October 30, 2012

Takdir Mahasiswa

Dengan apa akan ku maknai kuliah
Cinta atau murka tak bisa, seperti air dan minyak

Bangga dan kecewa menyatu dalam kubangan hitam
Tiada bisa dibedakan  antara kopi dan oli

Haruskah bangga dengan kedunguan dari kemandirian 
Pada pundak dan keringat orang tua kemandirian disandarkan
Pada meminum keringat pedih, tersenyum melupakan letih
Bersandarkan bangga membalut susah

Akankah rasa bangga masih tertaman, dalam cacian warga atas aib kebebasan
Atas kekecewaan dalam sikap keapatisan
Angkuh, menjatuhkan diri untuk menabur senyum
Muka-muka meremehkan yang terpasang dalam setiap sudut jalan
Keruhkan hijau pemandangan kekeluargaan dan kebersamaan

Haruskah kecewa diterima, atas kesadaran yang diberikan
Sadar diri menjadi korban perkuliahan
Terbelenggu dalam  dungu, terpenjara dalam karya, terekploitasi dalam aktualisasi, terbodohi dalam teori
Haruskah mahasiswa menjadi kerbau dungu  yang tak mampu mengadu
Birokrasi bukan jelmaan daru Tuhan, segalanya berkuasa
Kekuasaan atas pembodohan formalitas, administrasi
Semua disandarkan pada kekuatan kebijakan
Kebijakan berpondasi kepentingan dan keserakahan 

Haruskah dikatakan ini takdir
Patutkah ini disebut nasib
Dogma harus tersingkirkan dengan semangat perubahan
Beradu dengan cerahnya pemikiran dan kehebatan akal
Tiada salah jika akal perwakilan Tuhan juga


malang 31 oktober 2012



Ulah Serakah


Dalam catatan lusuh bangsa yang manja
Berjuta jiwa menjadi robot semata
Berkerja dengan sekuat tenaga dengan upah seadanya
Mengaisi rizky dan kesejahteran diujung belati mesin-mesin tanpa henti

Keluarga dirumah dengan perut lapar telah menanti
Berharap sang ayah dengan bingkisan nasi
Membalut perut yang telah lama menanti
Saat bahagia bersama, mengubur lelah seharian berkerja
Sebungkus untuk semua anggota, senyum kesabaran menjadi lauknya
Sampai dalam kenyang tanpa kenyataan

Entah siapa yang salah
Ketidak beranian untuk menipu sesama
Usaha yang sia-sia, meski pengorbanan dengan segenap tenaga
Disana ulah sang serakah...!!


30 oktober 2012

Merajut Makna

Membuka hati, merangkai kata suci
Melawan dogma kematiakan pemikiran
Atas "ketidakmampuan"
Memerangi diri mengapai mimpi
Puncak kejayaan di dikenang masa abadi

Merajut kata dalam muara karya
Menghiasi peradapan demi perubahan
Bukan hanya demikian untuk kesombongan
Dengan ketulusan keharusan untuk mengutarakan

Bersamanya masuk dalam kesucian hati
Makna-makna kata membentuk cahaya
Tercermin dalam ungkapan dan tingkah
Untuk mereka yang masih percaya pada cahaya Mulia

Malang 30 oktober 2012


October 26, 2012

Idul Adha

Berjuta umat nyalakan perayaan
Takbir-Takbir dikumandangkan sekuat pelarian suara
Jauh kepenjuru langit-langit malam
Sayup-Sayup menghilang bersama larutnya malam

Esok hari bahagia
Kesejahteraan perut akan terlaksana
Sesasama akan berbagi daging bahagia
Idul Adha namanya...!!

