimkan petunjuk menjemput tulang rusuk, inilah hamba yang setiap waktu termakan usia, berusah untuk menjalani kehidupan dengan senang hati, mensyukuri apa yang di beri meski banyak lupa diri.

Hamba hanya ingin menjadikan perjalan hidup lebih sempurna dari sebuah tuntunan yang sudah diberikan. Meski sekarang semua terasa sempurna untuk diri sendiri, namun kesempurnaan itu tidak utuh masih banyak rongga dan cela yang bisa membawa celaka.

Ketenangan dalam iman, kekhusu'an dalam peribadatan tetaplah menjadi tujuan untuk menggapai Ridho sang pencipta siang dan malam.

December 16, 2013

Kenyamanan Ngantor

Tertalu banyak orang sekitar yang mengira aku sedang berhubungan spesial denganmu. Tak bisa lagi ku pungkiri kata mereka, telah dari beberapa bulan sebelumnya memang pikiran mereka demikian. Bahkan hal ini pernah ku ceritakan kepadamu. Kau sambut dengan tawa dan dan kalimat tanya "kok bisa, hahaha".

Orang sekelilingku mengamati dengan apa yang mereka mengerti, asumsi. Mereka nenilai dari tingkah yang ada di sosial media. Dari itu semua mereka simpulkan, meski kesimpulan mereka salah namun tetap ku biarkan, biarlah waktu yang membuktikan, meski aku sudah mendapatkan jawaban. "Aku sudah punya calon" kalimat terakhir yang selanjutnya ku menjauh dan tidak ada komunikasi lagi.

Setelah dua hari berikutnya aku pun mencoba untuk membiasakan diri menganggap sumua sudah berlalu, seperti perasaan ini sebelum menghampiri.
"Ku panggil kau kawan dan kita memang kawan" ungkap hati sadarku.

"Ya biasa" jawabmu  saat ku minta biasa dan tidak ada apa-apa.

Namun semua masih terasa beda, dari sebelum ku nyatakan maksud "aku ingin mengenalmu lebih dalam" pesan yang ku sampaikan melalui akun Facebook-mu.

Ku mencoba biasa memberi komentar dan menyukai semua status yang kau tulis, seperti halnya ketika kau mulai menyukai semua status fb yang kutulis.

Sempat muncul tanda dalam pikiranku,"kenapa engkau selalu menyukai apa yang kutuliskan meski kadang hal itu tidak masuk akal dan asal-asalan sebagai hiburan".

Entah dari mana munculnya perasaan, aku pun mencoba membalas dan mengklik tombol like yang disediakan facebook yang ada di statusmu.

Beberapa hari berjalan dan terus berjalan sampai pada hari itu. Pernah ku sampaikan kepadamu didingku penuh dengan statusmu, jawaban datar yang ku terima "semubnyikan saja semua", ungkapmu.

Dalam hati sudah terasa berbeda atas apa yang kau sampaikan itu. Aku masih biasa juga, kita juga tidak pernah ketemu meski bekerja dalam satu perusahaan. Kantor kita berbeda meski dalam daerah yang sama.

Namun ada rasa yang berbeda ketika kita ketemu. Perasaan kagum dan ingin tuangkan perhatian pun muncul.

Waktu itu ia ke tempat saya kerja meski sebenarnya tidak untuk menemuiku tapi untuk menemui seorang senior terkait urusan kantor. Ia meminta untuk membukakan pintu gerbang kantor karena menggunakan paswod yang tidak ia ketahui.

Melalui pesan singkat yang ia sampaikan untuk sebuah bantuan.

Ku iya kan saja ku pikir membantu orang adalah kwajiban, sekaligus ku ingin melihat wajah asli dari pada sebuah komunikasi yang ada dalam dunia maya.

Saat pertama ku lihat wajah itu memang terasa istimewa, terlihat ceria dan ingin sekali ku masukan keceriaan itu dalam pelukan hati.

Seperti biasa, meski dalam hati sudah muncul rasa. Ya ku anggap biasa. Beberapa teman menganggap ia seperti adikku, katanya mirip, "tadi adik pean ta?, kok mirip" ungkapnya saat ia sudah pergi.

Seorang teman yang lain juga menilai engkau cantik, "siapa tadi?, kok gak pernah kelihatan dia cukup cantik dan manis" ungkapnya.

"Hahaha itu tadi anak blok sebelah, masak pean gak tahu?" Jawab sekaligus tanyaku.

