Entah harus kemana kaki melangkah
Entah apa yang harus aku lihat
Entah apa yang harus aku pikirkan
Entah apa yang harus aku lakukan
Entah harus mengjakan apa kedua tangan
Entah telinga harus dengar suara apa
Entah hati harus mencntai atau memaki
Entah, entah dan entah
Semua bermuara pada satu samudra
Luapan air kebimbangan
Memercikan sambaran ombak kemalsan
Menghembuskan luapan angin kedengkian
Entah mengapa aku dihidupkan
Menggeluti kodohan dan penghianatan
Berpijak pada penghisapan untuk berahan
Mengadu pada raja kemunafikan
Tanpa secuil pun butir debu bahagia
Debu bahagia yang terbang kemana-mana
Menghiasi dinding-dinging mereka yang kaya serakah
Sehelai tangan yang ku handalkan demi menggapai
Gapaian kesia-sian
No comments:
Post a Comment