Penantian sang lapar
Menunggu sang jagal
Pembagi menyipakan wadah
Tersaji dalam bingkisan daging bahagia
Untuk semua tanpa pandang mata sebelah

Andai tak cuma berkenang di harinya
Senjut hari berlalu
Sepanjang kehidupan berlalu
Pemahaman berbagi kian terpaku

26 oktober 2012

October 23, 2012

Menahan Gelisah

Saat hati tak mampu menahan diri
Membisiki pikiran untuk mengungkapkan
Kegundahan atas ungkapan
Sebuah pernyataan kepada sang pengguncang jiwa
Untuknya yang menggetarkan dada

Bidari luluhkan keceriaan hati
Bermain sendiri dengan imajenasi yang di gandrungi
Kecarahan pikiran telah terpecahkan
Untuknya sang pemilik hati mulia

Wajah indah, cermin keindahan anugrah
Kehalusan dan kelembutan menyentuh pori hati yang beku
Luluh lantak hati untuk terus mengagumi
Sampaikan isi hati, kepada pemilik wajah suci

Semua masih menjadi rahasia
Semua tetaplah apa yang aku punya
Semua harta berhaga tersimpan dalam jiwa
Untuknya tersimpan semua

Demi waktu yang terus memburuh
Rahasia akan angkal pada waktunya
Benteng jiwa telah berusia
Sampai detik gerbang "nikah"

23 oktober 2012 

Bangga Berkuasa

Sampai kapan, kebanggaan akan penghormatan
Mengangap tinggi derajat diri
Berkuasa dan semena-mena, kepada mereka yang tak berdaya
Berkuasa mengalahkan Tuhanya

Tunjukan diri dalam sombong duniawi
Demi kepuasan dan anggapan, sebagai pembicaraan
Berkata mengalahkan Tuhanya
Bersikap seperti singa

23 oktober 2012

Bukan Lagi Nyanyian

Dalam mentari yang berkabut
Berharap cahaya mampu menyambut
Kegelisahan tetap dalam impian
Tertidur dalam kesulitan

Mimpi menggapai cahaya mentari
Menyentuh sejuknya embun pagi
Bersambut tawa burung bernyanyi
Sejukan diri dalam berimajenasi

Kemana semua mimpi 
Sampi detik yang tak berhenti
Dalam hati terus menanti
Semua tercapai dalam kemulyaan hati

Sekarang bukan dan bukan itu yang ditemui
Hentakan mesin, syair-syair kenalpot tiada ter-elakan lagi
Terhentak dalam berkerja
Berusaha untuk bertahan dalam sulitnya kehidupan

23 oktober 2012

Berbeda Untuk Bertahan

Demi siang yang panas
Berharap hujan datang
Demi kehidupan yang nyaman
Semua pun berharap demikian

Tak juga demikian, baginya  yang berlawanan
Hujan justru penghancuran

Semua memang tak berkebutuhan sama
Semua berkeinginan berbeda

Ambisi mengejar materi atau sekedar gensi
Demi kehidupan esok hari, agar tak mati 

October 20, 2012

Masalah dan Hidup

Ketika hidup menjadi masalah 
Ketika salah menjadi cerca disetiap celah
Menghiasi tiap detik gelisah
Melupakan sendiri keadaanya

Ketika masalah dalam kehidupan
Hiasan setiap detik langkah
Menghibur diri dalam gelisah
Tertawa pada kulitnya saja

Masalah dan Hidup

Ketika hidup menjadi masalah 
Ketika salah menjadi cerca disetiap celah
Menghiasi tiap detik gelisah
Melupakan sendiri keadaanya

Ketika masalah dalam kehidupan
Hiasan setiap detik langkah
Menghibur diri dalam gelisah
Tertawa pada kulitnya saja

Masalah dan Hidup

Ketika hidup menjadi masalah 
Ketika salah menjadi cerca disetiap celah
Menghiasi tiap detik gelisah
Melupakan sendiri keadaanya

Ketika masalah dalam kehidupan
Hiasan setiap detik langkah
Menghibur diri dalam gelisah
Tertawa pada kulitnya saja

Masalah dan Hidup

Ketika hidup menjadi masalah 
Ketika salah menjadi cerca disetiap celah
Menghiasi tiap detik gelisah
Melupakan sendiri keadaanya

Ketika masalah dalam kehidupan
Hiasan setiap detik langkah
Menghibur diri dalam gelisah
Tertawa pada kulitnya saja

October 19, 2012

Sarjana Bersalah

Dalam lubang kejenuhan mencari makna kehidupan
Dalam selimut kebosanan, terukir perlawanan

Demi pendidikan yang penuh pencanduan
Memabukan dalam slogan kemapanan
Sampah busuk pengguran, Hasil kebohongan
Berjuta kata sejahtera tak bisa menggugah, meski itu kebutuhan semua
Justru paku hitam yang tertancap dalam-dalam 
Melanggengkan kekuasaan 

Selamanya kah berlangsung ....???
Periode berganti dalam langkah Tahun
Kesamaan dengan wajah berbeda yang didapatkan
"Pengguran profesional" itulah sebutan...!!!
untuk diriku, untukmu, untuk kalian yang merasakan.