"Ya ndak pernah ku lihat wajahnya" jawab temanku.

Kembali pada status yang menggugah rasa suka ku padanya "cinta yang sederhana".

Ku sukai dan kutanggapi status itu dengan bercanda serperti ketika ngerjain beberapa status teman yang pamer kemesraan.

"Hahahhahaha, swiet swiet" tulisku dalam komentar.

Terasah sangat indah dan berbunga-bunga, bahagia yang tak bisa diungkapkan dengan kata, begitu istimewa. Namun sayang asumsi dan kesimpulanku salah itu bukan untukku tapi untuk orang lain.

Apalagi kita sekontor, rasanya sungguh tidak nyaman bagiku, bahkan terasa banyak kesalah gara suatu ungkapan yang tidak banyak pertimbangan tersebut.

Pihak managemen kantor memutuskan untuk team dipindahkan ke kantor timur, tempat ia bekerja.

Dalam pikiranku "matih..!!!".  Tapi bagaimana lagi semua tetap harus dijalani dengan senang hati. Meski perlu adaptasi dan mencari  kenyamanan lingkungan, semua juga harus tetap ku lakukan untuk bertahan.

Ku anggap semua sudah selesai setelah ku dapatkan kepastian jawabanya. Dan biasa-biasa saja, dan yang tahu hanya kita dan Tuhan sang penguasa, ternyata tidak demikian.

Beberapa kata terdengar, ini yang mantan,...!! "Ha" keherananku muncul dasyat, dalam hati hanya bisa berkata, masih dalam menanyakan saja sudah demikian gimana kalau beneran pacaran, lebih mampus lagi aku berada disini, mati kutu kena kibul kerumunan ibu senior".

Mendengar kata itu langsung saja ku menghindar menuju meja kerja. Pikiran hanya bisa menggrutu "mampus-mampus, pertama pindah tempat kerja uda ada suasana tidak nyaman".

Meski demikian tetap ku harus gunakan logika dan realitas harus tetap aku jalani, bertahan untuk bekerja dan berpenghasilan, bukan lari dari kenyataan kemudian jadi kemalasan. Meski berat dan kadang muncul kemalasan, yang berimbas pada pekerjaan, banyak kesalahan.

Dalam satu minggu aku pun lebih banyak dia. Memendam ketidaknyamanan tersebut, ku kira sudah nyaman yang tahu hubunganku dengan hanya kita, ternyata salah.

Beberapa orang disekeliling juga tahu, justru mengganggapku mantanya, "sentak dalam dada, hah....",
Memang tidak begitu jelas, namun suara itu cukup jelas untuk kupahami, ketika ia berkerumun dengan rekan-rekanya dan membicarakan, "yang ini orangnya" celetuk salah seorang.

Tampa pikir panjang segera saja ku tinggalkan tempat tersebut dan pergi ke ruang kerja. "Ah tak kusangka sampai demikian" batinku menggerutu.

Kembali ku kemeja kerja tanpa kenyamanan, seakan semua konsentrasi hilang, jutru perasaan persalah yang muncul, "salah langsung tembak tanpa verifikasi". Namun ku sadari ini memang kesalahan tapi jangan sampai terulang lagi.

Sudah dua kali mengalamai kegagalan yang sama masak yang ketiga juga akan demikian, akan kuperdalam terlebih dahulu untuk memahami sebuah rasa dan mecari tahu terlebih daluhu sebelum eksekusi.

Pernah juga langsung tembak jawabanya juga sama "saya sudah punya tunanggan". Kalau nembak cewek sudah dapat jawaban demikian sudah pupus semua usaha, beda lagi kalau jawabannya cuma "aku sudah punya pacar," jawaban kayak gini masih bisa diperebutkan tinggal yang kuat yang menang hahhaha, jadi ngelantur.

Dalam satu minggu berlalu suasana lingkungan kerja yang baru belum kutemukan kenyamanan, benar-benar masih sangat membosankan. Apalagi kalau melihat dia, haduh sungguh tak nyaman, padahal hamba sudah sangat ingin menjadikan susana sangat biasa bercanda dan tertawa. Tapi entah apa yang tersembunyi dari wajah itu, seakan tunduk tak mampu  menatap ketika ku tujukan sorot mata kepadanya.


Hatiku cuma bisa bertanya-tanya dan tak mampu memastikan, takut jika ku pertanyakan malah dikira hamba masih mengejarnya. Padahal jawaban sudah sangat jelas dan sejelas-jelasnya.

