Rokok dibibir, berjuta kata terpikir
Beribu imajenasi berlabu
Ku tulis kebutuhan diri
Entah siapa yang peduli
Tuhan kan maha pemberi
Hati memang sering yang kawatir
Ketidakmampuan menjadi alasan
Meremehkan menjadi kebiasaan
Ku ukur dengan kesungguhan
Belum dan belum, sampai kapan
Tiadan ungkapan kegagalan, misterinya masih jauh di depan
Siapa yang tahu, siapa yang enggan
Tiada tersampai jika sudah di penuhi keraguan dan rasa enggan
No comments:
Post a Comment