Jadikan pagi hiasan hati
Siang menjadi rumah yang nyaman
Malam menjadi amparan istimewa
Tiada terkira nilai-nilai yang bisa dicerna
Mungkin hanya mereka yang lalai
Mereka yang lupa akan dirinya
Sedang apa dan untuk apa??
Andaikan mengetahui mutiara
Mutiara yang setiap hari menhiasi
Pancaran sinar keindahan membahagiakan
Siapa pun mendapat senyuman pancaran
Bahagia jiwa bersama iringan detik nadi...
By: cairudin
April 30, 2012
April 29, 2012
Tertawa bukan Gila
Tertawa Bukanlah hal yang mudah
Tertawa merupakan hal yang istimewa
Kadang banyak ornag ingin tertawa tapi tidak bisa
Kadang orang harus tertawa menyimpan derita
Kadang orang harus tertawa untuk bisa
Ia akan menjadi mutiara bagi mereka yang berselimut derita
Ia menjadi belenggu bagi mereka yang berpura-pura
Ia menjadi senjata bagi mereka yang punya masalah
Ia menjadi obat bagi mereka yang sedang duka
Tertawa untuk bangsa yang gila
Bukan berarti yang gila selalu tertawa
Tertawa merupakan hal yang istimewa
Kadang banyak ornag ingin tertawa tapi tidak bisa
Kadang orang harus tertawa menyimpan derita
Kadang orang harus tertawa untuk bisa
Ia akan menjadi mutiara bagi mereka yang berselimut derita
Ia menjadi belenggu bagi mereka yang berpura-pura
Ia menjadi senjata bagi mereka yang punya masalah
Ia menjadi obat bagi mereka yang sedang duka
Tertawa untuk bangsa yang gila
Bukan berarti yang gila selalu tertawa
Keindahan dalam Kegelapan
Gadis dalam kegelapan
Mencari jalan terang menghadapi kenyataan
Tiada bisa menatap jauh kedepan
Terbatasi oleh bayang bayang hitam kecantikanya
Kencantikan akan menjadi mutiara ketika cahaya tiba
Menjadi bayang hitam ketika tetap berselimut kegelapan
Bukan bermaksud memiliki tapi jika tiada arti akan menjadi beban tersendiri
Bukan rasa Iri yang arus dimiliki tapi sama-sama memiliki, singkirkan segala kesombangan diri
Sama-sama memperbaiki
Semua manusia mempunyai sisi keindahan dan kegelapan
Tapi bagaimana kita menempatkan kegelapan dalam porsi kehidupan
Kita mengambil nilai dalam keindahan dengan penuh kesyukuran
Tiada bisa kita hanya mengambil satu posisi
Lari dan pergi hanya menjadi beban diri
By: cairudin
Kesedihan hiasan Kehidupan
Kesedian bukan akhir dari penyesalan
Kesedihan justru menjadi awal dari ketidak berdayaan
Berujung pada tonggak keputus asaaan
Air mata simbol suasana pedih hati
Muka kusut, semangat yang redup
Sampai kapan suasana jiwa akan seperti ini..??
Bukankah hidup untuk bahagia selamanya
Memang perjalanan hidup tidak semudah yang dicipta
Lik-liku bisa menjadi hiasan atau batu sandungan
Siapa orang paling bahagia ketika dalam keadaan seperti ini
Orang yang paling bahagia adalah mereka yang bisa menciptakan suasana hatinya
Orang yang bisa menghiasi jiwanya dengan kepuasan dan kejernihan pikiran
Orang yang menjalani kehidupan dengan berbagai variasi
Indahnya pelangi kehidupan ketikan meski kenyataan tiada terwujudkan
Indahnya warna-warni pancaran sinar kehidupan bisa menghiasi kenyataan
Semangat tanpa batas, tiada pernah puas dengan satu capaian
Tiada berhenti meski tubuh telah mati
April 26, 2012
Menatap Masa Depan
Menatap jauh kedepan
Menunggun hari depan membahagiakan
Bukan hanya sebuah tatapan mengasikan
Tapi kenyataan harus diwujudkan
Buan berarti diri ini sombang dalam banyangan tapi diri ini akan terus berlari
Berlari tanpa henti sampai tujuan hakiki tercapai
Bahkan jangan sampai berhenti kalau bisa meski asa telah melanda
Jangan sampai mati diri meski tubuh tiada berdaya
Inilah semangat harus di jaga
Semangat yang harus membara dalam jiwa dan pikiran
Tantangan dan masalah menjadi hiburan
Hiasan untuk menggapai masa depan
By: Cairudin
Menunggun hari depan membahagiakan
Bukan hanya sebuah tatapan mengasikan
Tapi kenyataan harus diwujudkan
Buan berarti diri ini sombang dalam banyangan tapi diri ini akan terus berlari
Berlari tanpa henti sampai tujuan hakiki tercapai
Bahkan jangan sampai berhenti kalau bisa meski asa telah melanda
Jangan sampai mati diri meski tubuh tiada berdaya
Inilah semangat harus di jaga
Semangat yang harus membara dalam jiwa dan pikiran
Tantangan dan masalah menjadi hiburan
Hiasan untuk menggapai masa depan
By: Cairudin
April 25, 2012
Sadarlah Saudara
Bukan berarti yang Tua tidak mau berusaha
Bukan berarti yang susah sudah harus berhenti dan kecewa
Bukan berarti yang kecewa harus hidup sengsara
Bukan berarti mereka yang lemah sudah tidak lagi menuntut haknya
Hanya mereka yang diatas yang sudah lupa adengan kondisi dirinya
Hanya mereka yang Serakah berani merampas haknya
Hanya mereka yang behati Baja tak peduli padanya
Hanya mereka yang berkepala onta enggan Untuk melihatnya
Inilah kondisi sebagian besar Tanggung jawab Negara
Bukan berarti mereka yang sudah jauh harus dilupakan
Bukan berarti terlupakan terlena oleh semua yang menipu
Terlena dengan kenyamanan kursi jabatan
Janji serapah yang sudah terucap akan menjadi belati yang mematikan ketika mereka terbangun kesadaran
Membangun kekuatan untuk menggulingkan Keserakahan
Mengilas habis, pelampiasan dari kecewa....