Ku pepikir perlu strategi baru untuk  membuat nyaman dalam bekerja, seminggu sudah masak tidak bisa menaklukan lingkungan yang angkuh dan kaku ini.  Sudah ku atur rencana ketika berangkat untuk mengucapkan selamat pagi kepada semua  yang ku temui, tetepi entah mengapa ketika melihat wajah-wajah yang sibuk dengan pekerjaan masing-masih, bibir ini justru enggan untuk berucap.
"Selamat pagi tai kucing".

Kemudian ketika istirahat siang ku coba juga untuk berbaur dengan mereka tapi ya apa, sama saja tubuh masih kaku, untuk mengetuk kehidupan lingkungan yang kaku.

Besok harus tetap berusahan ...!!! robohkan lingkungan yang tak nyaman...!!! Anjing dengan semua perasaan sungkan dan feodal kerajaan...!!!

Bersmbung, sambung seminggu pertama dikantor timu

December 13, 2013

Gelisah Dalam Lingkungan Nyata

Saya gelisah, saya gelisah tanpa sebab
Saya tahu sebab tapi saya diam
Saya diam karena saya tahu jawaban
Saya tahu jawaban dan itulah kegelisahan

Jawaban itu bukan kekecewaan, namun yang ku takutkan mereka yang menilai dalam kesalahan. Kedua hati merasa sangat tidak nyaman ketika dalam satu lingkungan, meski tanpa berani memandang.

Ketiga entah mengapa hampir sekeliling saya mengetahui kegagalan dalam melihat peluang, padahal hanya pada ia saya sampaikan.

Sekarang yang saya butuhkan adalah ketenangan, semangat menjalani perkerjaan sebagai amalan peribadatan. Do'a, "Tuhan sunyikan hati dan pikiran hamba tidak ingin gelisah seperti ini, hamba ingin gelisah yang mendapatkan hikmah dari Engkau.

December 11, 2013

Bukan Penyesalan

Entah tak tahu sebabnya, hati terasa tidak tenang sama sekali. haruskah raut muka menyembunyikan gundah, " kata tanya sang isi hati".
Atau atas kesalahan yang pernah kalakukan, wahai kau pengucapan, sekarang tinggalah sia-sai efek dari itu semua.

Sebagai lelaki yang normal yang masih suka melihat perempuan cantik, kemudia memberikan respon yang positif atas sebuah ketertarika, semua pasti ku ungkapkan dari pada jadi penyesalan belakangan.

Namun ternyata jawaban yang ku terima merupakan jalan yang terbaik, ia mengatakan sudah punya calon.

Langkah yang ku lakukan ini pun cukup agresif karena tanpa mengenal lebih dalam dan hanya melihat tanda-tanda sudah kuberanikan diri untuk mengungkapkan rasa.

Hilang identitasku sebagai lelaki yang cuek akan semua rasa sebelum kesiapan untuk menjemput tulang rusukku benar-benar mengkristal, sehingga bercahaya untuk berbagai bahagia dalam kemanfaatan dan keberkahanya.

December 3, 2013

Penyebab Malas dan Jenuh Ku

Hadeh cuma seneng sekitar tiga hari gara-gara adsenya Google, tapi ternyata hari ini dibaned juga. Padahal dari tujuan blogger dari dulu yang ingin dikejar, ah mungki belum bisa menjadi jalan untuk mengais rizki finansial.

Ya bagaimana lagi, tetap bukan kekecewaan, tapi ya menimbulkan efek malas untuk selalu update dan terus mengembangkan wepblog. Sungguh kemalasan sudah memenuhi pikiranku.

Mau ngapain lagi, meski belum mendapatkan dolar dari situ, ya semoga saja ada jalan lain untuk mengais rupiah dari wepblog. Namanya juga usaha "gagal sekarang belum tentu berhasil selanjutnya". Namun gagal sekarang adalah pembelajaran diri untuk tetap semangat dalam berusaha, semua ada takaranya.

Ku Yakin tuhan mengukur kemampuan hambanya untuk diberikan rizki, jika seseorang belum mampu diberikan rizki besar kenapa kita minta, sama halnya kita menganggap Tuhan tidak adil.

Intinya bagaimana pun suasana kegagalan, tetap semangat untuk terus mengejar apa yang belum tercapai. sudah waktunya untuk mengeluarkan nafsu diri agar tetap semangat berkarya dan bekerja sebagai jalan Ibadah untuk menggapai RidhoNya....

Wallahu A'lam...