Perlukah pengakuan dosa 
Perlukah pengabdian selamanya
Menyembah penguasa serakah
Bersujud diatas kata-kata puja "berikan sejahterah"

Bukan dan bukan itu caranya
Semua akan diperoleh oleh jiwa-jiwa yang merdeka
Jiwa-jiwa yang bebas berkarya
Tubuh yang penuh dengan semangat membara
Mencapai titik kejayaan yang sempurna

Tak akan ada lagi kata "sarjana bersalah"
 

October 18, 2012

Dalam lelah

Letih yang tertatih
Dihamparan peristirahatan
Merebahkan gelisah menikmati masalah
Tiada daya melawan semua

Kehidupan telah melelahkan diri
Detik telah memakan langkah
Dalam senja usia
Karya menunggu Sia-sia

Penantian panjang dalam keberhasilan
Mengapai mimpi yang belum usai
Sampai tubuh tak kuat lagi
Haruskah Aku mati untuk detik ini

18 Oktober 2012

October 13, 2012

Ulang Tahun

Waktu telah memakan tubuh
Dalam iringan detik, mencapai titik jenuh

Setiap jalan waktu yang berlalu
Tanpa ukuran tertentu

Tanggal kelahiran telah menjadi patokan
Ukuran pengulanag dalam tahunan
Ungkapan kebahagiaan dalam kemunafikan
Syukur menjadi jalan atas semua
Memetik bahagia dalam kesempatan yang di dapati 


Saatnya mengingat ukuran kehidupan

Keberhasialan dan kegagal, menjadi perbandingan
Kesuksesan atau kegagalan menjadi ukuran

Sampai titik hari ini : Hari kelahiran 

Setengah kehidupan telah berjalan
Tanpa hitungan telah terlewatkan
Belas kasih sang bunda dan ayah
Menggung kehidupan ku sementara


Teringat arti kedewasaan..!!!
Tanpa mampu memahami dan mengekspresi
Saat kebutuhan masih bergantung pada mereka berdua
Saatnya dalam pilihan dan perlawanan diri

Memilih untuk mandiri
Memilih untuk bertahan dalam kesusahan
Memilih untuk menentukan sikap pribadi
Memilih untuk tanggung jawab diri
Memilih demi diri sendiri

Sadarkan diri dalam semangat
Beranikan diri dalam tanggung jawab
Mampukan badan dan pikiran untuk mengemban
Menjalani semua dengan bahagia

14 Oktober 2012























October 12, 2012

Jalan wisudawan


Semua bisa di pelajari.....!!!!
Jangan pernah gelisah.....
Aggap kegagalan, keniscayaan yang akan kita lawan.

Selamat jalan para wisudawan 2012...

Menghadapi kenyataan akan menjadi ukuran kita pernah berpendidikan
Frustasi adalah kesalahan....!!
Bakar hatimu dengan kekuatan pikiran

Jika engkau gelisah dan gundah
Ambilah sehelaih mutiara di baliknya

Jangan doktrin diri dengan kata "pengangguran" meski itu kenyataan
Alam bawah sadar akan mengamini...
Pintu pikiran akan  tertutup, kecilkan semangat hati
Sekali lagi bakar hatimu yang sudah beku....

Meski kenyataan akan membunuh semangatmu
Menjual tenaga dengan upah murah
Memendam gelisah disetiap harinya
Berselimut belas kasih yang tiada arti

Setidaknya ini yang ku hadapi
Meski sebagian bernasib indah
Jangan pernah lupa, tangggungan gelisah yang lainya

# untuk semua teman yang berwisuda besok 13 oktober 2012

October 10, 2012

Malas

Titik yang selama ini ku hindari
Belenggu yang selalu menghantui
Berlari pun tiada peduli
Pasti dalam setiap pori kehidupan

Dalam termenung menghiggapi
Dalam sedih pun menyelimuti
Dalam keputus-aan mengambil peran
Dalam kesulitan menjadi hiasan