By: Cairudin
Serakah Kecewa Selamanya
Bukan hempasan embun jika belum Mendinginkan
Bukan terpaan panas jika belum Mengangatkan
Tubuh akan menerima semua yang ada di sekitarnya
Tubuh meresapi apa yang mengenainya
Inilah seorang diri Membentangkan tubuh dalam Perjuangan
Meninti sendi-sendi yang bisa diTeladani
Mengumpulakn Nilai menjadi Jatidiri
Menjadi pondasi dalam mengarungi perjuangan ini
Meski jalan panjang dalam perjuangan
Belum mengantongi siapa dan apa yang akan diadakan
Tapi tetapi meyakini meski belum terjadi
Keindahan abadi akan wujud
Sementara masih dalam sanubari
Sementara Tubuh masih dalam perjuangan diri
Pikiran dalam perjuangan kesederhanaan
Slogan dalam cita-cita pencapaian
Belajar jangan sampai menjadi mereka yang tercela
Jangan sampai menjadi mereka yang celaka dalam kecewa
Celaka dan kecewa dalam jurang serakah pada dunia
Menjadi tercela di mata Sang Pengusa Alam raya
Menjadi bangga dan terhormat di mata manusia
Bangga sekilas mata
Kecewa selamanya......
By: cairudin
Bukan terpaan panas jika belum Mengangatkan
Tubuh akan menerima semua yang ada di sekitarnya
Tubuh meresapi apa yang mengenainya
Inilah seorang diri Membentangkan tubuh dalam Perjuangan
Meninti sendi-sendi yang bisa diTeladani
Mengumpulakn Nilai menjadi Jatidiri
Menjadi pondasi dalam mengarungi perjuangan ini
Meski jalan panjang dalam perjuangan
Belum mengantongi siapa dan apa yang akan diadakan
Tapi tetapi meyakini meski belum terjadi
Keindahan abadi akan wujud
Sementara masih dalam sanubari
Sementara Tubuh masih dalam perjuangan diri
Pikiran dalam perjuangan kesederhanaan
Slogan dalam cita-cita pencapaian
Belajar jangan sampai menjadi mereka yang tercela
Jangan sampai menjadi mereka yang celaka dalam kecewa
Celaka dan kecewa dalam jurang serakah pada dunia
Menjadi tercela di mata Sang Pengusa Alam raya
Menjadi bangga dan terhormat di mata manusia
Bangga sekilas mata
Kecewa selamanya......
By: cairudin
Indah dalam Imajenasi
Keindahan Manusian tidak seindah Imajenasinya
Keinginan manusia lebih luas dari Usahanya
Kegelisahan Manuisa lebih Hampa dari masalahnya
Kesenangan manusia Tidak sebahagia mereka yang selalu ceria
Inilah cerita hati yang tiada jenaka
Mencari diri dalam imajenasi
Menghayal yang lebih lupa dengan kondisi
Tiada ingat diri tiada mampu menyadari
Tiada kesempatan Untuk mengvaluasi
Tapi Ungtung usaha masih menjadi pondasi
Inilah diri ini, Semoga Tuhan tiada Memungkari
Inilah diri Ini, semoga yang tiada berkecil hati
Inilah diri ini, semoga yang dinginkan tetap seperti imaji
Ini diri ini, ya ini sebuah diri
Berharga bagi diri sendiri
Lebih bangga dari mereka yang penuh cela lainya
Sesuci Uap Air
Sedingin embun pagi
seluas hijau mentari
seindah alam semesta
Sesuci uap yang telah pergi
Inilah diri ini yang sedang dicari
Inilah perjalanan mencari yang tak pasti
Mempaerbaiki diri dalam sunyi kelam
Berjalan dalam gelora malam
Gelisah dalam gunda dan kecewa
Tiada yang Tahu kecuali aku dan Dia
Tiada sempurna Pengabdianku pada-Nya
Tiada ternilai cinta jika hanya sebatas rasa
Namun cintanya begitu sempurna
Semua Ia beri tiada belaskasih
By: Cairudin
seluas hijau mentari
seindah alam semesta
Sesuci uap yang telah pergi
Inilah diri ini yang sedang dicari
Inilah perjalanan mencari yang tak pasti
Mempaerbaiki diri dalam sunyi kelam
Berjalan dalam gelora malam
Gelisah dalam gunda dan kecewa
Tiada yang Tahu kecuali aku dan Dia
Tiada sempurna Pengabdianku pada-Nya
Tiada ternilai cinta jika hanya sebatas rasa
Namun cintanya begitu sempurna
Semua Ia beri tiada belaskasih
By: Cairudin
April 24, 2012
Keindahan Abadi
Tentang mereka yang cantik
Keindahan menerut para mereka yang menaburkan definisi adalah relatif
Sama dengan Apa itu yaang disebut dengan cantik Sama
Tiada keindahan yang sempurna
Kecualai sejuk kedamaian yang selalu menyelimuti hati
Hari ini mereka yang bangga dengan wajah
Mereka yang mengidolakan Sempurna
Pastinya tiada ingat akan celah celaka, datang tiada disangka
Larut dalam keindahan fata morgan, Penyesalan selamanya
Keindahan menerut para mereka yang menaburkan definisi adalah relatif
Sama dengan Apa itu yaang disebut dengan cantik Sama
Tiada keindahan yang sempurna
Kecualai sejuk kedamaian yang selalu menyelimuti hati
Hari ini mereka yang bangga dengan wajah
Mereka yang mengidolakan Sempurna
Pastinya tiada ingat akan celah celaka, datang tiada disangka
Larut dalam keindahan fata morgan, Penyesalan selamanya
April 23, 2012
Mengajar yang Hakiki
Semua menggap salah dari sesuatu yang belum bisa
Tiada kesalahan ketika semua masih di Alam pikiran
Tiada kebenaran Ketika semua Kebenaran di awan biru ide
Semua bisa menjadi benar dan salah
Angin bisa menjadi energi dan bencana
Lalat bisa menjadi pengganggu dan pembantu
Bakteri bisa menjadi inveksi dan penyelesai
Obambak membawa petaka ketika mereka tiada celaka
Inilah otak yang tiada henti untuk mencari
Semua yang hakiki dan tiada mati
Sebuah titik Tiada henti
Meski tubuh sudah mati
Terus dan terus mencari ....
