May 7, 2013

Siapa yang Bertanggung Jawab Pada Para Sarjana

Sarjana diciptakan bukan untuk menjadi pekerja dengan upah murah atau pengangguran. Kami sudah menghabiskan banyak biaya untuk bisa mengenyam pendidikan dibangku Universitas, namun apa hasil semua, Haruskah kami menjadi para pekerja dengan gaji UMR bahkan dibawahnya, dengan puluhan lamaran yang tidak ada ujung jawaban.

Memang permasalahan bangsa kita cukup kompleks, tidak hanya para sarjana yang kebingungan dalam mencari pekerjaan yang sesuai denga bidang yang sudah di geluti. Tapi hal itu adalah masalah kami sekarang ini. Setelah Prosesi wisuda ini, harus kah kami mengemis kepada para perusahaan dan lembaga lain untuk diberikan pekerjaan. 

Ketika kami dianggap tidak berkualitas sehingga tidak mampu memperoleh pekerjaan yang layak, berarti dimana kualitas dan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan selama ini. Sehingga kami menjadi seperti ini. 

Jika kami menjadi pengganguran atau sampah intelektual siapa yang akan disalahkan?. Namun kami tidak akan menyalahkan siapapun, tapi kami menuntut kepada siapa saja yang bertanggung jawab menjadikan kami seperti ini. Mulai dari kampus sampai pejabat pemerintah yang menyelenggarakan sistem dan tatan bernegara. Jangan hanya menjual slogan kampus dengan mencetak generasi yang seperti ini dan demikian atau seperti itu. Tapi yang patut dipahami bersama sarjana yang mencetak adalah kampus dengan fasilitas pemerintah, dimana tanggung jawab kampus dan pemeritah setelah kami sampai disini??

Untuk itu kami menuntut kepada Birokrasi kampus dan pemrintah

1. Berikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan dengan gaji yang layak.
2. Ciptakan pendidikan yang berkualitas dan hapus segala bentuk komersialisasi pendidikan.
3. Hapus sistem kerja kontrak, dan berikan jaminan kesejahteraan kepada para buruh/pekerja

Untuk temen-temen sarjan kita bukan sampah, tapi mereka yang menjadikan kita seperti ini

No comments:

Post a Comment