December 13, 2012

Blogger Interprener "Terbengkalai"

Pengen Ciptakan Sekolah Blogger Interprener, buat naungin kreativitas dan aktualisasi bakat jurnalistik sekalugus membentuk kemandirian seseorang secara ekonomi. Ide ini berlatar belakang dari keadaan diri yang sampai hari ini belum bisa dikatankan mandiri, karena banyak tuntutan hutang dimana-mana, belum lagi usia sudah hampir tua, waktunya lulus menjadi sarjana. Belum lagi kalua menjadi sarjana pengangguran, atau pekerja dengan gaji murah, lebih miris lagi tidak ingin lah seperti digambarkan oleh iwan fals dalam lagunya "sarjana mudah".

Sebenarnya usia lima belas bagi cowok sudah seharunya mandiri secara ekonomi, tidak selalu bergantung pada uluran tangan orang tua, namun kebanyakan orang tua tidak tega melihat anaknya berkerja kasar dengan upah yang cukup rendah, belum lagi tututan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi SMA dan Kuliah. Pastinya tidak akan mampu seorang diri untuk membiayai itu semua. Tapi lebih miris lagi kalau semua biaya hidup dan biaya pendidikan kita digantungkan pada uluran tangan kantong orang tua dan hal itu mayoritas dilakuakan masyarakat Indonesia. Tidak jauh-jauh penulis sendiri juga demikian. hehe

Dari latar belakang ini penulis pengen sekali mendirikan sekolah blogger interpreaner, sempat digagas bersama kawan irvan hadzuka, dan akan direalisasikan pada bulan agustus tahun 2012 kemarin tapi sayang banyak unsur lain, yang belum mendukung. salah satunya penulis terbentur dengan tugas akhir alias skripsi. Akhirnya sampai sekarang hanya mampu bersarang dipikiran.

Ingin sekali terwujud sebuah ide sederhana ini, agar anak usia SMP sudah mampu mandiri secara ekonomi dan memiliki karya yang bisa membanggakan orang tua, meski tidak menuntut kemungkinan untuk kalangan diatasnya: SMA, MAHASISWA, Guru Dosen Dsb. Guna membantu perekonomian dan aktualisasi kreatifitas diri.

Sebenaranya masih banya rincian dari konsepsi sekolah ini, namun belum juga tertuang dalam bentuk tulisan modul dan media pembelajaran yang lain juga belum. Apalagi masalah dana ini yang lebih berat.

Sekian dulu tulisanya, kalau ada waktu penulis sambung lagi, kalau ada yang mendukung mari kita kerjakan bersama yang pastinya penulis harapkan bisa menciptakan kemandirian diri dan wadah kreatifitas tanpa batas.

semoga bermanfaat.... Amien..3x

1 comment:

  1. "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
    Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
    Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
    Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
    Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
    Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.

    Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
    Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
    TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
    Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
    dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
    Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
    Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
    Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.

    ReplyDelete