Mengajar yang belum di ketahui..
By: cairudin
Tiada kesalahan ketika semua masih di Alam pikiran
Tiada kebenaran Ketika semua Kebenaran di awan biru ide
Semua bisa menjadi benar dan salah
Angin bisa menjadi energi dan bencana
Lalat bisa menjadi pengganggu dan pembantu
Bakteri bisa menjadi inveksi dan penyelesai
Obambak membawa petaka ketika mereka tiada celaka
Inilah otak yang tiada henti untuk mencari
Semua yang hakiki dan tiada mati
Sebuah titik Tiada henti
Meski tubuh sudah mati
Terus dan terus mencari ....
Mengajar yang belum di ketahui..
By: cairudin
April 22, 2012
Bebaskan dari Pendidikan
Bukan pendidikan Jika tidak mencerdaskan
Bukan Mencerdaskan jika Ribuan siswanya Malah tertekan
Tertekan dengan Ribuan Soal ujian
Ujian padahal bukan Ukuran Kecerdasan
Ujian Nasional hanya Proyek Komersial
Demi keuntungan Mereka yang merasakan
Mereka yang mengambil unung dari pendidikan
Demi kepentingan Politis Sampai perut golongan
Pendidikan Sudah seharusnya Membebaskan
Bebas dari Keterpaksaan
Bebas Memikirkan Keilmuan
Bebas Bersikap kepada siapa saja dan tentang apa saja...
By: Cairudin
Bukan Mencerdaskan jika Ribuan siswanya Malah tertekan
Tertekan dengan Ribuan Soal ujian
Ujian padahal bukan Ukuran Kecerdasan
Ujian Nasional hanya Proyek Komersial
Demi keuntungan Mereka yang merasakan
Mereka yang mengambil unung dari pendidikan
Demi kepentingan Politis Sampai perut golongan
Pendidikan Sudah seharusnya Membebaskan
Bebas dari Keterpaksaan
Bebas Memikirkan Keilmuan
Bebas Bersikap kepada siapa saja dan tentang apa saja...
By: Cairudin
Seekor Manusia Serakah
Cukup untuk berfikir lebih demi diri
Tiada henti ketika diri ini masih dalam ambisi mencari kepuasan diri
Cukup lenggang jalan pikiran ketika sebatas bayangan
Melintas cita-cita kesejahteraan
Kebutuhan dunia tiada cukup untuk kita
Semelimah apa pun kekayaan alam tak kan cukum untuk kepuansan seekor manusia serakah
Bukan merendahkan diri atau manusia sejati tapi memang ini nafsu birahi tanpa henti
Tetapi memang ini yang terjadi
Tiada terhenti sampai makluk ini mati
Terkubuh jiwa yang sadar
Tumbuh menjadi kesadaran kebersamaan
By: Cairudin
Tiada henti ketika diri ini masih dalam ambisi mencari kepuasan diri
Cukup lenggang jalan pikiran ketika sebatas bayangan
Melintas cita-cita kesejahteraan
Kebutuhan dunia tiada cukup untuk kita
Semelimah apa pun kekayaan alam tak kan cukum untuk kepuansan seekor manusia serakah
Bukan merendahkan diri atau manusia sejati tapi memang ini nafsu birahi tanpa henti
Tetapi memang ini yang terjadi
Tiada terhenti sampai makluk ini mati
Terkubuh jiwa yang sadar
Tumbuh menjadi kesadaran kebersamaan
By: Cairudin
April 21, 2012
Perjuangan Menolak Derita
Tiada tuntutan untuk siapa saja
Kecuali menuntut sejahtera
Tiada keinginan sejah tera tanpa menolak gelisah
Gelisah akan susahnya menolak lapar dan kebodohan
Tiada bisa merubah keadaan tanpa perjuangan
Meski perjuangan hanya sebatas tulisan
Inilah yang masih bisa diriku lakukan sebelum pengorbanan bersar
Meski tulisan hanya bisa menyampaikan yang tidak sampai
Tapi bisa menjadi belati yang melukai
Tergantung mereka yang piawai dalam memahami
Belum bisa diri berkorban nyawa meski nyawa sudah menjadi korban
Belum bisa diri selalu bergelora dalam susah, meski hidup berselimut derita
Ini ribuan bencana yang ada sebelum jutaan derita bersama
Terbelenggun dalam jurang kelam penjajah pemikiran
By: Cairudin
Kecuali menuntut sejahtera
Tiada keinginan sejah tera tanpa menolak gelisah
Gelisah akan susahnya menolak lapar dan kebodohan
Tiada bisa merubah keadaan tanpa perjuangan
Meski perjuangan hanya sebatas tulisan
Inilah yang masih bisa diriku lakukan sebelum pengorbanan bersar