Tanpa bisa dihindarkan
Tanpa berani dimatikan
Tanpa mampu untuk menghilangkan
Di dalamnya aku bertahan


11 oktober 2012

Alur Kehidupan

Hidup memang pilihan
Jalan berdaki yang terjal

Lurus dalam jurang yang curam
Pertarungan dalam pikiran


Semangat pendorong semua hajat
Mencapai pusat hati sampai meyakini
Jatuh dalam satu titik keputusan
Menjalani dengan penuh besar hati

Semua kan tercapai
Sejauh bintang menyinari
Imajenasi kan menggapai dengan mimpi
Air terbang kan kembali ke bumi

Asal kehidupan yang sering terlupakan 
Keindahan alam yang menggiurkan
Keelokan dunia keindahan sebatas mata
Semua perjalan dan hiasan semata

Titik puncak pun, kan kembali
Bentuk lain dari sebuah reingkarnasi


Kemana pun kan memilih
Sejauh apa pun melampaui
kata "kembali" tak bisa dipungkiri
Sebuah alur mengharuskan dijalani

10 oktober 2012

October 3, 2012

Pelampiasan

Menatap kegelisahan bukan kemauan
Dalam diri yang enggan mencoba bertahan 
Di tengah hamparan kehidupan
Berdiri terpaku menatap kepedihan
Keadaan diri yang tanpa dihiraukan

Di padang kehidupan yang terus melaju memakan waktu
Demi diriku sendiri bertahan dalam keterbatasan

Menggapai latahari agar tidak terbit lagi
Pelampiasan semua ketidakterimaan

Semua pastikan tahu semua
Sejarah biarlah tidak mencatatnya 
Demikian untuk mereka yang serakah
Pastilah sadar  jika sumber kehidupanya tiada

02 oktober 2012

Bebas: Terbatas

Begitu bebas dan lepas
Semua bisa bicara 
Semua bisa membaca
Semua bebas mengetahui
Semua bebas berkarya

Kebebasan mengandung penindasan
Kebebasan mengundang keserakahan
Kebebasan menimbulkan kemiskinan
Kebebasan matikan mereka yang terpinggirkan

Persaingan, perlawanan, permusuhan
Pembiasaan dalam kehidupan
Hiburan mereka yang dalam kejenuhan
Hiasan hidup kemewahan

Mereka yang lemah menjadi korban semua
Mereka yang kuat terus menjajah
Semua terus berlangsung dalam genggaman liberalisasi
Berwujud konsepsi globalisasi

02 oktober 2012

October 1, 2012

Pendidikan Atau Penidasan

Pendidikan bukan alat penghisapan
Pendidikan bukan tempat pembodohan
Pendidikan bukan tempat prnindasan
Pendidikan bukan tempat eksploitasi siswa

Pendidikan tempat untuk mencerdaskan
Pendidikan untuk melatik kemandirian
Pendidikan untuk menuju kedewasaan
Pendidikan untuk mencapai kesejahteraan

Penindasan  karena  siswa harus siap diperas
Uang orang tua, tenaga siswa, kemandirian dan kecerdasan, serta kedewasaan
Berjuta biaya tanpa rupa, entah lari kemana???
Tenaga: Puluhan tahun bersekolah tanpa hanya sebatas memperoleh ijazah
Kemandirian: lulusan diriku sebatas menjadi pengangguran
Kerdasan: Tiada karya yang dihasilkan, membuang pemikiran pada materi, tanpa tahu subtansi
Kedewasaan: Lulus pun masih bergantung diri pada orang tua

Inikah pendidikan yang didambakan 
Seperti inikah pendidikan yang dicitakan
Untuk apa semua...??
Penjajahan semata....!!!

Terjal Bahagia

Kadang bahagia itu datang
Dalam pertanyataan panjang kemana perginya

Dalam sekilas detik 
Tanpa rancana dan sengketa
Semua bisa pergi sesuka hati
Terbang terbawa angin masalah

Bukan kemauan atau keinginan
Semua pasti butuh bahagia
Semua pasti inginkan gembira
Jalan semua tak lurus
Kehidupan berliku

Hanya hati yang bisa menjagi inti bahagia
Kehidupan akan terus berjalan
Tanpa henti keculai tubuh ini teleh mati
Semua akan mati dengan pasti

01 0ktober 2012