Saat hati tak mampu menahan diri
Membisiki pikiran untuk mengungkapkan
Kegundahan atas ungkapan
Sebuah pernyataan kepada sang pengguncang jiwa
Untuknya yang menggetarkan dada
Bidari luluhkan keceriaan hati
Bermain sendiri dengan imajenasi yang di gandrungi
Kecarahan pikiran telah terpecahkan
Untuknya sang pemilik hati mulia
Wajah indah, cermin keindahan anugrah
Kehalusan dan kelembutan menyentuh pori hati yang beku
Luluh lantak hati untuk terus mengagumi
Sampaikan isi hati, kepada pemilik wajah suci
Semua masih menjadi rahasia
Semua tetaplah apa yang aku punya
Semua harta berhaga tersimpan dalam jiwa
Untuknya tersimpan semua
Demi waktu yang terus memburuh
Rahasia akan angkal pada waktunya
Benteng jiwa telah berusia
Sampai detik gerbang "nikah"
23 oktober 2012
No comments:
Post a Comment