Meski tulisan hanya bisa menyampaikan yang tidak sampai
Tapi bisa menjadi belati yang melukai
Tergantung mereka yang piawai dalam memahami
Belum bisa diri berkorban nyawa meski nyawa sudah menjadi korban
Belum bisa diri selalu bergelora dalam susah, meski hidup berselimut derita
Ini ribuan bencana yang ada sebelum jutaan derita bersama
Terbelenggun dalam jurang kelam penjajah pemikiran
By: Cairudin
April 20, 2012
Bayang Hitam Jalan Lurus Kehidupan
Siapa pun Mereka ayang terganggu akan marah
Kecuali mereka yang bukan manusia
Siapa pun Akan sakit hati dan Marah Ketika Haknya Terampaskan
Tapi Hanya pengecut kecil yang lari dalam Kehinaan
Mengingkari bayang Hitam Kenistaan
Bayang hitam Bukan Ancaman Mematikan
Ketika otak bisa berfikir, Hati Bisa memilih
Banyang Hitam Sebangai Arah belainan
Arah berlainan penentu Garis kedepan
Bukan Semua yang Hina Adalah hina
Bukan Semua yang gelap selalu gelap
Tapi mutira kegelapan senantisa terang dalam Genggam mereka yang merasakan
Dengan garis berlawanan kita akan menentukan Kedepan dengan lurus
Kecuali mereka yang bukan manusia
Siapa pun Akan sakit hati dan Marah Ketika Haknya Terampaskan
Tapi Hanya pengecut kecil yang lari dalam Kehinaan
Mengingkari bayang Hitam Kenistaan
Bayang hitam Bukan Ancaman Mematikan
Ketika otak bisa berfikir, Hati Bisa memilih
Banyang Hitam Sebangai Arah belainan
Arah berlainan penentu Garis kedepan
Bukan Semua yang Hina Adalah hina
Bukan Semua yang gelap selalu gelap
Tapi mutira kegelapan senantisa terang dalam Genggam mereka yang merasakan
Dengan garis berlawanan kita akan menentukan Kedepan dengan lurus
April 18, 2012
Sunami Kehidupan
Kebosanan dalam ombak kehidupan
Tiada bisa melepas beban, keculai lari dan keluar dari jeratan
Ombak masalasah kehidupan dan sekecil tetesan rintik hujan
Ombak sunami kejenuhan lebih besar
Kapal nelayan pemikiran tiada mampu bertahan
Kapal selam logika pun tergoncang dan terdampar di perasingan
Tiada kekuatan sebesar apapun kapal
Kecuali kapal Induk keyakinan yang bertahan
Bukanya kapal induk tiada bisa tergoncang
Bangunan keyakin yang kuat pondasi awal menghadapi sunami kehidupan
By: Cairudin
Tiada bisa melepas beban, keculai lari dan keluar dari jeratan
Ombak masalasah kehidupan dan sekecil tetesan rintik hujan
Ombak sunami kejenuhan lebih besar
Kapal nelayan pemikiran tiada mampu bertahan
Kapal selam logika pun tergoncang dan terdampar di perasingan
Tiada kekuatan sebesar apapun kapal
Kecuali kapal Induk keyakinan yang bertahan
Bukanya kapal induk tiada bisa tergoncang
Bangunan keyakin yang kuat pondasi awal menghadapi sunami kehidupan
By: Cairudin
April 17, 2012
Tentang Mereka dan Adiku Yang UAN
Berjuta Siswa SMA semasanya menentukan nasib akhir berada disekolah
Diantara mereka adalah adik lelakiku
Berjuta cara mereka agar bisa lulus melebihi jumlah mereka
Berjuta do'a mengiri hari-hari mereka, melebihi hari mengerjakan soal
Hasil tiada sama meski usaha sama
Nilai boleh sama tapi kualitas tidak akan sama
Nasib dan jalan hidup juga tiada sama
Meski tekanan dan tutuntutan juga sama
Inilah gencetan sistem pendidikan yang ada
Tiada bisa diela' kecuali, lari dan mati
Semua harus dan wajib dijalani
By: Cairudin
Diantara mereka adalah adik lelakiku
Berjuta cara mereka agar bisa lulus melebihi jumlah mereka
Berjuta do'a mengiri hari-hari mereka, melebihi hari mengerjakan soal
Hasil tiada sama meski usaha sama
Nilai boleh sama tapi kualitas tidak akan sama
Nasib dan jalan hidup juga tiada sama
Meski tekanan dan tutuntutan juga sama
Inilah gencetan sistem pendidikan yang ada
Tiada bisa diela' kecuali, lari dan mati
Semua harus dan wajib dijalani
By: Cairudin
Garis Lurus Mahasiswa
Tentang teman...
Kuliah empat tahun singgah satu semester
Menentukan jalan nasib
Memburu kesejahteraan diri
Berjuang menggapai mimpi
Mimpi yang setiap tidur menakuti
Pengangguran atau pekerja penghasilan renda
Tiada nasib yang pasti dalam zaman ini
Pertarungan dengan perebutan sepiring nasi
Ribuan orang berada dalam satu lokasi
Matikan rasa ketidak tegaan demi bisa makan
Semua bercampur dalam gelas pilihan
Mati dengan sendiri atau bertahan dengan penghisapan dan pembodohan
Puluhan juta tak mampu merubah nasib dengan jalan kuliah
Kuliah bukanlah jalan untuk mencari sejahtera
Kuliah merupakan tempat bertapa, memperkuat diri sebelum melawan tirani
Mereka yang salah ke ketika kuliah hanya mencari sejahtera atau jodoh semata
Tujuan yang digariskan orang tua tidak selurus tikungan zaman
Arah pribadi yang harus menjadi pondasi
Menjalani kesulitan yang akan terjadi
Garis lurus sendiri yang harus ditempuh dan dijalani sendiri
By: Cairudin
Kuliah empat tahun singgah satu semester
Menentukan jalan nasib
Memburu kesejahteraan diri
Berjuang menggapai mimpi
Mimpi yang setiap tidur menakuti
Pengangguran atau pekerja penghasilan renda
Tiada nasib yang pasti dalam zaman ini
Pertarungan dengan perebutan sepiring nasi
Ribuan orang berada dalam satu lokasi
Matikan rasa ketidak tegaan demi bisa makan
Semua bercampur dalam gelas pilihan
Mati dengan sendiri atau bertahan dengan penghisapan dan pembodohan
Puluhan juta tak mampu merubah nasib dengan jalan kuliah
Kuliah bukanlah jalan untuk mencari sejahtera
Kuliah merupakan tempat bertapa, memperkuat diri sebelum melawan tirani
Mereka yang salah ke ketika kuliah hanya mencari sejahtera atau jodoh semata
Tujuan yang digariskan orang tua tidak selurus tikungan zaman
Arah pribadi yang harus menjadi pondasi
Menjalani kesulitan yang akan terjadi
Garis lurus sendiri yang harus ditempuh dan dijalani sendiri
By: Cairudin
April 16, 2012
Mahasiswa Sejati
Mahasiswa bukan robot
Bisa di perintah kemana saja
Bisa mengerjakan apa saja
Tingggal di buatkan intrumen kalimat dan simbol perintah
Semua pekerjaan teselesaikan
Tumpukan buku
Tumpukan tugas makalah
Tumpukan beban menjadi satu
Beban sosial, ancaman penderitaan setelah kelulusan
Terkumpul dalam beban pasca wisuda
Mungkin ini sudah menjadi derita kehidupan mahasiswa
Harus selesai empat tahun gelar sarjana
Harus bertanggung jawab atas kesalahan para pejabat
Harus siap di cela masyarakat
Harus siap adu pukul dengan para polisi keamanan demontran
Saatnya kembali menjadi manusia sejati
Saatnya mahasiswa menjadi diri sendiri
Menetukan nasib generasi dan bangsa sejati
Memperjuakan keadilan sejati..
April 12, 2012
Puncak Pemabantaian
Tiada penindasan yang paling berat ketika penjajahan malah menjadi tontonan
Tiada penjajahan yang paling kejam ketika penjajah itu sendiri adalah diri ini
Tiada kekejaman yang paling kejam melainkan tega menyakiti diri sendiri
Menyakiti diri tidak hanya terbatas membuat luka atau derita
Tapi sengsara selamanya adalah puncak kekejaman
Penjajah yang sudah berbentuk budaya
Penjajah yang sudah berbentuk kebijakan dan pendidikan
Penjajah yang sudah menggunakan boneka pemerintah
Penjajah yang sudah berkedok sejahtera
Tiada disadar akan semua
Karena kesadaran kita yang terjajah
Inilah pembantaian tertinggi jika
Pembantaian terhadap kesadaran manusia...
Hangus lah sudah manusia...
Tiada penjajahan yang paling kejam ketika penjajah itu sendiri adalah diri ini
Tiada kekejaman yang paling kejam melainkan tega menyakiti diri sendiri
Menyakiti diri tidak hanya terbatas membuat luka atau derita
Tapi sengsara selamanya adalah puncak kekejaman
Penjajah yang sudah berbentuk budaya
Penjajah yang sudah berbentuk kebijakan dan pendidikan
Penjajah yang sudah menggunakan boneka pemerintah
Penjajah yang sudah berkedok sejahtera
Tiada disadar akan semua
Karena kesadaran kita yang terjajah
Inilah pembantaian tertinggi jika
Pembantaian terhadap kesadaran manusia...
Hangus lah sudah manusia...
April 11, 2012
Bebas Diri, Damai Sejati
Tetap berusaha mengangkat kebebasan..
Bukan sekedar kebebasan berprilaku
Kebebasan berprilaku justru menghasilakan prilaku binatang
Inilah Kenyataan keadaan Manusia setengah hewan
Tiada norma atau etika
Tiada aturan atau larangan
Bukan kebebasan itu yang sempurna
Tapi kebebasan berfikir dan bersikap yang utama
Garis kehidupan manusia tiada terbatasi
Hanya manusia sendiri yang menjadi halangan atas yang terjadi
Bukan kebebasan untuk eksploitasi atau menghisap diri
Bukan benalu yang menjadi guru
Kebebasan menentukan jalan hidup dan menghidupkan yang lain
Tanpa orang lain manusia tidak bisa hidup
Manusia bisa berfikir dan bersikap
Bukan berfikir untuk dirinya sendiri
Bebas berfikir, untuk kebebasan bersama...
Bersikap untuk Keindahan sejahtera bersama
Tiada diskriminasi atau eksploitasi
Tiada seenak hati atau celaka diri
Damai sejati ujung tertinggi...
By: cairudin
Bukan sekedar kebebasan berprilaku
Kebebasan berprilaku justru menghasilakan prilaku binatang
Inilah Kenyataan keadaan Manusia setengah hewan
Tiada norma atau etika
Tiada aturan atau larangan
Bukan kebebasan itu yang sempurna
Tapi kebebasan berfikir dan bersikap yang utama
Garis kehidupan manusia tiada terbatasi
Hanya manusia sendiri yang menjadi halangan atas yang terjadi
Bukan kebebasan untuk eksploitasi atau menghisap diri
Bukan benalu yang menjadi guru
Kebebasan menentukan jalan hidup dan menghidupkan yang lain
Tanpa orang lain manusia tidak bisa hidup
Manusia bisa berfikir dan bersikap
Bukan berfikir untuk dirinya sendiri
Bebas berfikir, untuk kebebasan bersama...
Bersikap untuk Keindahan sejahtera bersama
Tiada diskriminasi atau eksploitasi
Tiada seenak hati atau celaka diri
Damai sejati ujung tertinggi...
By: cairudin
April 10, 2012
Pengingat: Cairudin mengundang kamu ke Twoo
Saya menemukan cara asyik dan eksklusif untuk bertemu kenalan baru online: Twoo.com.
Tidak bisa baca email ini? Lihat versi online. | ||||||||||||
Baca email ini dalam: Deutsch English Español Français Italiano Nederlands Polski Português Türkçe العربية Dansk Suomi Norsk Svenska 日本語 Român Pусский български 中國 Bahasa Indonesia ไทย Latviešu Lietuvių Shqip Ελληνικά hrvatski jezik tiếng Việt | ||||||||||||
| ||||||||||||
| ||||||||||||
| ||||||||||||
Kilauan Hati
Hati manusia seperti gelas
Mudah pecah dan hancur
Sensitif untuk pengorbanan
Tiada mampu bertahan ketika benturan datang
Siapapun mereka yang punya hanya bisa menjaga
Tiada bisa bertahan ketika ketidak mampuan menerjang
Tiada bisa terobati sakitnya hanya dengan kata maaf
Karena pecahan gelas tak bisa disatukan lagi
Perekat apapun pasti ada cacat
Kecuali dilebur dan decetak ulang menjadi benda baru
Sekali lagi penjagaan dan hati-hati menjadi pondasi
Demi tetap terjaganya hati yang suci
Cahaya Ilahi inti sinar kebahagiaan hati
Kebahagiaan hidup terpancar diri
By: Cairudin
Mudah pecah dan hancur
Sensitif untuk pengorbanan
Tiada mampu bertahan ketika benturan datang
Siapapun mereka yang punya hanya bisa menjaga
Tiada bisa bertahan ketika ketidak mampuan menerjang
Tiada bisa terobati sakitnya hanya dengan kata maaf
Karena pecahan gelas tak bisa disatukan lagi
Perekat apapun pasti ada cacat
Kecuali dilebur dan decetak ulang menjadi benda baru
Sekali lagi penjagaan dan hati-hati menjadi pondasi
Demi tetap terjaganya hati yang suci
Cahaya Ilahi inti sinar kebahagiaan hati
Kebahagiaan hidup terpancar diri
By: Cairudin
April 9, 2012
Berjalan Melawan
Berjalan bersama tepian derita
Merati keindahan mata, tetesan air mata
Memandang kedepan harapan
Menuju titik berkecukupan
Langkah demi langkah semakin berat
Dipenuhi bebatuan runcing permusuhan
Berselimut kegelapan monopoli kekuasaan
Mengihup udara ketidak berdayaan
Sitem penjajahan masih terwariskan
Bahkan lebih kejam dari kompeni
Lebih sadis dari kolonial
Lebih bengis dari imperial
Penjajah yang berjuba rapi
Berwajah kebijakan
Bebadan sisitem
Bertangan huku
Berotak siluman
Berkaki monopoli
Berhati kerakusan
Hanya kemampuan perlawan dan kedamai
Hancurkan penguasaan dan keserakahan
Musnah leburkan dengan persatuan
Keyakinan ...
Hancurkan semua sistem penindasan berkedok segala macam
Ketajam pikiran menjadi pedang
Turun jalan menjadi benteng
Pendudukan Pemerintahan menjadi tombak mematikan......
By:Cairudien
Celaka Bocah
Belum pernah terasa ketika usia masih remaja
Beban derita kesulitan orang tua
Beban yang tiaphari mereka emban
Beban yang setiap hari mereka pikul dengan senyuman
Inalah kenyataan yang mereka lakukan
Semua demi harapan sang anak, kebahagiaan sang anak
Tiada semilir angin pengingat sang anak
Lupa dalam perjuangan sang orang tua
Mereka yang cukup hina
Pemeras keringat dan derita
Inilah jurang celaka yang pertama sang bocah
Kaum remaja masa penjajah etika
Etika menjadi bencana dalam pikiran dan kebebasan
Realita kemauan dan yang dilakukan
Tiada bisa induk ayam membunuh anaknya, Meski mengawaninya
Tiada bisa orang tua mencedera atau membiarkan
Benalu tetaplah mememel meski menyakiti
Menjadi satu pohon keluarga
Pemangkas benalu adalah diluar keluarga pohon
Sanga agin kencang pendidikanlah menerjang benalu hitam
Memutus sampai pada pangkan eratan kebencian
Jadilah keluarga pohon yang indah ketika daun berguguran telah bersemaian
Karena terjangan pohon menggurkan daun dana dan tenaga....
By: Cairudin
Beban derita kesulitan orang tua
Beban yang tiaphari mereka emban
Beban yang setiap hari mereka pikul dengan senyuman
Inalah kenyataan yang mereka lakukan
Semua demi harapan sang anak, kebahagiaan sang anak
Tiada semilir angin pengingat sang anak
Lupa dalam perjuangan sang orang tua
Mereka yang cukup hina
Pemeras keringat dan derita
Inilah jurang celaka yang pertama sang bocah
Kaum remaja masa penjajah etika
Etika menjadi bencana dalam pikiran dan kebebasan
Realita kemauan dan yang dilakukan
Tiada bisa induk ayam membunuh anaknya, Meski mengawaninya
Tiada bisa orang tua mencedera atau membiarkan
Benalu tetaplah mememel meski menyakiti
Menjadi satu pohon keluarga
Pemangkas benalu adalah diluar keluarga pohon
Sanga agin kencang pendidikanlah menerjang benalu hitam
Memutus sampai pada pangkan eratan kebencian
Jadilah keluarga pohon yang indah ketika daun berguguran telah bersemaian
Karena terjangan pohon menggurkan daun dana dan tenaga....
By: Cairudin
April 8, 2012
Sejenak Titik Langkah Revolusi
Malam tiada berhenti sebelum bumi berhenti ada rotasi
Begitulah kehidupan, tiada berhenti dalam kehidupan
Bukan menyangsikan kekuasaan Tuhan
Atau hidup dalam kemalasan
Tapi inilah kenyataan ....
Bukan manusia jika tiada merasa derita sebelum lepas dunia
Bukan bahagia sepenuhnya ketika perut masih gelisah
Perut dalam jeratan tali kemiskinan
Pendidikan juga menjadi kebutuhan kesadaran
Bukan sekedar lari dari kenyataan
Kesehatan menjadi akhiran
Sebelum hampir mati dalam kesakitan
Bukanya diri ini sepi dalam perjuangan
Melainkan berenti untuk perkuat diri
Bukanya kami enggan untuk pengorbanan
Tapi diri ini masih dalam ketidakberdayaan
Inilah yang kami rasakan larut dalam kebosanan kegelisahan
Inilah kami generasi yang masih dalam stagnasi
Tiada berarti untuk negeri ini
Malah menjadi duri kesakitan saudara sendiri
Inilah genersi hidup dalam spekulasi judi termonopoli
Tiada berdaya meski berjuang sepenuh hati
Perjuangan pelepasan kenyataan menyakitkan tiada selesai
Sebelum kenyataan hakiki telah diadili
Mempertahankan kenyataan, megembalikan kebohongan dalam kebisuhan
Mencapai titik kesunguhan peradapan
Sampailah pada peradapan kesetaraan
Sekali lagi tubuh ini harus berhenti
Membekali diri mencapai tujuan pasti
Sebelum tubuh menjadi bangkai
Tiada mau anak turun bernasib susah sejati...
By: Cairudin
Begitulah kehidupan, tiada berhenti dalam kehidupan
Bukan menyangsikan kekuasaan Tuhan
Atau hidup dalam kemalasan
Tapi inilah kenyataan ....
Bukan manusia jika tiada merasa derita sebelum lepas dunia
Bukan bahagia sepenuhnya ketika perut masih gelisah
Perut dalam jeratan tali kemiskinan
Pendidikan juga menjadi kebutuhan kesadaran
Bukan sekedar lari dari kenyataan
Kesehatan menjadi akhiran
Sebelum hampir mati dalam kesakitan
Bukanya diri ini sepi dalam perjuangan
Melainkan berenti untuk perkuat diri
Bukanya kami enggan untuk pengorbanan
Tapi diri ini masih dalam ketidakberdayaan
Inilah yang kami rasakan larut dalam kebosanan kegelisahan
Inilah kami generasi yang masih dalam stagnasi
Tiada berarti untuk negeri ini
Malah menjadi duri kesakitan saudara sendiri
Inilah genersi hidup dalam spekulasi judi termonopoli
Tiada berdaya meski berjuang sepenuh hati
Perjuangan pelepasan kenyataan menyakitkan tiada selesai
Sebelum kenyataan hakiki telah diadili
Mempertahankan kenyataan, megembalikan kebohongan dalam kebisuhan
Mencapai titik kesunguhan peradapan
Sampailah pada peradapan kesetaraan
Sekali lagi tubuh ini harus berhenti
Membekali diri mencapai tujuan pasti
Sebelum tubuh menjadi bangkai
Tiada mau anak turun bernasib susah sejati...
By: Cairudin
April 6, 2012
Indonesia Sejati
Tubuh terhempas dalam bayang gelap kehidupan
Mengalir darah kebosanan
Darah hitam kejenuhan peradapan
Nadi berhembus bersama nafas penyesalan
Bukan sekedar penyesalan bocah putus pacaran
Kecewa pada sistem negara kedaulatan
Terperosok dalam dogma pendidikan menyesatkan
Menguras tenaga dalam keformalan dan rutinitas harian
Inilah tubuh ringkih yang jenuh dengan kemiskinan
Bertahan dalam kelaparan
Berselimut sepi dalam menanti damai
Bukanlah damai dalam perih, sekarang ini
Damai hakiki yang harus terpenuhi
Berjalan sendiri dalam perjuangan pertahanan hidup
Mengais reruntuhan kasihan orang dalam kehinaan
Menggapai kepuasan dalam sisa-sisa makanan
Merajut sejahtera dalam puluhan tong sampah
Inilah kehidupan nyata di Negara yang kaya
Jutaan manusia didalamnya bertikar sengsara
Inilah kehidupan tidak teratur di Nergeri yang subur
Jutaan orang terpaksa mengangur karena tiada hasil keringat yang terkucur
Akankah keadaan sudah tidak bisa lagi diatur
Bukahkah bangsa timur adalah masyarakat yang teratur..
Saling membantu dan berbagi dengan penuh senyum
Kembalilah jati diri Indonesia dengan kultur Asli..
By: Cairudien
Mengalir darah kebosanan
Darah hitam kejenuhan peradapan
Nadi berhembus bersama nafas penyesalan
Bukan sekedar penyesalan bocah putus pacaran
Kecewa pada sistem negara kedaulatan
Terperosok dalam dogma pendidikan menyesatkan
Menguras tenaga dalam keformalan dan rutinitas harian
Inilah tubuh ringkih yang jenuh dengan kemiskinan
Bertahan dalam kelaparan
Berselimut sepi dalam menanti damai
Bukanlah damai dalam perih, sekarang ini
Damai hakiki yang harus terpenuhi
Berjalan sendiri dalam perjuangan pertahanan hidup
Mengais reruntuhan kasihan orang dalam kehinaan
Menggapai kepuasan dalam sisa-sisa makanan
Merajut sejahtera dalam puluhan tong sampah
Inilah kehidupan nyata di Negara yang kaya
Jutaan manusia didalamnya bertikar sengsara
Inilah kehidupan tidak teratur di Nergeri yang subur
Jutaan orang terpaksa mengangur karena tiada hasil keringat yang terkucur
Akankah keadaan sudah tidak bisa lagi diatur
Bukahkah bangsa timur adalah masyarakat yang teratur..
Saling membantu dan berbagi dengan penuh senyum
Kembalilah jati diri Indonesia dengan kultur Asli..
By: Cairudien
Jauh Dalam bayang
Hidup diseberang bayang
Melayang meratapi sepi
Sepi dalam impian dan kedamaian
Sunyi dalam kebahagiaan kesejahteraan
Hayalan bisa makan bukan ukuran keindahan
Tapi tutuntutan yang harus diselesaikan
Inilah kehidupan yang hanya dalam impian
Berada jauh di atas awan
Tiada bisa tubuh menggapai
Meratapi, mengamati dengan pedih
Tiada bisa menghempas ombak kaum serakah
Karang negara termakan kekenyangan harta
Indahnya sejahtera hanya menjadi sampah
Inilah kita bangsa celaka
Tiada bisa menghormati diri
Tiada bisa berbagi
Terpenuhi dengan pikiran akumulasi
Kekayaan yang tiada dibawah mati
By: cairudin
Melayang meratapi sepi
Sepi dalam impian dan kedamaian
Sunyi dalam kebahagiaan kesejahteraan
Hayalan bisa makan bukan ukuran keindahan
Tapi tutuntutan yang harus diselesaikan
Inilah kehidupan yang hanya dalam impian
Berada jauh di atas awan
Tiada bisa tubuh menggapai
Meratapi, mengamati dengan pedih
Tiada bisa menghempas ombak kaum serakah
Karang negara termakan kekenyangan harta
Indahnya sejahtera hanya menjadi sampah
Inilah kita bangsa celaka
Tiada bisa menghormati diri
Tiada bisa berbagi
Terpenuhi dengan pikiran akumulasi
Kekayaan yang tiada dibawah mati
By: cairudin
Lepaskan Kebebasan Pikiran
Jadikan kebebasan pondasi pikiran
Melepas semua beban demi sebuah gagasan
Singkirkan semua hempasan godaan
Semilir inspirasi menjadi pacuan
Tiada abaikan tubuh yang lemah
Berjalan demi masa depan
Menggapai cita-cita peradapan
Mencapai titik Kejayaan
Menyingkirkan kotoran ketidakadilan
Menghajar habis benalu kebiadaban
Menerjang habis penghisapan
Melawan semua angkara murka
Lepas segala derita dengan hempasan pedang
Mengikuti arah angin kehidupan berhembus untuk menghunus
Memberangus semua penghalang yang memutus
Mencapai titik terang kedamaian
Melepas semua beban demi sebuah gagasan
Singkirkan semua hempasan godaan
Semilir inspirasi menjadi pacuan
Tiada abaikan tubuh yang lemah
Berjalan demi masa depan
Menggapai cita-cita peradapan
Mencapai titik Kejayaan
Menyingkirkan kotoran ketidakadilan
Menghajar habis benalu kebiadaban
Menerjang habis penghisapan
Melawan semua angkara murka
Lepas segala derita dengan hempasan pedang
Mengikuti arah angin kehidupan berhembus untuk menghunus
Memberangus semua penghalang yang memutus
Mencapai titik terang kedamaian
April 3, 2012
Pengingat: Cairudin mengundang kamu ke Twoo
Saya menemukan cara asyik dan eksklusif untuk bertemu kenalan baru online: Twoo.com.
Tidak bisa baca email ini? Lihat versi online. | ||||||||||||
Baca email ini dalam: Deutsch English Español Français Italiano Nederlands Polski Português Türkçe العربية Dansk Suomi Norsk Svenska 日本語 Român Pусский български 中國 Bahasa Indonesia ไทย Latviešu Lietuvių Shqip Ελληνικά hrvatski jezik tiếng Việt | ||||||||||||
| ||||||||||||
| ||||||||||||
| ||||||||||||
Subscribe to:
Posts (Atom)